Bab 12

29.6K 2.5K 18
                                    

Tepukan ringan di pipinya membuat Taeyong melenguh dan menggeliatkan badan. Lantas ia membuka mata dan berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk, hal pertama yang dilihat saat bangun tidur kali ini adalah sosok Mark yang duduk di depannya dengan pakaian yang telah berganti, batita itu tampaknya sudah selesai mandi apalagi melihat bedak yang belepotan di wajahnya meyakinkan pikiran Taeyong.

Dia mendudukkan badan dan Mark langsung melompat untuk memeluk, Taeyong mencium wajah Mark yang sudah sangat harum.

"Bau, Bubu cana mandi." Tangannya menutup hidung dan menunjuk ke arah pintu kamar mandi.

"Mark sudah mandi ya? Dengan siapa?"

"Ayah, Bubu."

Taeyong menganggukkan kepala, tangannya kembali mengelus rambut halus Mark. Hingga fokusnya teralihkan saat mendengar suara pintu yang di buka, di sana Jaehyun berdiri dengan pakaian santai. Dia menatap Taeyong sebentar kemudian melemparkan senyuman manis yang membuat lesung pipinya tercetak.

Jaehyun berjongkok dan merentangkan tangan saat Mark berlari ke arahnya, "Sudah selesai membangunkan Bubu?"

"Hu'um. Bubu Malk mau mam."

Taeyong tersentak, dia melihat ke arah jam dinding dan membulatkan mata. Ini sudah hampir jam sembilan dan dia baru bangun tidur, entah apa yang membuat dia bisa bangun telat.

"Tunggu sebentar! Bubu akan mandi dan memasak," ucapnya sambil merapikan tempat tidur. Setelah selesai Taeyong segera mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi, menyisakan Jaehyun dan Mark yang saling tatap menatap.

Keduanya tertawa kemudian keluar dari kamar, Jaehyun mendudukkan Mark di atas meja makan. Membiarkan batita itu sibuk memperhatikan dirinya yang menata sarapan di atas meja, tidak lupa pula Jaehyun memanaskan air dan membuat segelas kopi serta satu susu untuk Mark, bermodalkan petunjuk yang ada di kotak susu tersebut.

Kini keduanya duduk berdampingan menunggu Taeyong yang masih belum keluar dari kamar, tak lama kemudian suara ribut terdengar. Seorang laki-laki mungil memasuki dapur dan langsung berhenti melangkah saat matanya menatap makanan di atas meja.

"Eh? Ini----"

"Aku memesan makanan, sepertinya kau kelelahan jadi aku tidak tega untuk membangun mu. Makanya aku memesan makanan untuk kita sarapan, lagipula kita kehabisan bahan makanan di kulkas," jelas Jaehyun.

Taeyong mengangguk kaku, dia berjalan dengan kikuk dan duduk di hadapan Jaehyun. Mengucapkan terima kasih saat laki-laki itu menyerahkan satu piring berisi nasi goreng dan tidak lupa satu gelas air putih.

"Mau pergi berbelanja?"

"Ah iya ... aku akan pergi bersama Mark nanti."

Jaehyun menggelengkan kepala, dia meletakkan sendok di atas piring yang sudah kosong, "Biar aku antar."

"Eh?"

"Tak apa, aku akan mengantarmu nanti." Jaehyun tersenyum dan melirik ke arah Mark yang tampak sibuk mengunyah roti tawarnya. Jaehyun sengaja tidak memberikan nasi goreng pada Mark karena makanan ini bukan buatan sendiri alias hanya di beli dan itu belum tentu cocok untuk perut Mark.

Dia mengelus rambut hitam Mark dengan gemas, kemudian mencium pipi yang membengkak akibat roti yang berada di dalam mulutnya.

"Hm?" Mark menoleh saat Jaehyun baru saja selesai menciumnya, menelan roti yang ada di mulut kemudian tersenyum manis.

Diam-diam Taeyong memperhatikan semuanya, dia menggenggam sendok yang ada di tangannya erat. Dengan lesu ia melanjutkan sarapan, sesekali akan tetap melirik ke arah Jaehyun dan Mark yang sibuk bercanda setelah makanan mereka habis.

Mistake [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang