Bab 19

30.6K 2.4K 147
                                    

Semuanya berjalan dengan lancar, setelah permintaan maaf dan ungkapan hari itu langsung saja Jaehyun membawa Taeyong dan Mark pulang keesokan harinya. Masih tersimpan jelas bagaimana sosok laki-laki cantik itu tampak cemas saat Jaehyun mengetuk pintu, dan berakhir kedatangan mereka di sambut penuh tangis haru oleh orang rumah.

Jaejoong mengiring Taeyong masuk ke dalam rumah, menyuguhkan minuman dan makanan. Kemudian laki-laki yang masih cantik di umurnya itu meminta maaf atas perlakuan Jaehyun, mereka mulai menangis dan mengatakan banyak hal.

"Jadi, aku ingin meminta restu Ayah dan Ibu untuk menikahi Taeyong."

Jaejoong melipat tangan di depan dada, dia menatap serius. "Kau berjanji akan membahagiakan dan menjaga menantuku ini? Katakan!"

"Iya aku berjanji. Janji seorang Jung Jaehyun akan menjaga, melindungi dan membahagiakan keluarganya."

Menimbang sebentar. Jaejoong melirik sang suami, Yunho yang tampak tersenyum kemudian menganggukkan kepala. Mereka mendapatkan restu yang di inginkan, rasa bahagia sangat tampak pada wajah Jaehyun. Bahkan dia langsung berdiri dan mengucapkan terima kasih pada kedua orang tuanya, dengan tidak sabaran Jaehyun juga mendekati Taeyong dan mencium pipi itu lembut.

Mengabaikan wajah yang memerah dari laki-laki cantik tersebut, dia dengan santai mendudukkan diri di samping Taeyong. Menatap serius untuk membicarakan segala sesuatu yang diperlukan untuk pernikahan, mulai dari baju pengantin, dekorasi, kue dan undangan. Semua mereka bicarakan dan Taeyong juga di minta untuk memberikan pendapat.

Hingga semua jadi final dan berakhir saat Taeyong menyebutkan permintaannya.

Waktu berjalan cepat, dekorasi sudah terpasang dan pasangan yang akan menikah juga sudah memilih baju pengantin mereka beberapa hari yang lalu. Hari ini adalah hari yang di nanti oleh pasangan tersebut, di mana mereka akan mengucapkan janji dan menjadi pasangan yang sah.

Kue manis serta makanan bertumpuk di atas meja, tamu-tamu juga sudah mulai berdatangan, memenuhi halaman rumah tempat acara pernikahan berlangsung.

Di sebuah kamar, Taeyong tengah berdiri dengan wajah gugup, berkali-kali memandang wajahnya di cermin kemudian menghembuskan napas kasar. Dirinya sangat gugup hingga tidak menyadari kehadiran sosok Jaejoong yang tersenyum menatapnya di ambang pintu.

Laki-laki cantik paruh baya itu masuk dan menepuk bahu calon menantu dengan lembut, tersenyum dan memeluknya sebentar. "Tenang saja, semua akan berjalan dengan lancar. Awalnya memang akan gugup tapi ketahuilah saat kau berdiri berhadapan dengan pasanganmu di altar, semuanya akan menjadi ringan. Rasa gugup itu akan hilang digantikan rasa haru yang luar biasa."

"Terima kasih, Ibu."

"Sama-sama sayang, nah ayo kita keluar. Yunho akan menggandengmu menuju altar, ayo!"

Menganggukkan kepala dan mengikuti langkah kaki Jaejoong, laki-laki cantik itu tersenyum saat Jaejoong melepaskan genggamannya dan membiarkan Taeyong merangkul lengan sang suami, Yunho.

"Kau siap?"

"Siap Ayah."

"Bagus, Jaehyun sudah menunggu di sana." Yunho mulai berjalan. Berkali-kali dia memberikan kalimat penenang bagi Taeyong.

Rasa gugup itu semakin menjadi-jadi saat Taeyong melihat para tamu undangan, semua mata menatap padanya. Dengan susah payah meneguk ludah kemudian menghadap ke depan, di mana Jaehyun sudah berdiri di altar.

Fokusnya menjadi satu, hanya menatap calon suami yang tampan di depan sana. Hingga tidak terasa tangannya sudah berada di dalam genggaman Jaehyun, manik keduanya bertemu kemudian melemparkan senyuman.

Mistake [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang