18. Sleep call

416 32 4
                                    



Kkultarae 18. Sleep call

Yokohama, Kanagawa, Jepang. Pukul 20.00JT

Alexei pov.

"Maaf, aku tidak menemani kalian makan malam. Aku makan di kamar."

"Jam 8? Ini masih sore, Lexei. Apakah terjadi sesuatu?" tanya Jeff. Mungkin melihat raut khawatir tergambar jelas di wajahku.

"Mulai malam ini, aku akan mengosongkan waktu malamku untuk menemaninya tidur. Miia tidak dalam mood yang bagus."

"Kau sudah menghubungi Paman Yoon?" tanyanya.

"Sudah, tadi sore. Hanya sedikit bosan yang mempengaruhi kesehatan lambungnya. Miia terlalu lemah untuk menanggung luka tembak, Jeff!"

"Hum, aku paham."

"Miia bermimpi buruk dua malam. Dia membutuhkanku."

"Tentu, temani dia, Unn! Istrimu butuh wanitanya."

"Apakah hanya Miia yang butuh?" ucap Jeff pada  Suri dengan berbisik di dekat telinganya, "apa ... menurutmu aku tidak butuh kamu, hem?" lanjutnya yang membuat wanita cantik di sampingnya merona malu.

Dia selalu bisa menunjukkan keromantisan di depan istrinya. Bukan, masalahnya di sini adalah Jeff bisa dengan mudah mengutarakan maksudnya. Lalu Suri juga adalah wanita yang bucin akut, apapun asal itu suaminya maka akan menariknya menempel. 

Selanjutnya aku menarik mundur diriku dari acara makan malam dan memilih untuk menikmati malamku bersama istriku.

Segera aku berjalan menuju kamar yang mereka siapkan untukku; ini adalah hotel milikku.

Saat kakiku melangkah masuk kurasakan aura yang lebih menyamankanku meski tahu ini bukan soal sensasi rasa oleh fasilitas kamar, karena mereka tentu tahu bagaimana membuat tamu berat meninggalkan tempat ini.

Tapi ini soal hati, sejak awal aku merasa berat meninggalkan pujaan hatiku, terlebih melihat kondisinya yang memprihatinkan. Terlepas dari usahanya melindungiku dengan menggunakan tubuhnya. Andai dia tidak melakukannya pun, aku sudah dan sangat menginginkannya, bukan hanya membutuhkannya. Karena dari awal aku telah memutuskan untuk merebut dia dari dirinya.

Kulepas jas dan melemparnya di atas sofa lalu membuka kancing bajuku satu per satu untuk kemudian melucuti tiap helai kain yang membungkus tubuhku. Aku berjalan menuju kamar mandi setelah menelepon staf hotel untuk memesan makan malam.

'Aku rindu istriku,' batinku tak sabar.

Cukup sepuluh menit aku menghabiskan waktu berhargaku di kamar mandi, hanya mengguyur tubuh lelahku di bawah keran shower dengan air hangat tanpa berendam di dalam bathtub karena aku harus mempersingkat waktuku.

'Aku ingin istriku,' batinku lagi.

Perlahan dadaku sedikit menghangat ketika menyelesaikan ritual mandiku. Hanya mengelap tubuh basahku, lalu menyabet bathrobe sambil berlalu keluar dari kamar mandi berjalan menuju walk in closet untuk mengambil pengering rambut, lalu kudengar bel pintu.

Kkultarae (GxG) - 🔞 END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang