23. I'm with you

432 35 4
                                    




Kkultarae 23. I'm with you

Rabu, tanggal 25 Mei 2022, usia kehamilan 5 minggu.

Pukul 05.00KST.

Beberapa maids memasuki ruangan lantai atas di mana Jumiati selama ini tinggal dengan wanitanya. Ada 5 orang pria dan 3 orang wanita yang bekerja secara cepat mengosongkan ruangan yang berhadapan dengan pintu masuk untuk kemudian membersihkannya.

Sebuah meja, lalu satu set sofa sudut, juga sebuah lemari yang terbuat dari kaca transparan mereka usung menempati sisi kanan dari pintu. Juga ... sebuah kasur Queen size telah ditempatkan di ruang paling ujung. Ini adalah ruangan dengan luas 20 x 20 meter, cukup luas untuk ruang perawatan Jumiati.

Mereka mengosongkan ruang untuk sisi kiri.

Tiga puluh menit berikutnya beberapa orang pria memindahkan sebuah kasur brankar berukuran cukup besar yang cukup untuk dua orang berbaring di atasnya, sebuah tiang untuk menggantungkan botol infus berdiri di samping kanan, sebuah lagi di samping kirinya.

Beberapa alat medis dalam hitungan menit sudah diusung ke dalam ruangan tersebut.

Satu unit alat Ultrasonografi (USG); yang merupakan alat yang digunakan untuk mengobservasi keadaan bayi dan kandungan dari rahim seorang ibu yang sedang hamil.

Juga ... satu unit Cardiotocography (CTG) yang merupakan sebuah alat yang digunakan oleh dokter kandungan untuk memantau denyut jantung dan kontraksi rahim saat bayi berada di dalam kandungan.

Lembu dan Yoon Cindy tersenyum puas melihat hasil kerja mereka.

"Kalian telah bekerja dengan sangat keras, gamshahamnida," ucap Lembu yang diangguki oleh Yoon Cindy pada semua orang di depannya.

Dalam waktu singkat ruangan lukis telah diubah menjadi ruang rawat inap dengan fasilitas yang 'wah.'

_________________

Pukul 06.30 KST. Jumiati pov.

Sinar matahari menyusup di antara celah tirai, ini pasti telah pagi. Tubuhku terasa berat, kurasakan mirip berhenti dari berlari jauh dan cukup lama. Perlahan kugerakkan tubuhku untuk menggeliat bermaksud meregangkan otot kakiku. 

"Akhhhh-Gusti-ughhhhh--" keluhku. Seketika kupaksa tubuhku untuk beranjak bangun dan duduk, sementara mulutku masih ribut mengeluhkan kram pada salah satu kakiku.

Memalingkan wajah, aku terkesiap lalu terdiam beberapa detik untuk mengumpulkan nyawaku. Dadaku berdegub keras mirip terhentak saat tangan hangat mengusap lembut betisku. 

Seolah berada dalam slow motion aku menekan mulutku dari mengaduh, sementara mataku menatapinya. Lalu otak cerdasku mengingat bahwa wanitaku lah pelakunya.

"M-Momm!" ucapku terbata. Lalu mulutku mulai tak bisa kukendalikan dari mendesis tipis karena sakit.

"Aku tahu-aku tahu, Babe!" ucapnya berbisik di dekat wajahku. 

Perlahan dan sangat hati-hati Alex meluruskan kedua kakiku. Dia membantu meregangkan, tapi ini terasa sakit, aku yakin dia memperhatikan bagaimana wajahku merengut kesakitan karena bibirku masih meringis untuk memprotes sentuhannya yang membuatku berjengit.

Kkultarae (GxG) - 🔞 END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang