Ryana sudah dua hari tidak mau pulang ke rumah dan bertemu dengan Sagara. Sagara pun juga sudah mencoba mendatangi rumah mertuanya tersebut, tapi hasilnya tetap nihil.
Januar yang sudah geram melihat tingkah mereka berdua pun mengambil inisiatif untuk memperbaiki hubungan mereka dengan caranya. Ia pun mengajak Yudha untuk membantu memperlancar caranya tersebut.
"Ini beneran gue disuruh Bunda nemenin lo?" Tanya Sagara sambil menyetir mobilnya menuju kontrakan Bunda yang baru akan ditempati lusa.
"Ya beneran Gar lo kan sekarang juga anak Bunda." Jawab Januar yang duduk di samping Sagara.
"Iya sih tapi aneh aja tiba-tiba disuruh ke kontrakan buat ngecek." Januar sedikit panik karena kepekaan sahabatnya tersebut.
"Kan kontrakan Bunda bangunan baru terus mau ditempatin orang ya makanya harus dicek dulu dong,"
"Udah jangan curigaan mulu lo jadi orang mending fokus nyetir." Jelas Januar yang untung saja didengarkan oleh Sagara.
Membutuhkan perjalanan sekitar 20 menit dari kantor januar menuju kontrakan milik Bunda.
"Ini bukannya mobil Yudha?" Tanya Sagara saat melihat sebuah mobil terpakir di halaman kontrakan.
"Iya dia juga ke sini." Jawab Januar berusaha santai.
Sagara mengernyitkan dahinya, "Banyak banget yang ngecek."
"Udah ayo masuk nyusul Yudha biar cepet selesai." Kata Januar sambil merangkul Sagara untuk masuk ke salah satu bangunan kontrakan.
"Eh Bang,"
"Minta tolong cek kamar mandinya ya." Pinta Yudha yang terkesan tergesa-gesa saat melihat Sagara dan Januar baru masuk.
Sagara mengangguk dan menuju kamar mandi yang telah ditunjukkan oleh Yudha.
Januar dan Yudha langsung keluar diam-diam dan mengunci pintu untuk memulai rencana mereka.
Ryana yang memang sudah sejak tadi membersihkan kamar akhirnya pun keluar.
"Bang ini udah bersih-" Perkataan Ryana terhenti saat melihat kedua kakaknya menguncinya dari luar
"Heh kok gue dikunciin sih!" Teriak Ryana sambil menggedor-gedor pintu.
"Bang gue laporin Bunda ya." Ancam Ryana sebelum Januar dan Yudha berlari menuju mobil Yudha dan melajukan mobil tersebut meninggalkan halaman kontrakan.
Sagara segera keluar dari kamar mandi setelah mendengar teriakan Ryana.
"Rya?" Ryana terkejut saat mendapati keberadaan Sagara.
Ryana yang masih tidak mau bertemu dengan suaminya tersebut kembali menggedor-gedor pintu, "Januar Yudha bukain...!!"
"Ryana udah." Tegur Sagara yang khawatir dengan tangan istrinya tersebut.
"Kak Gara sekongkol sama mereka kan." Tuduh Ryana.
"Enggak, aku sama sekali enggak tahu perihal rencana mereka."
"Rya kamu mau apa?!" Sagara panik saat melihat Ryana berusaha memanjat melalui jendela.
"Ya berusaha keluar lah, aku masih enggak mau ketemu Kak Gara."
"Rya udah nanti kamu jatuh." Bujuk Sagara sambil memegang lengan Ryana.
Ryana langsung menghempaskan pegangan Sagara tersebut, "Enggak usah pegang-pegang."
"Oke aku enggak pegang tapi kamu turun sekarang juga." Pinta Sagara yang tentu saja tidak dihiraukan oleh Ryana.
"Akh-" Ryana merintih kesakitan saat kakinya salah berpijak dan berakibat kakinya terkilir.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARARYA II Suga Ryujin ✅
Fiksi RemajaRyana Pramudya hanya bisa pasrah menerima takdirnya yang harus menikah saat dirinya baru merasakan duduk dibangku perkuliahan selama 3 bulan. Bahkan setelah acara pernikahan pun Ryana Pramudya harus berpisah jarak dengan sang suami, Sagara Admajaya...