Kkultarae 13. Seharusnya tidak sial
Pukul 20.00KST, Jumiati pov.
Mataku terbuka karena terganggu oleh rasa gerah yang mulai membuatku risih, karena suhu ruangan yang sepertinya telah dinaikkan.
Tubuhku berkeringat, aku menggeliat karena merasa kepanasan, lalu kudapati diriku tengah terbungkus selimut tebal.
Mataku mengerjap berusaha mengumpulkan nyawa.
Ruangan kamarku begitu sepi. Mataku mengedar menyisir sekitar, kusadari bahwa saat ini telah malam. Lalu tatapan mataku berhenti pada jam yang menempel di dinding, jarum pendek menunjukkan angka delapan.
"Arghhhh-rupanya telah malam," gumamku lirih.
Kurasa kondisiku telah sangat membaik, ini bahkan telah lebih dari tiga hari dari saat aku flu.
Aku beranjak bangun untuk berjalan menuju kamar mandi. Bukan untuk berendam, mengulangi kegiatan tersebut akan cukup riskan.
'Menyingkirlah, wahai flu!" gumamku lagi.
Jadi, aku memilih untuk mandi dan keramas di bawah kucuran air shower yang hangat. Perlahan aku membersihkan tubuhku yang sangat bau oleh keringat, bayangkan jika dalam tiga hari aku hanya mencuci muka dan gosok gigi saja. Untunglah Alexei menghadapiku dengan ketulusannya.
Jika dia adalah Kim, tentu akan pamit tidur di tempat lain dengan alasan memberi ruang untukku istirahat.
Bullshit! Yang benar adalah, dia terlalu malas mengurus orang sakit. Karena di dunia percintaan kami hanya dia saja yang boleh sakit, hanya dia saja yang butuh dimanja, hanya dia saja yang mau diperhatikan lebih.
'Sampah!' umpatku dalam hati.
Untuk beberapa saat ingatanku terlempar pada kejadian tiga hari lalu ketika ponsel wanitaku bergetar–saat dia sedang berada di walk in closet. Untunglah aku meminta Lembu untuk membukanya, karena ternyata dari Dokter Yoon.
Aku mau dia terbuka untuk apapun, tapi aku juga tahu privasi seseorang. Tidak, hal ini tidak berlaku untuk setiap lawan mainku, karena untuk seorang Kim aku bisa berpikir meretas setiap akunnya.
Alexei berbeda, dia adalah dominan yang tangguh dengan ketetapan hati. Seorang dominan dengan sifat angkuhnya yang tampak dari luar karena hemat berbicara, hemat senyum, juga tatapan mata yang tajam. Tapi, dari awal melihatnya aku telah merasakan aura aman.
Aku tahu di dunia ini tidak ada yang akan bisa mengubah pemikirannya kecuali dirinya sendiri, itulah kenapa aku mundur saat dia maju dengan perjanjian kontrak seumur hidupnya.
Karena ... jika Alexei hanya penasaran denganku, maka saat itu juga akan patah. Dia akan berhenti dan membiarkan aku kembali ke tempatku–tempat semestinya untukku pulang.
Tapi, aku tidak menyangka dia maju, melangkah dengan pasti untuk mendapatkanku. Mirip terobsesi.
Sungguh, aku tidak keberatan jika seseorang dari masa lalunya yang menuntunnya mendekat padaku. Karena aku mendapati diriku merasa aman, merasa termiliki olehnya. Dan sungguh, telah lama aku tidak merasakan perasaan nyaman seperti ini, tidak sebelum dan tidak setelah Eve.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kkultarae (GxG) - 🔞 END✔️
RomanceBab NC21+ dan Epilog bisa kalian baca di Karyakarsa dg akun @hanjulian link cek profilku yaa ... ___________________ Kisah seorang Jumiati yang bertransformasi menjadi Miia Han ketika memutuskan untuk menerima tawaran menjadi seorang ibu pengganti...