Di bawah cahaya matahari yang terik, pemuda-pemuda yang bersedia menjadi prajurit khusus untuk melawan ratu kegelapan sedang berlatih bersama dengan prajurit-prajurit istana kerajaan Earl, termasuk Ho-Bi dan Taehyung.
Juga ada Jimin yang memang sudah bergabung dengan kelompok pertahanan kerajaan Earl sejak masih sangat muda, jauh sebelum raja Si-Wan membuat keputusan membentuk prajurit khusus untuk melawan ratu kegelapan.
Jimin adalah pemuda gigih yang sangat ingin menjadi panglima perang menggantikan Woo-jin, bahkan Jimin menjadikan Woo-jin sebagai panutannya. Jimin mengenal Seok-jin, Jungkook dan Eun-Bi sejak kecil, hanya saja Jimin lebih suka menghabiskan waktunya untuk mengasah kemampuan dan keterampilan ilmu bela diri miliknya daripada bermain, karena itulah Jimin jarang menghabiskan waktu dengan mereka bertiga.
Di saat semua orang sibuk berlatih, Jungkook malah duduk termenung dengan tatapan kosong, tidak tertarik untuk ikut berlatih, Jungkook sibuk dengan pikirannya yang berkecamuk.
Semalam Jungkook bermimpi melihat anak perempuan yang dulu pernah menolongnya, anak perempuan yang saat ini pasti sudah tumbuh besar seperti dirinya, setiap kali Jungkook menghabiskan waktu memikirkan anak perempuan itu, malam harinya Jungkook akan kembali bermimpi.
Jungkook mengepalkan tangan menahan kesal, mengapa ia hanya bisa melihat anak perempuan itu dalam mimpi? Atau jika memang hanya bisa dalam mimpi, setidaknya biarkan Jungkook mengetahui nama anak perempuan itu, atau setidaknya biarkan Jungkook melihat seperti apa wajah anak perempuan itu saat ini.
Mimpi Jungkook selalu sama, seorang anak perempuan berdiri dengan wajah manis persis seperti wajah yang Jungkook lihat terakhir kali, Jungkook tidak pernah bermimpi melihat seperti apa penampilan anak perempuan itu saat ini, mimpi Jungkook seolah hanya mengulang memori terakhirnya tentang anak perempuan itu.
Jungkook menghela nafas berat, mencoba melepaskan beban berat yang menekan perasaannya. Entah mengapa, Jungkook sangat ingin bertemu dengan anak perempuan itu lagi, Jungkook ingin mengetahui namanya, ingin melihat wajahnya, anak perempuan itu sangat misterius bagi Jungkook.
Selama ini Jungkook selalu berusaha untuk kembali masuk ke dalam hutan Xylia, tapi kebanyakan gagal karena Seok-jin selalu menghalanginya, dan jika berhasil lolos dari Seok-jin, Jungkook tetap tidak menemukan apapun di dalam hutan Xylia.
Saat Jungkook kembali mendatangi hutan Xylia, Jungkook merasa hanya berputar-putar seolah tersesat, Jungkook juga tidak mengerti alasannya, padahal Jungkook selalu mampu mengingat setiap jalan yang ia lewati ketika berburu di hutan lain.
Raja Si-Wan sering mengajak Jungkook berburu, dengan tujuan untuk melatih Jungkook, dari kegiatan berburu itulah Jungkook belajar mengingat jalan, tapi pelajarannya dari berburu di hutan lain tidak berguna di dalam hutan Xylia, Jungkook tetap tidak menemukan apapun di dalam hutan Xylia.
Jangankan anak perempuan itu, harimau besar yang bersama dengan anak perempuan itu juga tidak pernah Jungkook temui, padahal Jungkook sudah berlatih keras untuk mengatasi rasa takutnya jika tiba-tiba bertemu dengan harimau besar itu.
Jungkook mengacak rambutnya, semakin kesal karena tidak bisa berhenti memikirkan anak perempuan itu.
"Semua orang akan menganggap pangeran aneh jika pangeran terus seperti itu." Ucap Seok-jin yang tiba-tiba hadir di samping Jungkook.
Jungkook menghela nafas berat, tidak peduli pada ucapan Seok-jin.
"Apa ini tentang anak perempuan itu lagi?" Tanya Seok-jin, mudah sekali menebak Jungkook.
"Semalam aku melihatnya lagi."
"Anak perempuan itu tidak akan berhenti muncul dalam mimpi pangeran, jika pangeran tidak melupakannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Power (Tamat)
FanfictionKEKUATAN Kekuatan bisa membuat seseorang merasa hebat, seolah mampu menaklukkan dunia, tapi kekuatan juga bisa membuat seseorang menjadi serakah. Apakah kekuatan sejati itu benar-benar ada? Tentang tujuh bola kristal yang memiliki kekuatan istimewa...