Kkultarae 10. Salahku
Area parkiran O'Fashion.
"Kau yakin tidak ingin kutemani, Noona?"
"Hu'um, aku mau belanja sendiri. Kau tidak percaya padaku?"
Ucap Jumiati dengan mengedipkan satu matanya saat menatap Lembu yang tengah memarkirkan mobilnya.
"Uhm, okay. Tapi bagaimana aku harus berkata pada Nyonya Smith?"
"Haish! Bukankah kita berangkat bersama?" tanya Jumiati meminta jawaban Lembu, sementara yang ditanya mirip dihimpit ke dinding dan terpaksa harus mengangguk, "nah, kita juga pulang bersama, 'kan? Maka kau tinggal mengiyakan saat aku menjawab pertanyaan wanitaku."
Jumiati melepas seat belt dan membuka pintu mobil.
Sementara Lembu masih terperangah dan terdiam menatap setiap gerak tubuh majikannya. Dia bahkan lupa tugasnya untuk membuka pintu.
"T-tunggu, Noona!" ucap sang asisten tergagap mirip terbangun dari angannya.
Dia berusaha membuka sabuk pengaman untuk keluar dari mobil, namun sang Nyonya menghentikan dengan memajukan kelima jarinya.
"Tidak. Aku bisa sendiri. Kau hanya cukup duduk tenang. Main game, mendengarkan musik, atau bisa juga tidur. Aku aman," ucap Jumiati dengan senyum nakalnya meyakinkan asisten tampan di sampingnya.
Mereka duduk bersebelahan, bukan seperti majikan dan asisten, tapi lebih pada kakak dan adiknya.
Hati Jumiati selalu menghangat saat menatap senyum teduh dari pria asal Bedono tersebut, sekilas mirip senyum wanitanya.
"Nde, Noona!" ucap Lembu menyerah.
Lalu Jumiati berjalan dengan percaya diri keluar dari area parkiran untuk menuju pintu utama butik yang begitu besar. Itu hanya satu lantai, tapi luasnya tidak kurang dari 5 toko jika disatukan.
Seorang penjaga pintu menyambutnya dengan senyum ramah. Meski ketika dia masuk mendapat tatapan tidak enak dari salah satu karyawan di sana.
"Ada yang bisa saya bantu, Nona–"
"Miia."
"Uhm, Nona Miia. Apakah Anda tidak merasa salah masuk?" ucap salah satu karyawan wanita dengan senyum miring.
"Tidak. Bisakah Anda membantuku dengan beberapa baju seperti; mini dress santai berbahan katun yang lembut dan dingin, aku butuh nyaman karena kulitku sensitif. Beberapa kaos serta celana pendek berbahan kain. Uhm, aku juga mau celana denim yang cukup minim, maksudku panjangnya setengah paha dengan sedikit sobekan di satu sisi paha."
"Ah–"
"Ada masalah?" tanya Jumiati dengan sedikit mengerutkan dahinya.
Dalam hatinya terbersit rasa sedikit kurang nyaman, tapi bukan Jumiati jika memasukkan semua itu ke dalam hati.
Kehidupan yang keras selama beberapa tahun jauh dari keluarga membuatnya bermental baja. Bahkan untuk rasa malu telah lama dia kesampingkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kkultarae (GxG) - 🔞 END✔️
RomantizmBab NC21+ dan Epilog bisa kalian baca di Karyakarsa dg akun @hanjulian link cek profilku yaa ... ___________________ Kisah seorang Jumiati yang bertransformasi menjadi Miia Han ketika memutuskan untuk menerima tawaran menjadi seorang ibu pengganti...