21. Hujan yang aneh

120 28 14
                                    

Langit gelap membentang, hujan yang deras turun membasahi tanah, membawa hawa dingin yang menusuk.

Jimin berdiri memperhatikan air hujan yang jatuh itu, tadinya ia sedang berlatih tapi tiba-tiba kilat dan gemuruh besar muncul, lalu beberapa saat setelah itu hujan mulai turun, Jimin harus berteduh dan terpaksa menghentikan latihannya.

Tidak jauh dari tempat Jimin berdiri, Eun-Bi juga ada di sana, berdiri memperhatikan air hujan yang terus jatuh, Eun-Bi kebingungan, hujan yang turun itu adalah kekuatan bola kristal Gaia tapi mengapa dirinya tidak merasakan sakit?

Awalnya Eun-Bi sudah sangat takut, ia mengira ratu kegelapan mulai menyerang kerajaan Earl tapi selama hujan itu turun, tidak terjadi apapun, hujan hari ini sangat aneh.

Eun-Bi memejamkan mata, ingin mengajak SinBi bicara, Eun-Bi ingin menanyakan sesuatu, jika SinBi menjawab panggilan telepati darinya, itu berarti SinBi masih menyimpan bola kristal Dahr di dalam tubuhnya.

"SinBi..." Eun-Bi memanggil lewat telepati,

"Ada apa kak Eun-Bi?"

Eun-Bi terkejut karena mendapat balasan, itu berarti SinBi tidak mengeluarkan bola kristal Dahr dari tubuhnya.

"Apa kamu sedang di toko bunga?" Eun-Bi mulai bertanya,

"Tidak, aku di rumah saat ini."

"Kamu tidak menjaga toko bunga?"

"Banyak hal yang terjadi, hari ini aku dan kak Yerin tidak membuka toko bunganya."

"Ada apa?"

"Ceritanya panjang, aku akan menceritakannya nanti."

"Semuanya baik-baik saja kan?"

"Iya, semua baik-baik saja, jauh lebih baik."

"Baguslah jika semuanya baik-baik saja."

"Iya, jadi kenapa kak Eun-Bi memanggil?"

"Bukan apa-apa, tadinya aku mengira kamu di toko bunga, hujan yang lebat turun di istana, aku ingin bertanya apa di desa Alsava juga turun hujan atau tidak."

"Ohh.. aku tidak tahu tentang itu, aku sedang di rumah saat ini."

"Iya, tidak masalah, lagipula bukan hal yang penting. Kalau begitu sampai jumpa, kamu harus menceritakan apa sudah yang terjadi padaku nanti."

"Tenang saja, aku akan menceritakannya setelah kita bertemu, akan lebih menyenangkan jika menceritakannya secara langsung."

"Hmm... aku akan mencari waktu untuk datang ke toko bunga."

"Sampai jumpa..."

"Sampai jumpa.."

Eun-Bi memutus telepati mereka, lalu membuka mata, hujan lebat masih berlangsung.

Eun-Bi menghela nafas berat, semua sangat aneh, SinBi menjawab telepati darinya, yang berarti SinBi masih menyimpan bola kristal Dahr di dalam tubuhnya, SinBi juga terdengar baik-baik saja, jadi sebenarnya apa yang sedang terjadi?

"Ada apa?" Tanya Jimin menyentuh pundak Eun-Bi,

"Akhh!!" Eun-Bi terkejut, tidak menyadari kehadiran Jimin.

"Maaf... aku tidak bermaksud untuk mengejutkanmu."

Eun-Bi menghela nafas, menepuk-nepuk pelan dadanya, menenangkan perasaannya.

"Biasanya setiap hujan turun kamu akan selalu masuk ke dalam kamar, kenapa hari ini di luar?" Tanya Jimin,

Eun-Bi kembali menghela nafas, tentu saja setiap hujan turun ia akan selalu di dalam kamar, Eun-Bi harus bersembunyi untuk mengeluarkan bola kristal Sybyll.

The Power (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang