Bab 4

41.9K 3.4K 133
                                    

Setelah pertemuan mereka hari itu, Berikutnya Taeyong tak lagi melihat sosok Jaehyun di rumah. Ia sempat mendengar dari Jaejoong bahwa pria tampan itu cukup sibuk dengan pekerjaan, dan akan pulang larut malam seperti biasanya.

Tak mengambil pusing akan hal tersebut, dia akan tetap melakukan kegiatannya seperti biasa, yaitu membersihkan rumah, memasak, menyuapi Mark, membuatkan susu untuk anaknya itu ataupun Taeyong, Mark dan Jaejoong akan sibuk menanam bunga dan merawat tanaman yang ada.

Setelah seharian bekerja akan membuat tubuh kelelahan. Suasana malam yang tenang membuat tidur menjadi lebih nyaman, akan tetapi suara ribut dari luar membuat Taeyong terbangun dari tidurnya, lelaki mungil itu menoleh ke arah Mark yang sedikit menggeliat, menepuk pantatnya pelan kemudian tersenyum setelah memastikan Mark tidur dengan nyenyak kembali. Kaki mungilnya menapak keluar kamar, berjalan menuju dapur. Sosok Taeyong menghentikan jalannya tatkala melihat sosok pria tampan yang berdiri membelakangi, wajahnya tampak bingung dengan memegang wajan dan menatap tepung yang berserakan di lantai.

"Tuan Jaehyun?" panggil Taeyong yang membuat lelaki itu menoleh dengan wajah tersentak, matanya bergerak gelisah.

"Oh, apa aku membangunkan mu?"

"Tidak juga, apa tuan membutuhkan sesuatu?"

Jaehyun meletakkan wajan di tangannya, lelaki itu tersenyum sungkan, "Jangan memanggil ku dengan formal begitu, cukup panggil Hyung saja. Tadinya aku ingin memasak karena tiba-tiba perutku merasa lapar."

"B-baik Hyung. Boleh aku membantumu?"

"Kau mau membantu?"

"Katakan apa yang Hyung inginkan."

Jaehyun menggelengkan kepala, "Masak apa saja, aku akan memakannya."

Taeyong mengangguk paham. Lelaki cantik dan mungil itu berjalan mendekati kompor, menyuruh Jaehyun untuk duduk sementara dirinya akan memasak.

Dengan lihai tangannya memotong sayur, mengocok telur dan mencampurkan semuanya pada wajan. Dan semua hal itu tak luput dari pandangan Jaehyun, lelaki tersebut menatap dengan tatapan yang bercampur aduk. Tak membutuhkan waktu lama kini satu piring berisi telur berada di hadapan Jaehyun.

"Makanlah Hyung, aku akan membereskan sedikit kekacauan itu." Taeyong berujar tenang, dia mengambil peralatan untuk membersihkan tepung sedangkan Jaehyun menyantap telurnya dengan nikmat, matanya tak henti menatap punggung kecil Taeyong yang bergerak membersihkan lantai.

Dia menghabiskan telur dengan cepat, Jaehyun dengan segara berdiri dan membawa piring kotornya untuk di cuci. Sempat menolak ketika Taeyong dengan senang hati menawarkan diri untuk menggantikan nya, dia tak ingin merepotkan saja.

Lelaki mungil itu berdiri sambil memandang Jaehyun, tersenyum ketika Jaehyun kembali duduk dan menyuruh Taeyong mengikutinya.

"Terima kasih dan maaf karena sudah merepotkanmu, Taeyong."

Menggelengkan kepala. Taeyong tersenyum dengan manis, "Tidak apa-apa Hyung. Lagipula aku tidak merasa kerepotan sama sekali."

"Baiklah. Tapi, kau pasti merasa lelah karena mengurus mansion ini bukan?"

"Tidak juga. Aku melakukannya dengan senang hati, lagipula semuanya sudah biasa bagiku."

Manik mata Taeyong dapat melihat dengan jelas kernyitan di dahi pria di depannya, merasa lucu denhan wajah Jaehyun yang sangat mirip dengan Mark ketika bingung.

Mistake [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang