Akhir pekan yang di nanti oleh Mark akhirnya tiba, pagi ini dengan semangat dia membersihkan diri dan menarik sang Bubu ke dapur untuk membuat sarapan. Menemani Taeyong memasak dan menata piring-piring berisi makanan di atas meja, dia sempat bertanya pada Taeyong kenapa Jaehyun belum keluar dari kamarnya, bahkan dia juga sudah berkali-kali mengecek ke arah tangga. Namun, sosok yang di nanti tak kunjung tiba.
Mark menundukkan kepala sedih sambil menggoyangkan kakinya dengan lesu. Hingga suara langkah kaki yang terdengar mendekat membuat ia mendongakkan kepala, Mark memekik girang saat melihat Jaehyun yang berjalan mendekati meja makan.
Menikmati usapan halus tangan Jaehyun di rambutnya kemudian menunjuk-nunjuk pipi agar pria itu lekas menciumnya.
"Pagi jagoannya Ayah," ucap Jaehyun sambil tersenyum. Dia tidak bisa menahan gemas jika di dekat Mark, mengambil posisi duduk di depan sang batita yang senantiasa menatapnya. "Pagi Taeyong."
"Pagi juga hyung, sarapannya sudah siap."
Berdoa sebelum memulai makan, sarapan pagi ini hanya di isi oleh suara sendok dan garpu yang beradu dengan piring, atau suara Mark yang bertanya sesuatu pada Taeyong. Hingga tak terasa acara sarapan pagi pun selesai, Mark meninggalkan Taeyong yang sibuk membersihkan dapur.
Langkah kakinya mendekati Jaehyun yang duduk di sofa, Jaehyun tampak sibuk dengan ponsel untuk memeriksa beberapa email yang masuk. Tak lupa satu gelas kopi yang menemani.
"Ayah?"
Jaehyun menyimpan ponselnya di atas meja, memandang Mark kemudian mengangkat tubuh mungil itu ke pangkuannya. "Hm? Mark sudah siap untuk jalan-jalan?"
"Malk ciap dalitadi."
"Anak pintar. Ayah akan mengganti baju dan setelah itu kita berangkat, mau mengajak Bubu bersama kita?"
"Mau."
Mengangguk paham. Jaehyun berdiri dan berjalan sambil menggendong Mark, keduanya mendekati Taeyong yang baru selesai mengeringkan pakaian.
"Bubu."
Taeyong menolehkan kepala, dia memasukkan pakaian yang sudah siap di keringkan ke dalam keranjang. "Ada apa Mark?"
"Ayo pelgi."
"Pergi kemana sayang?"
"Main cama Ayah."
Mengernyit heran, Taeyong memandang sosok Jaehyun yang tersenyum melihat Mark. Laki-laki bertubuh tegap itu menciumi pipi sang batita kemudian mengalihkan pandangannya pada Taeyong, "Kita pergi bersama, tidak enak kalau kami berdua saja yang pergi."
"Bukannya menolak hanya saja masih banyak pekerjaan yang harus aku lakukan hyung. Tak apa jika kalian pergi berdua saja."
Mark mengerucutkan bibir saat mendengar ucapan Taeyong, batita itu menatap Jaehyun meminta untuk di turunkan. Kakinya melangkah mendekati Taeyong dan menyuruhnya berjongkok, Mark mencium pipi dan bibir Taeyong kemudian menatapnya dengan mata bulat bersinar menggemaskan. Berharap agar Taeyong luluh dengan tindakannya.
Sedangkan Taeyong memejamkan mata, dia akan mudah merubah keputusannya jika Mark sudah begini. Mau tak mau ia menganggukkan kepala, menyetujui permintaan Jaehyun dan Mark agar dirinya ikut jalan-jalan bersama mereka.
"Bagus. Ayah akan bersiap dulu, tunggu sebentar ya jagoan." Jaehyun tersenyum senang, menyempatkan diri untuk mengelus rambut Mark sebelum berlari menaiki tangga.
Tak membutuhkan banyak waktu untuk bersiap-siap, kini ketiganya sudah berada di dalam mobil yang membawa mereka ke tempat tujuan, yaitu kebun binatang. Perjalanan di isi oleh Mark yang banyak bertanya tentang benda-benda yang ada di mobil, menunjuk ini itu dengan tangan mungilnya. Mark dengan segala rasa keingintahuannya, membuat Taeyong dan Jaehyun tertawa gemas.
![](https://img.wattpad.com/cover/314906044-288-k387811.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake [✓]
Fiksi PenggemarSebuah kesalahan yang membuat Taeyong menjadi single parent di usia yang masih muda. Alert : 17+ © Machayy0