Setunggal : Dia Yaswanta

876 82 4
                                    

"Ini berawal dari sebuah festival."

.

.

.

Januari, 2004.

"Ntar malem istirahat dulu apa langsung record nih?"

"Istirahat dulu lah, yakali langsung record."

Percakapan dari kumpulan remaja dalam band Flying In Love atau yang disingkat dengan nama FIL begitu menggema di belakang panggung, tempat mereka setelah menampilkan tiga lagu di festival hari ini.

"Duh, kayanya gue sih kudu ganti stick drum, patah anjir!" Si lelaki dimple menunjukkan stick drumnya yang patah.

"Senar bass gue juga ada yang copot nih." Si lelaki tinggi dengan suara berat menimpali.

"Parah, wa, gitar lo aman?"

Sosok yang ditanya menoleh, "Aman, baru beli kemarin masa langsung rusak bang."

"Bagus dah kalau aman, pokoknya kalau ada keluhan, bilang aja ke gue."

Si pemegang gitar alias yang akan kita sebut sebagai Danur itu hanya mengangguk, lantas lanjut coba lagi suara gitarnya. Band ini hanya berisikan empat orang, ada Sambara si drummer, Umbara si bassist, Yukti si keyboardist sekaligus pemimpin, juga Danur si gitaris. 

Agak lucu juga kalau mereka ingat bagaimana awal mula mereka terbentuk, itu juga karena ide Yukti yang tiba - tiba ingin cari uang dengan bermusik, dan pada akhirnya mereka begitu meledak, hingga masuk ke radio - radio terkenal.

"Eh, itu si Yaswa bukan sih? Keren banget dia tadi anjir, semuanya nge band dia sendiri main biola, berani beda emang." Sambara tiba - tiba berceletuk kala melihat sosok surai pirang yang baru saja duduk lumayan berdekatan dengan mereka, buat mereka-kecuali Danur-juga langsung menatap ke arah si sosok surai pirang yang disebut Yaswa itu.

"YAS! KEMARI DAH!" Sambara berteriak memanggil Yaswa yang langsung mendongak, terlihat kalau ia ragu mendekat ke arah Sambara, walau pada akhirnya ia menghampiri Sambara juga.

Kala Yaswa sudah mendekat, Sambara rangkul bahu Yaswa, "Nih, sohib gua dari jaman gua masih makan pasir ama batu, namanya Yaswa."

"Widih, salam kenal ya, gua Yukti, nih yang lagi meratapi bass namanya Umbara." Yukti tentu merespon seraya menjabat tangan Yaswa, begitupula dengan Umbara yang disebut namanya.

"Noh, yang lagi nyoba - nyoba gitar namanya Danur, biasa dipanggil Jawa-wa, sapa dong."

Mendengar ucapan Yukti, Danur sontak mendongak, menatap ke arah Yaswa yang juga menatap ke arah dirinya. Danur terkagum - kagum melihat sosok di hadapannya, apa baru saja ada bidadari turun dari atas langit?

"O-oh iya, gua Danur." Danur tersenyum canggung seraya menjabat tangan Yaswa, begitu pula dengan Yaswa yang tersenyum manis ke arahnya.

"Yaswa, salam kenal."

Jabatan tangan mereka belum terlepas, mereka juga masih saling menatap, Danur masih memandangi wajah Yaswa yang begitu cantik, bahkan lebih cantik dari lautan mantan pacar perempuannya.

"D-danur? Boleh dilepas ga?" Danur tersadar dari lamunannya lantas segera melepaskan tangan Yaswa.

"O-oh ya, maaf, boleh minta nomor hape lu ga?"

"EKHEM EKHEM ANJIR KESELEK ES TEH GUA EKHEM."

"Eh iya teh nya beneran keluar dari hidung anjir! Sambara mimisan es teh woi!"

"Eh masa mimisan es teh? Eh iya bisa kan ya, eh tau deh, EH SAMBARA JANGAN TUMBANG DULU, YUKTI TISU YUKTI."

"TUMBANG SETELAH MELIHAT SMS DARI PACAR."

Danur hanya menggelengkan kepala, "Maaf ya, mereka emang rada - rada."

"Ga papa sih, Sambara juga emang suka agak gila." Yaswa terkekeh "Nih cepat catat, kosong delapan..."

"ANJIR BENERAN DIKASIH GA TUH." Yukti berteriak heboh, untung saja belakang panggung sedang sepi, jadi walau Yukti berteriak sekeras apapun tidak akan ada yang melihat.

"Udah gausah di dengerin, lanjut." Yaswa mengangguk, lantas lanjut menyebutkan nomor teleponnya, seiring dengan Danur yang mengetik di ponsel jadul turun temurun yang dulunya merupakan milik ayahnya.

"Dah, makasih ya, ntar gua sms." 

Yaswa hanya mengangguk lantas terlihat mengangkat telepon entah dari siapa, Danur mana mau cari tahu. Danur menyimpan kontak Yaswa seraya tersenyum sendiri bak orang gila, tak mempedulikan tiga orang yang lebih tua darinya yang sedang entah melakukan apa itu.

'Calon pacar.'










Bersambung

An : danur duta rem blong.

Sambara Chandrakanta Naranaya (Choi San)

Sambara Chandrakanta Naranaya (Choi San)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yukti Eknath Hirawan (Jeong Yunho)

Surendra Umbara Madhava (Song Mingi)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Surendra Umbara Madhava (Song Mingi)

Surendra Umbara Madhava (Song Mingi)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Violin and Guitar | Jongsang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang