Taeyong melepaskan celemek yang di pakai kemudian menatap makanan yang sudah siap itu ke dalam kotak bekal, siang hari ini dia akan ke kantor Jaehyun untuk mengantarkan makan siang sekaligus menjemput Mark. Batita itu merengek dan meminta ikut saat Jaehyun akan pergi bekerja tadi pagi, bahkan ia sampai menangis ketika Taeyong membujuk untuk di rumah saja.
Lagi-lagi Taeyong merasa tak enak hati, bagaimana mungkin Mark ikut dengan Jaehyun ke kantor. Takutnya anak itu akan merepotkan Jaehyun dengan segala rengekan dan celotehannya.
Mengganti pakaiannya kemudian mengunci pintu rumah, Taeyong berjalan keluar dari pekarangan menuju halte bus terdekat. Dia akan pergi menggunakan kendaraan umum saja, jika di pikir-pikir, sekarang dia terlihat seperti seorang istri yang mengantar makan siang untuk suaminya yang bekerja.
"Apa yang kau pikirkan Taeyong," celutuknya sambil menggelengkan kepala, menghempas pemikiran aneh yang terlintas.
Berdiri ketika bus berhenti, dengan cepat ia masuk ke dalam. Setelah menyebutkan alamat kantor yang sempat di berikan Jaehyun, Taeyong duduk manis sambil memangku tas bekal. Matanya melihat seluruh keluar jendela, hingga tak terasa bus berhenti tak jauh dari perusahaan.
Selesai membayar Taeyong langsung melangkah keluar, berjalan tak jauh kemudian berdiri tepat di depan perusahaan keluarga Jung. Bertanya pada seorang laki-laki paruh baya yang bekerja sebagai keamanan, dengan senang hati Taeyong menerima tawaran laki-laki itu yang ingin mengantarnya ke dalam.
"Terima kasih Pak Kim," ucap Taeyong seraya membungkukkan badan.
"Sama-sama Nak, kalau begitu Bapak akan turun untuk melanjutkan pekerjaan."
"Sekali lagi terima kasih Pak Kim." Memperhatikan sosok laki-laki paruh baya yang sudah mengantar nya menghilang di balik pintu lift, Taeyong berjalan mendekati seseorang yang duduk di sebuah meja dekat ruangan Jaehyun.
Melempar senyum, "Apa aku bisa menemui Tuan Jaehyun?"
"Dengan Lee Taeyong, kan?"
Taeyong menganggukkan kepala. Seseorang yang disebut sebagai sekretaris itu berdiri dan mengetuk pintu ruangan Jaehyun. Setelah mendengar suara Jaehyun yang menyuruh untuk masuk langsung saja ia membuka pintu dan mempersilakan Taeyong untuk masuk.
Kemudian membungkukkan badan ke arah Jaehyun yang menoleh, setelahnya sekretaris itu langsung menutup pintu kembali.
"Kau sudah datang? Duduklah di sofa. Aku akan menyelesaikan ini terlebih dahulu."
Mengangguk dan berjalan menuju sofa. Taeyong meletakkan tas bekal tadi dan memandang Jaehyun yang kembali bekerja dengan Mark di pangkuannya.
"Hyung, apa Mark mengganggu? Biar aku saja yang memangkunya."
"Dia tidak mengganggu. Hai jagoan ayo kita makan siang," ajak lelaki itu sambil menepuk pipi Mark yang tadinya sibuk menduselkan wajah di dada Jaehyun. Di tangan kanannya terdapat bola yang menjadi penghibur di kala Jaehyun bekerja dan beberapa buku bergambar yang terletak di samping dokumen Jaehyun.
"Mark sayang, Bubu datang."
Mendengar suara yang tak asing, langsung saja Mark menolehkan kepala. Dia berontak untuk turun dari pangkuan Jaehyun kemudian berlari kecil menuju sang Bubu yang sudah merentangkan tangan. Memekik girang ketika Taeyong mencium pipinya berkali-kali, bahkan dia juga balas mencium pipi Taeyong.
Keduanya terkekeh geli, dan membuat Jaehyun diam-diam merasa gemas.
"Mark mau makan? Bubu bawa makan siang untuk Mark juga loh."
"Mau! Tuk Ayah juga?" batita itu menunjuk ke arah Jaehyun yang tampak berjalan mendekat.
"Ayah?"
"A-ah, tak apa Taeyong, Jangan mempermasalahkan itu," Potong Jaehyun cepat. Laki-laki tampan itu bangkit dari kursinya dan menghampiri Taeyong di sofa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake [✓]
FanficSebuah kesalahan yang membuat Taeyong menjadi single parent di usia yang masih muda. Alert : 17+ © Machayy0