22. Penolakan

135 30 8
                                    

Jungkook, Seok-jin dan Ho-Bi sedang berjalan pulang beriringan, selama di perjalanan, ketiganya terus diam, tidak ada yang ingin memulai pembicaraan, ketiganya sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Kenapa kita harus pulang?" Tanya Ho-Bi, tidak tahan untuk diam lebih lama.

"Pasien paman Dong Wook baru saja meninggal, ada banyak hal yang harus mereka urus." Jawab Seok-jin,

"Seharusnya kita tetap tinggal di tempat paman Dong Wook, kita harus mencari tahu tentang cahaya hijau gelap yang memancar itu." Protes Ho-Bi,

Sebelum pulang, mereka memang tidak bertanya apapun tentang cahaya hijau gelap yang memancar itu.

"Apa menurut kak Ho-Bi mereka akan menjelaskannya pada kita?" Tanya Jungkook,

"Mungkin memang tidak tapi setidaknya kita bisa mencoba menanyakannya pada paman Dong Wook." Jawab Ho-Bi,

"Dari ekspresi wajah paman Dong Wook, terlihat jelas bahwa paman Dong Wook sendiri juga terkejut melihat cahaya hijau gelap itu, paman Dong Wook pasti juga baru pertama kali melihat cahaya itu." Ucap Jungkook mengutarakan pendapatnya,

"Terlebih situasinya tidak mendukung bagi kita untuk mengajukan pertanyaan tentang cahaya itu, aku yakin meskipun paman Dong Wook tahu, dia juga tidak akan memberitahukannya." Tambah Seok-jin,

Ho-Bi menghela nafas berat, ucapan Jungkook dan Seok-jin memang benar.

Situasi saat itu sangat kacau, setelah hujan benar-benar reda, cahaya hijau gelap yang memancar itu mulai memudar lalu menghilang perlahan-lahan.

Sowon dan Yoon-gi sempat berdebat panjang karena Sowon berkeras ingin mendatangi hutan Sava tempat cahaya itu terlihat memancar, sementara Yoon-gi tidak ingin memberi izin sama sekali.

Nam-joon dan Dong Wook juga kesulitan menghentikan perdebatan itu, Yuna hanya memilih diam menonton Sowon dan Yoon-gi yang terus berdebat.

Tidak ada kesempatan bagi Jungkook, Seok-jin dan Ho-Bi untuk bicara apalagi untuk bertanya tentang cahaya yang memancar itu, mereka tidak punya pilihan lain selain pulang, setidaknya Seok-jin masih bisa berpamitan pada Dong Wook.

"Tapi cahaya itu sepertinya benar-benar berasal dari hutan Sava, kita harus mengatur waktu untuk menelusuri hutan Sava." Ucap Jungkook, memulai kembali pembicaraan mereka.

"Aku rasa yang mulia raja tidak akan menyetujui hal itu." Ucap Seok-jin,

Jungkook mendengus lalu menatap Seok-jin kesal, Seok-jin selalu suka mematahkan semangatnya.

"Kenapa? Jika cahaya itu benar-benar kekuatan ratu kegelapan, bukankah kita harus segera memeriksa hutan Sava dan menangkap ratu kegelapan?" Tanya Ho-Bi,

"Tidak ada jaminan bahwa cahaya yang kita lihat itu benar-benar kekuatan milik ratu kegelapan, kita tidak bisa mempercayai ucapan perempuan yang bernama Sowon itu begitu saja." Jawab Seok-jin,

"Jadi apa semua itu hanya kebetulan? Perempuan yang bernama Sowon itu hanya mengada-ada saat mengatakan bahwa hujan tadi turun karena kekuatan ratu kegelapan, dan secara kebetulan cahaya hijau gelap tiba-tiba memancar setelah hujannya berhenti, begitu? Apa cahaya itu hanya cuaca alam biasa." Ucap Jungkook sinis, ia sangat kesal.

"Meskipun cahaya itu benar-benar kekuatan milik ratu kegelapan, aku yakin yang mulia raja tetap tidak akan mengizinkan, yang mulia raja tidak melihat cahaya itu, yang mulia raja tidak akan mengambil resiko untuk sesuatu yang tidak pasti." Ucap Seok-jin tetap tenang,

"Kak Seok-jin benar, haahhh... ini benar-benar memusingkan." Komentar Ho-Bi, sambil menghela nafas panjang.

"Kalau begitu kita lakukan sendiri, diam-diam." Ucap Jungkook,

The Power (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang