part 13

37.2K 2.2K 14
                                    

Liburan yang begitu singkat pun berakhir, kini Nela telah kembali berada di pusat kota, kembali ke pada kehidupan sesungguhnya. Dimana dia harus bekerja dari satu tempat ke tempat lainnya, melakukan berbagai pemotretan juga meeting dengan client yang akan menjadikannya model untuk produk mereka.

Menghela nafas lelah, pulang dari liburan biasanya orang-orang akan merasa senang tapi tidak dengan Nela yang malah di hujat karena pekerjaannya yang orang bilang sangat mudah. Beberapa kali Nela memang mendengar orang yang meremehkan pekerjaan, katanya cuma posting foto sama bergaya depan kamera saja sudah dapat uang, gampang. Nela hanya bisa terdiam saja mendengarkan karena memang itulah pekerjannya selama ini. Tapi jangan salah, menjadi selebgram juga model tidak segampang yang dibayangkan.

"Makan siang Lo." Laudi menyerahkan makanan pada Nela yang dipesannya melalui aplikasi online. Dengan cepat Nela menerimanya, dan langsung melahap makanannya.

"Btw gimana liburannya?"

"Ya gitu-gitu aja, jalan-jalan ke pantai."

"Ya harusnya beda dong kan Lo perginya sama keluarga calon suami." Nela menghentikan makannya, menatap Laudi. Tampak Laudi Menaik turunkan alisnya menggoda Nela.

"Lo ngarepin apa emang?" Tanya Nela to the point. Laudi cengengesan, mendekat kearah Nela lalu membisikkan sesuatu pada Nela.

"Lo masih perawan kan?" Lirih Laudi takut akan ada orang yang bisa mendengar percakapan mereka. Nela terbatuk-batuk mendengar pertanyaan Laudi yang sangat tidak berfaedah. Dengan segera, Laudi menyerahkan minum agar Nela berhenti batuk.

"Maksud pertanyaan Lo apaan?" Sembur Nela setelah selesai minum. Menatap Laudi tajam karena berani-beraninya bertanya seperti itu.

"Maaf, maaf Gue bercanda kok." Laudi memeluk Nela agar tidak terkena semburan amarah Nela lebih lanjut. Nela mengamati area sekitarnya, karena dirasa sudah aman dan tidak akan ada yang mendengar, Nela melontarkan sesuatu yang membuat Laudi terkejut.

"Kalau gak perawan emang kenapa?" Laudi melotot, menatap Nela penuh penasaran. Matanya sudah jelalatan mengamati tubuh dari ujung kepala hingga ujung kaki Nela.

"Seriusan?" Laudi tampak tidak mempercayainya. Menggelengkan kepalanya, selama ini meskipun Nela sering berpakaian minim tapi dia terlihat tidak tertarik berhubungan dengan lawan jenis. Bahkan ada yang terang-terangan menggoda tapi Nela tolak mentah-mentah. Tapi sekarang sungguh Laudi tidak bisa berkata-kata lagi, Nela sungguh diluar ekspetasinya.

Melihat raut wajah absurd Laudi, Nela tidak kuasa untuk menahan tawanya. Nela terbahak sambil memegangi perutnya yang terasa sakit karena saking puasnya telah berhasil membodohi Laudi. Laudi yang sadar tengah dibohongin oleh Nela, merenggut sebal.

"Lagian Lo ada-ada aja pakek nanya kayak gitu segala. Lo pikir gue cewek apaan?"

"Ya kan siapa tau disana Lo khilaf gitu. Eh emang waktu ke pantai, Gibran gak tergoda gitu liat Lo cuma pakai bikini doang?"

"Bikini apaan? Gue masih waras ya, disana ada orang tuanya Gibran mana berani gue pakai bikini."

"Terus Lo pake apa? Tank top?"

"Pake dress Gue. Lagian gak berani gue pakai bikini kayak gitu." Laudi menganga, pernyataan Nela sungguh membuatnya terkejut. Apa iya, Nela yang berprofesi sebagai model tidak berani mengenakan bikini.

"Alah jangan bohong lo, kalau tidur aja sering pakai lingerie transparan gitu." Laudi tidak percaya, bisa saja Nela membohonginya untuk kedua kalinya.

"Beneran Gue. Kalau soal lingerie kan cuma gue aja yang liat, mentok-mentok ya cuma Lo doang." Sedetik setelah mengatakannya, Nela teringat bahwa Gibran juga pernah melihatnya. Tapi kan itu tidak sengaja, jadi tidak usahlah masuk dalam hitungan. Meskipun waktu itu Nela sungguh malu, apalagi dia tidak sadar sampai Gibran menyuruhnya untuk berganti.

Selebgram in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang