Sagara melakukan peregangan sambil berjalan menuju kamar setelah lelah mengoreksi tugas para mahasiswanya.
"Kok kamu belum tidur Ry?" Tegur Sagara saat melihat Ryana berdiri di depan cermin.
Ryana menoleh, "Kak aku tambah gendut."
"Ya ampun Ryana kamu gendut darimananya?" Kata Sagara yang langsung menangkup kedua pipi istrinya tersebut.
"Habisnya tadi pas aku nyoba seragam SMA udah enggak muat." Keluhnya sambil melengkungkan bibirnya ke bawah.
"Emangnya kamu mau ngapain pakai seragam SMA?"
"Bulan depan Satya ulangtahun dan buat dresscodenya dia rencana mau pakai seragam SMA."
"Apa aku workout aja ya?" Tanya Ryana meminta pendapat pada Sagara.
"Mau workout apa emangnya?"
"Nah itu aku masih bingung, kamu ada saran apa enggak workout yang worth it tapi enggak bikin capek?"
Sagara mencubit hidung istrinya tersebut, "Ya mana ada Ryana."
"Ya siapa tahu Kak Gara ada rekomendasi." Kata Ryana sambil mengusap hidungnya.
"Oh aku baru inget kalau ada workout yang enggak bikin capek terus bikin kamu nagih." Celetuk Sagara.
Mata Ryana berbinar mendengar perkataan Sagara, "Apa?"
"Kissing burn 6,4 calories a minute, wanna workout with me right now?" Mata Ryana langsung melotot mendengar perkataan Sagara.
"Ih Kak Gara aku serius." Protes Ryana sambil mendorong tubuh suaminya tersebut.
"Ya aku serius Rya, ada jurnalnya kok." Balas Sagara yang membuat Ryana memijat pelipisnya.
"Yang lain gitu."
"Ya udah kita besok pagi jogging aja gimana?" Tawar Sagara.
Ryana mengernyitkan dahinya, "Kita?"
"Iya, aku sama kamu."
"Eh jangan, aku enggak mau kalau Kak Gara jadi kurusan." Tolak Ryana dengan heboh.
Sagara memegang kedua pundak istrinya, "Tapi aku pengen nemenin kamu."
"Ya udah tapi Kak Gara jangan semangat banget olahraganya." Sagara mengangguk.
Keduanya memutuskan untuk segera tidur agar besok pagi tidak bangun kesiangan.
Padahal yang memiliki target khusus setelah rutin jogging adalah Ryana. Namun, justru Sagara lah yang sudah selesai bersiap.
"Ryana ayo jadi jongging apa enggak?" Tanya Sagara sambil membuka pintu kamar karena dia sudah merasa sangat lama menunggu Ryana di ruang tamu.
"Sebentar." Balas Ryana yang justru sedang melihat-lihat kolong meja rias.
"Kamu lagi ngapain?"
"Lagi nyari lipbalm aku yang enggak tahu kemana."
Sagara menarik pelan Ryana untuk berdiri, "Enggak usah pakai aja."
"Tapi bibir aku jadi kering." Protes Ryana sambil memanyunkan bibirnya.
"Aku bisa bantu kalau cuma masalah bibir kering."
Ryana terkejut, "Kak Gara juga punya lipbalm?"
Sagara menangkup kedua pipi Ryana lalu detik berikutnya ia melumat bibir sang istri dengan pelan dan lembut.
"Udah enggak kering kan?" Tanya Sagara setelah melepaskan pagutan mereka sambil tersenyum jahil.
Ryana masih terkejut dengan apa yang baru saja terjadi, "Ih Kak Gara kasih aba-aba dulu dong jangan tiba-tiba gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
GARARYA II Suga Ryujin ✅
Novela JuvenilRyana Pramudya hanya bisa pasrah menerima takdirnya yang harus menikah saat dirinya baru merasakan duduk dibangku perkuliahan selama 3 bulan. Bahkan setelah acara pernikahan pun Ryana Pramudya harus berpisah jarak dengan sang suami, Sagara Admajaya...