Dia meronta, berkali-kali menolak sentuhan yang diberikan Jaehyun. Tubuhnya melemas saat miliknya dimanjakan oleh mulut Jaehyun, apalagi kenikmatan yang datang setelah itu membuat Taeyong marah pada dirinya sendiri.
Walaupun bibirnya terus berkata 'tidak' tapi lain dengan tubuhnya yang seolah menikmati setiap sentuhan Jaehyun.
"Jangan ...," lirih Taeyong tatkala melihat Jaehyun yang membuka kemeja dengan tergesa, laki-laki bertubuh tegap itu tersenyum dan mencondongkan tubuhnya, mempertemukan kembali bibir mereka, mengecup, menjilat dan mengigit bibir Taeyong dengan rakus.
Tangannya merayap mengelus paha Taeyong, tampaknya Jaehyun benar-benar sudah bernafsu. Setelah ciuman itu berakhir, ia dengan terburu-buru membuka ikat pinggang dan berniat mengeluarkan miliknya akan tetapi saat mendengar suara tangisan dan remasan di lengannya membuat Jaehyun tersentak.
Manik matanya melihat wajah Taeyong yang sudah memerah, bibirnya juga sudah membengkak dan tubuhnya bergetar ketakutan. Jaehyun tersadar akan sesuatu, tanpa pikir panjang laki-laki Jung itu bangkit dari atas tubuh Taeyong, meraih kemeja miliknya kemudian memakaikan benda tersebut pada tubuh Taeyong.
"Lepaskan! Aku tidak mau kau menyentuh ku," lirih Taeyong sambil menepis tangan Jaehyun, dia mendorong tubuh laki-laki itu untuk menjauh.
"Maafkan aku Taeyong, tidak, aku mohon jangan menangis."
Taeyong menggelengkan kepala dan menutup wajahnya saat Jaehyun berniat untuk menghapus air mata di pipi, laki-laki cantik itu tersentak ketika tubuhnya diangkat secara paksa untuk duduk di pangkuan Jaehyun. Namun, saat merasakan sesuatu yang keras diantara belahan pantatnya membuat Taeyong kembali merasa ketakutan, dia kembali meronta.
"Lepas!"
"Maafkan aku Taeyong, maafkan aku." Jaehyun berucap sambil mengeratkan pelukannya. Berusaha menenangkan Taeyong yang meronta. "Maaf karena aku berpikir pendek, aku hanya tak ingin kau pergi dariku."
"Kau brengsek, jahat dan aku benci ... Padamu!"
"Iya, kau boleh mengataiku bahkan kau boleh memukulku, aku memang brengsek tapi dengarkan aku Taeyong. Dengarkan penjelasan ku. Jung Jaehyun tidak akan menikah dengan gadis itu. Kami hanyalah sebatas teman dekat, kami tidak sengaja bertemu saat perjalanan bisnis. Pada awalnya Ibu memang mengira kalau kami berpacaran tapi kenyataannya tidak Taeyong, aku dan dia tidak memiliki hubungan apapun dan Jesica sudah punya tunangan."
Tubuh Taeyong menegang, tapi tak lama kemudian dia mengusap air matanya dan menggelengkan kepala, "Malam itu kau dan dia----"
"Jesica mabuk. Dia bertengkar dengan tunangannya karena gadis itu bersikeras ingin melakukan perjalanan bisnis, sebelumnya mereka memang sering bertengkar akan hal itu, dan aku selalu mendengar keluh kesah Jesica, pada malam itu aku hanya memberikan solusi dan menenangkan dia yang menangis, itu saja Taeyong."
Tersentak setelah mendengar ucapan Jaehyun, Taeyong tidak tahu harus berkata apa sekarang, dia berhenti memberontak dan menundukkan kepala sesaat setelah Jaehyun melonggarkan pelukannya.
"Bukankah aku sudah mengatakan ingin menembus kesalahanku? Tidak hanya memberikan kasih sayang pada Mark, aku juga ingin memperlakukan seseorang yang sudah melahirkan anakku dengan baik, menghormati dan menjaganya. Dan aku minta maaf karena sudah memaksamu tadi, aku benar-benar kalap Taeyong."
Laki-laki cantik itu terdiam, dia mendongak dan menatap wajah Jaehyun yang serius belum lagi dengan tatapan itu yang seakan berkata kalau dia benar-benar serius dengan ucapannya.
Bibirnya bergetar dan terbuka, "Aku pikir kau mempermainkan ku karena kau tahu aku mencintaimu."
"Begitukah? Lalu menurut mu untuk apa aku menanyakan mencium mu malam itu?" tanya Jaehyun menatap mata bulat Taeyong dalam. "Aku melakukannya karena aku ingin meyakinkan perasaan ku Taeyong, aku merindukan mu dan aku juga ingin membalas perasaan itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake [✓]
FanfictionSebuah kesalahan yang membuat Taeyong menjadi single parent di usia yang masih muda. Alert : 17+ © Machayy0