Ryana memutuskan untuk berkumpul di sebuah kafe dekat kampus bersama para sahabat perempuannya untuk menceritakan perihal perubahan sikap Sagara.
"Rya jangan lama-lama ya sama cewek gue." Pesan Juna yang ikut pergi ke kafe tersebut.
"Iya Ry gue udah kangen banget ini." Timpal Yoga sambil masih menggenggam tangan Karin.
Ryana menghembuskan nafas kasar melihat tingkah laku kedua sahabatnya tersebut, "Lo berdua pergi sekarang atau gue teriakin jambret." Ancamnya.
"Tega banget lo Ry sama sahabat sendiri." Protes Juna.
"Ya lo berdua enggak usah nyebelin makanya."
"Asal urusan lo sebentar aja ya."
"Iya bawel."
Juna memeluk Julia sebelum pergi, "Miss you sayangku..." Katanya sebelum mengecup singkat dahi sang kekasih.
"Juna!" Teriak Ryana dengan kesal.
Juna ketakutan dan langsung berlari keluar bersama Yoga, "Iya Rya iya kita pergi."
Ryana memijat pelipisnya, "Kok lo berdua betah sih sama mereka yang bucin najis gitu."
"Gue enggak tahu juga Ry tapi kayaknya pelet Yoga kenceng." Canda Karin.
"Juna tuh gemesin banget Ry." Timpal Julia.
Ryana memutar bola matanya malas, "Enggak heran sih kalau lo berdua pacaran sama mereka."
"Jadi lo mau cerita apa Ry?" Tanya Chesil yang sudah penasaran sejak Ryana mengirim pesan digrub.
"Gue bingung mau mulai darimana."
"Masalah apa emangnya sampai lo curhat ke kita yang notabene lo kenal karena pacaran sama sahabat-sahabat lo?" Tanya Sella.
"Ih jangan ngomong gitu lo pada juga sahabat-sahabat gue walaupun awal perkenalan kita ada perantara mereka,"
"Gue mau curhat sama kalian karena menurut gue masalah ini enggak cocok kalau gue curhat ke anak cowok." Jelas Ryana yang membuat mereka berlima mengangguk paham.
"Lo semua tahu kan kalau gue nikah pas semester 1 dan sebelum nikah gue belum pernah pacaran karena abang-abang gue,"
"Menurut kalian gue salah apa enggak kalau baper sama cowok yang ngasih gue perhatian-"
"Ya salah!" Celetuk Sella dengan suara lantang.
"Sel..." Tegur Yesi.
"Sorry-sorry gue reflek,"
"Salah banget kalau lo baper sama cowok soalnya lo udah punya suami Ryana Pramudya." Jelas Sella sambil memegang kedua bahu Ryana.
"Makanya dengerin gue ngomong sampai selesai dulu Sella Hardan." Balas Ryana yang juga sambil memegang kedua bahu Sella.
"Gue baper sama suami gue sendiri." Jelas Ryana yang membuat kelima perempuan tersebut terkejut.
"Pak Sagara ngapain lo sampai bikin lo baper?" Celetuk Chesil.
"Tadi pagi dia tiba-tiba ramah terus ngacak rambut gue dan yang bikin gue deg-degan itu pas dia ngelakuin itu sambil senyum."
"Seriusan bisa senyum?!" Pekik Julia tanpa sadar.
"Iya Li gue aja sampai kaget."
"Bukannya ini kesempatan bagus buat lo ngejalanin kehidupan rumah tangga lo yang sempet ketunda 2 tahun."
"Iya sih Rin tapi gue masih ragu aja."
"Apa sih yang bikin lo ragu Ry?" Tanya Julia.
"Iya Ry cerita sama kita ya." Timpal Yesi sambil menggenggam tangan Ryana yang ada di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARARYA II Suga Ryujin ✅
Novela JuvenilRyana Pramudya hanya bisa pasrah menerima takdirnya yang harus menikah saat dirinya baru merasakan duduk dibangku perkuliahan selama 3 bulan. Bahkan setelah acara pernikahan pun Ryana Pramudya harus berpisah jarak dengan sang suami, Sagara Admajaya...