Kkultarae 12. Bukan hanya jujur, tapi buka hatimu!
Alexei pov.
"Lembu ... uhhh! Kepalaku sakit!" gumam lirih Miia di antara waktu tidurnya.
Badannya demam. Dia terlalu rapuh, dan setiap rasa sakitnya adalah karena aku. Aku yang membuatnya berendam di separuh malam.
"Sssttt! Ini aku, Buin!" bisikku dengan membetulkan letak kain handuk kecil kompresan di keningnya. Matanya terbuka perlahan, terlihat sayu dan memerah karena panas di tubuhnya yang masih tinggi. Terlihat mulai berair.
"Kau akan sembuh, Buin!" ucapku lagi. Dia menatapku untuk meneteskan air mata.
Mataku memanas menatap ekspresinya yang terlihat memilukan. Aku tahu hatinya masih cukup labil atas kejadian kemarin. Kupastikan mereka membayar setiap penghinaan yang diterima istriku.
"D-di mana Lembu?" tanya Miia lirih. Anak nakal itu lebih pintar menempatkan dirinya di sisi istriku rupanya.
'Ayolah! Ini bukan waktu untuk cemburu!' batinku menampar egoku sendiri agar tersadar.
"Lembu masih mengantarkan Paman Yoon keluar, Buin!" bisikku. Dia membalik tubuhnya untuk posisi yang nyaman.
"Kau tidak bekerja, Yeobo-nghh?" tanyanya dengan suara yang parau sedikit terdengar sengau karena hidungnya yang mampat.
"Aku milikmu, Buin!" ucapku menenangkannya. Aku beranjak dari kasur untuk berjalan menuju meja nakas di sampingnya, mengambil semangkuk bubur dengan kuah serta irisan ayam.
Sesuap bubur kutawarkan di depan bibir tebalnya yang memucat. Dia bahkan melewatkan mie ramen semalam karena telah tertidur pulas.
"Aku tidak suka bubur!" ucapnya menolak dengan wajah kacau. Miia bergerak dengan serabutan untuk beranjak turun dari kasur dan berjalan dengan langkah gontai menuju kamar mandi.
"Buin, kau harus makan!" bujukku dengan beranjak bangun untuk mengejarnya.
"Diam di situ dulu, Yeobo! Atau kau mau melihat aku nongkrong di closet?" ucapnya dengan kesal. Kutahan mulutku dari terkekeh.
Insting alami istriku, tidak sekalipun meninggalkan keharusan di pagi hari tersebut.
Miia berbalik untuk menemukan obat antihistamin oral yang terletak di atas nakas. Hidungnya yang mampat tentu disertai reaksi nyeri.
"Kata Paman Yoon, obat semprot hidung itu lebih aman daripada meminum pil anti alergi," ucapku.
"Hum, dokter yang menanganiku juga berkata demikian." Lalu dengan langkah gontai tapi terburu-buru menuju kamar mandi.
Aku kembali duduk untuk menunggunya, 10 menit berlalu denganku yang masih duduk untuk istriku.
Sebuah pesan chat masuk menggetarkan ponselku, itu dari Yoon Cindy.
Cindy: "Kau yakin akan membekukan embrio kalian hari ini?"
Alexei: "Hu'um …, lakukan! Sampai istriku bersedia. Jika dia tidak, maka akan kupastikan pasangan Lembu yang akan melakukannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kkultarae (GxG) - 🔞 END✔️
Любовные романыBab NC21+ dan Epilog bisa kalian baca di Karyakarsa dg akun @hanjulian link cek profilku yaa ... ___________________ Kisah seorang Jumiati yang bertransformasi menjadi Miia Han ketika memutuskan untuk menerima tawaran menjadi seorang ibu pengganti...