chapter 4. Be mine!

3K 150 13
                                    


Kkultarae 4. Be mine! 


Hari ke-7, Alexei pov.

"Tidurlah di kamarku, Miia!" ucapku entah untuk keberapa kali. Sejak hari di mana aku menemukan kulitnya begitu dingin telah kupaksa dia untuk tinggal bersamaku. Tapi dia menolak keras.

Aku paham, mana mungkin seseorang akan percaya dan mau menjatuhkan dirinya begitu saja dalam hitungan hari.

Tapi ini aku, aku tidak butuh waktu lama untuk menjadikannya milikku.

Jika alasannya adalah nyaman, aku menjamin hal itu. Tidak ada benda tajam atau hal berbahaya yang akan mengusik tidur malamnya karena fobia yang dimilikinya. Tapi, bagaimanapun aku maju, dengan cara apapun aku membujuk, hasilnya tetap. 

Gadis itu menolak keras.

Untunglah aku telah berhasil mendapatkan nomor ponselnya. Setidaknya ... aku telah mendapatkan sedikit kepercayaannya.

Miia ….

Sengaja aku menjemputnya 10 menit lebih awal dari biasanya karena jadwal di rumah sakit yang kebetulan selesai lebih awal. Kurasa menunggunya di pinggir jalan di dalam mobil tidak terlalu buruk. 

Butik tempatnya bekerja kebetulan hanya sebuah rumah mungil bernuansa merah di area Pecinan. Itu adalah sebuah rumah satu lantai dan benar-benar sederhana yang terpisah dari gedung lain, sehingga meminggirkan mobil untuk berhenti 10 meter darinya bukan masalah karena kebetulan ini jalanan sepi.

Tak berapa lama kulihat gadisku keluar dari rumah tersebut, dia berjalan untuk meninggalkan tanpa menoleh ke belakang seperti biasa menungguku.

'Cukup aneh,' batinku.

Ini adalah hari ke-7 dan dia tidak lupa bahwa aku telah mengatakan untuk menjemputnya seperti biasa. Lalu rasa penasaran menghinggapiku. 

Perlahan aku menghidupkan mesin mobilku, mengikutinya yang berjalan seperti tanpa tujuan. Langkah kakinya seperti tanpa tenaga, padahal aku tahu bahwa dia tidak sedang sakit. 

Kalau kuingat lagi ... sebenarnya sikapnya sedikit aneh sejak kemarin sore. Dia lebih banyak diam dan mirip terkejut ketika aku mengajaknya bicara. Hanya itu, karena nafsu makannya masih cukup normal.

Gadis ini benar-benar tidak sedang fokus, dia bahkan tidak menyadari bahwa mobilku mengikutinya.

Lalu kaca jendela mobil kubuka, sengaja aku memanggilnya untuk berhenti. Tapi, dia hanya menatapku sekilas untuk mengabaikanku kemudian, bahkan kakinya berjalan dengan sedikit lebih cepat untuk meninggalkanku. Aku masih berusaha mengikuti langkah kakinya yang berjalan menuju sebuah halte bus dan mendudukkan dirinya di sebuah bangku di sana.

Kuhentikan mobilku, aku keluar untuk menghampirinya.

"Apakah ada yang salah, Miia?" tanyaku. Dia memalingkan wajah kesalnya menghindariku. Aku mendudukkan diriku di sebelahnya.

"Dengar! Aku sengaja menjemputmu lebih awal. Akan kuajak kau belanja untuk,--"

"Aku tidak butuh apapun. Maaf!" ucapnya memotong kalimatku dengan nada kesal. Mungkinkah dia telah mencapai titik jenuhnya saat ini?

Kkultarae (GxG) - 🔞 END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang