31. Mimpi yang Nyata (II)

147 28 15
                                    

Eun-Bi duduk di samping tempat tidur Yuna sambil terus menggenggam erat tangan kanan Yuna, tatapannya kosong, matanya sudah cukup bengkak tapi air matanya tidak berhenti mengalir.

Eun-Bi menawarkan diri untuk menjaga Yuna dan SinBi, selama ini Eun-Bi hanya tahu Yuna akan selalu tersiksa setiap kali ratu kegelapan menggunakan kekuatan bola kristal Gaia, tapi Eun-Bi tidak pernah melihatnya secara langsung, Eun-Bi ingin tahu dan ia juga ingin berada di sisi Yuna.

Eun-Bi menyesali keputusannya, Eun-Bi tidak sanggup terus melihat Yuna yang bergetar kesakitan sementara dirinya tidak bisa berbuat apa-apa. Sepanjang menjaga Yuna, Eun-Bi tidak berhenti menangis, sesekali memanjatkan doa agar Yuna baik-baik saja, berharap ratu kegelapan segera berhenti.

Eun-Bi menghela nafas berat, lalu menunduk lesu, air matanya masih terus menetes, Eun-Bi tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya berada di posisi Yuna, juga bagaimana perasaan Sowon, Yerin dan SinBi yang selalu melihat Yuna tersiksa seperti ini setiap kali ratu kegelapan menggunakan kekuatan bola kristal Gaia, Eun-Bi tidak sanggup jika harus melihat Yuna seperti ini lagi.

Eun-Bi mengusap air matanya, lalu mengangkat kepala menatap wajah pucat Yuna.

Mengapa harus Yuna? Yuna manusia yang sangat baik dan lembut, mengapa bola kristal Eir harus memilih Yuna jika membuat Yuna tersiksa seperti ini?

Eun-Bi memejamkan mata, ia tidak sanggup terus melihat wajah pucat Yuna, Eun-Bi memanjatkan doa, semoga ratu kegelapan bisa segera tertangkap dan mereka semua bisa hidup dengan tenang.

❄️❄️❄️

Yuna berdiri kaku di bawah langit yang sangat gelap dengan angin kencang yang terus bertiup, air hujan yang deras juga terus jatuh, tapi tidak ada satu tetes-pun yang menyentuh tubuh Yuna.

Sedangkan orang-orang lain di sekitar Yuna, terus lari berhamburan sambil berteriak keras, semua orang berusaha menyelamatkan diri dari badai yang sangat mengerikan, bahkan banyak dari mereka yang jatuh karena bertubrukan dengan yang lain.

Yuna tahu, saat ini ia berada di dalam mimpi buruknya, mimpi buruk yang selalu datang setiap kali ratu kegelapan menyerang menggunakan kekuatan bola kristal Gaia, Yuna tidak lagi yakin semua mimpi buruknya hanya mimpi buruk biasa, sekarang semua terasa nyata. Yuna benci harus melihat mimpi itu, tapi ia juga tidak bisa bangun sebelum ratu kegelapan menghentikan penyerangannya.

Berdiri diam melihat orang-orang yang berlari ketakutan meminta tolong tanpa bisa membantu, jauh lebih menyakitkan daripada rasa sakit yang harus Yuna rasakan dari keberadaan bola kristal Eir di tubuhnya.

Yuna hanya bisa mengepalkan tangan dengan air mata yang terus mengalir, ia ingin menolong tapi tubuhnya tidak bisa bergerak sedikitpun, Yuna seolah dihukum untuk terus melihat semua mimpi buruk itu.

❄️❄️❄️

Langit pagi masih berwarna abu-abu, awan-awan gelap tidak meninggalkan langit sepenuhnya, membawa hawa lembab yang cukup dingin.

Sowon, Yerin, Jungkook, Yoon-gi, Nam-joon, Seok-jin, Ho-Bi, Jimin dan Taehyung duduk beristirahat di ruang tengah, sedangkan Dong Wook dan dua muridnya masih mengurus beberapa pasien.

---

Ratu kegelapan berhenti menyerang saat hari sudah sore, setelah itu Yoon-gi dan Nam-joon datang membawa Jungkook, Seok-jin, Ho-Bi, Jimin dan Taehyung untuk membantu mereka, sedangkan Sowon dan Yerin tetap tinggal untuk membantu Dong Wook.

Sepanjang malam mereka semua tidak tidur dan tidak beristirahat sedikitpun, mereka sibuk menolong orang-orang yang terluka, keadaan menjadi sangat kacau, ada banyak orang yang terluka parah, terlebih tidak ada Yuna yang membantu mereka, lagipula meskipun mereka punya waktu untuk tidur, tidak ada yang bisa tidur memikirkan semua yang terjadi.

The Power (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang