20💑Lagi?

205 19 2
                                    

Pagi ini setelah selesai menyelesaikan pekerjaan rumah dengan bantuan Sagara, Ryana memutuskan untuk membuat kue brownis.

Ryana membuat kue brownis dengan tujuan agar rasa kecewanya pada Sagara tidak berlarut-larut, ia kecewa karena Sagara masih bungkam tidak menceritakan jika suaminya tersebut bertemu Sasha kemarin malam.

Ponsel Ryana terus berbunyi yang membuat ia merasa jengkel, mau tak mau ia harus mengangkat panggilan dari Hiren tersebut.

"Kenapa sih Bang?"

"Rya laki lo mana?" Sontak mata Ryana melebar.

"Lah iya dari tadi belum berangkat ya?"

Ryana baru teringat jika kemarin malam Sagara bilang hari ini ia akan pergi untuk membantu Sakti menyiapkan kejutan untuk mantan istrinya karena Sakti dan mantan istrinya berniat untuk rujuk setelah disadarkan oleh putri sematawayang mereka.

"Tolong lo bilangin laki lo buat berangkat sekarang juga."

"Iya tapi jangan ditutup teleponnya."

"Oke buruan ya."

Ryana meninggalkan dapur menuju kamar untuk melihat suaminya yang sedari tadi belum selesai bersiap-siap.

Ia menghela napas saat melihat apa yang sedang dilakukan oleh suaminya tersebut di dalam kamar.

Dengan cekatan Ryana mengarahkan ponselnya ke arah suaminya dan mengubah panggilan suara dengan Hiren tadi menjadi video call.

Dengan cekatan Ryana mengarahkan ponselnya ke arah suaminya dan mengubah panggilan suara dengan Hiren tadi menjadi video call

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masih duduk-duduk ternyata." Kata Ryana.

"Woy buruan berangkat gue udah sampai ini!!" Teriak Hiren dengan kesal.

Sagara mendongakkan kepalanya, "Siapa kok berisik banget?" Tanyanya dengan santai.

"Nih salah satu soulmate Kak Gara." Balas Ryana sambil menyerahkan ponselnya pada Sagara.

"Kenapa?" Tanya Sagara dengan santai.

"Heh! Lo masih tanya kenapa?!"

"Buruan berangkat woy!" Teriak Julian tanpa menampilkan wajahnya.

"Tuh Julian mulai ngomel."

"Iya nanti berangkat, jangan nelpon istri gue lagi."

Sagara mematikan panggilan tersebut secara sepihak, lalu tidur dengan meletakkan kepalanya dipaha sang istri yang tadi duduk disebelahnya.

"Katanya mau berangkat."

Sagara justru memejamkan matanya, "Enggak tahu tiba-tiba males."

"Jangan gitu acara hari ini kan penting buat Bang Sakti."

"Iya berangkatnya 5 menit lagi." Kata Sagara sebelum memeluk Ryana dengan wajahnya berada di depan perut sang istri.

Ryana mengelus rambut Sagara yang membuat siempunya semakin nyaman diposisi sekarang.

GARARYA II Suga Ryujin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang