Sagara dan Ryana baru saja pulang dari menghadiri pesta pernikahan Johan.
Ryana dengan senyum yang terus mengembang menggeser layar ponselnya untuk melihat foto-foto yang diambilnya tadi saat acara.
"Aku masih enggak percaya kalau Pak Jo nikah sama orang yang sempet aku kenalin ke Pak Romi." Kata Ryana sambil melihat Sagara yang sedang fokus menyetir.
Sagara melirik sang istri, "Ya itu namanya kalau jodoh enggak bakal kemana." Ryana mengangguk sebagai balasan.
"Oh iya kondisi Kak Sasha gimana?"
"Masih belum sadar."
"Terus besok Kak Gara mau nungguin di rumah sakit?"
Sagara menggelengkan kepalanya, "Enggak soalnya besok Hiren masih bisa nungguin."
Sagara memperlambat laju kecepatan mobilnya saat sudah masuk ke kawasan tempat tinggalnya. Hanya butuh kurang dari 2 menit mobil Sagara sudah terparkir di garasi rumah mereka.
"Kamu kenapa kok kayak bete gitu?" Tanya Sagara saat melihat perubahan raut wajah Ryana.
Ryana mengerucutkan bibirnya lalu memberikan ponselnya pada Sagara, "Nih lihat postingan dibase."
"Sumpah ya Siska tuh nyebelin banget, harusnya aku dengerin omongan Juna buat negur dia dari awal." Dumel Ryana sambil mengepalkan kedua tangannya.
Sagara mengusap rambut istrinya, "Udah biarin aja orang kayak gitu nanti juga capek sendiri."
"Iya sih Kak tapi aku sebel banget rasanya pengen jambak rambut dia."
"Nih kayaknya udah ditanganin sahabat kamu deh." Kata Sagara setelah melihat beberapa komen dipostingan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARARYA II Suga Ryujin ✅
Ficção AdolescenteRyana Pramudya hanya bisa pasrah menerima takdirnya yang harus menikah saat dirinya baru merasakan duduk dibangku perkuliahan selama 3 bulan. Bahkan setelah acara pernikahan pun Ryana Pramudya harus berpisah jarak dengan sang suami, Sagara Admajaya...