Yuna berdiri memperhatikan sekelilingnya, bingung di mana dirinya berada saat ini.
Padang rumput hijau yang ditumbuhi tanaman bunga dengan berbagai jenis warna, membentang luas ke seluruh penjuru sejauh mata Yuna memandang, terlihat sangat indah, Yuna tidak pernah melihat tempat itu sebelumnya.
"Indah sekali bukan?" Suara perempuan tiba-tiba terdengar,
Yuna segera mencari asal suara itu, seorang perempuan berdiri di sampingnya dengan jarak sekitar lima langkah.
"Semua pemandangan indah ini tercipta dari apa yang ingin kamu lihat, kamu memang sangat menakjubkan Yuna." Komentar sosok perempuan itu, lalu tersenyum ke arah Yuna.
Yuna masih bingung tapi tetap ikut tersenyum, rasanya Yuna bisa menebak siapa sosok perempuan yang saat ini berdiri di sampingnya.
"Aa..apa kamu..." Yuna ingin bertanya, tapi suaranya terbata-bata.
"Iya, aku adalah malaikat yang bertugas untuk menjagamu." Sosok perempuan itu segera menjawab, mengetahui lebih dulu apa yang akan Yuna tanyakan.
Yuna menganga terkejut, lalu segera menunduk menatap pergelangan tangan kanannya, hal terakhir yang Yuna ingat adalah ucapan Taeyeon yang ingin melepaskan gelang merah dari tangannya dan sekarang gelang merah itu benar-benar hilang dari pergelangan tangan kanannya.
Yuna menghela nafas, lalu kembali menatap ke arah malaikat Suzy, ada perasaan sedikit takut, terlebih mengingat cerita Taeyeon tentang sosok malaikat yang saat ini berdiri di hadapannya.
"Aku tidak akan melukaimu Yuna, apa yang aku lakukan pada kedua bibi-mu itu karena mereka memang pantas mendapatkannya, mereka mencoba membunuhmu dan aku harus memastikan orang-orang yang berniat melukaimu mati di tanganku." Ucap malaikat Suzy tenang, ia bisa mengetahui apapun yang sedang Yuna pikirkan.
Yuna kembali menganga terkejut, sosok malaikat di hadapannya saat ini memang tidak berpenampilan menyeramkan seperti ratu kegelapan, wajahnya juga cantik, tapi Yuna justru merasa lebih takut, seolah tidak ada yang bisa Yuna sembunyikan dari sosok malaikat di hadapannya.
"Tidak perlu terkejut, kamu harus belajar membiasakan diri dengan keberadaan-ku."
Malaikat Suzy lalu melangkah pelan menghampiri Yuna, kini mereka hanya berjarak tiga langkah.
"Sebenarnya aku ingin memperkenalkan diri lebih awal saat usiamu sudah cukup tapi bibi-mu justru mengunciku sebelum itu, aku jadi terlambat menemui-mu, perkenalkan, namaku Suzy." Ucap malaikat Suzy sambil tersenyum,
Yuna mengangguk pelan,
"Namaku Yuna." Ucap Yuna dengan suara pelan, masih sedikit takut.
Malaikat Suzy tertawa kecil, Yuna benar-benar manis, ia tidak menyangka Yuna juga akan mengenalkan dirinya.
Selama terkunci, malaikat Suzy hanya bisa melihat semua hal yang Yuna lihat, mengetahui semua pemikiran Yuna, juga bisa membaca isi kepala semua makhluk hidup yang ditemui Yuna, ia selalu penasaran bagaimana rasanya bertemu langsung dan bicara dengan Yuna, terlebih kebanyakan makhluk hidup yang bertemu dengan Yuna selalu terlihat senang, ternyata bertemu dengan Yuna memang menyenangkan.
"Manis sekali, aku tidak menyangka kamu akan memperkenalkan diri, Yuna. Sejak turun ke bumi, aku tinggal di dalam tubuhmu, aku mengetahui semua hal yang kamu pikirkan, aku mengenalmu dengan sangat baik, Yuna."
"Kalau begitu seharusnya kamu tahu bahwa saat itu bibi Taeyeon dan bibi Min Young tidak benar-benar ingin membunuhku, saat itu mereka tidak tahu."
"Aku tidak peduli apapun alasannya, selama itu membahayakan nyawamu, aku harus memusnahkannya." Jawab malaikat Suzy santai,
KAMU SEDANG MEMBACA
The Power (Tamat)
FanfictionKEKUATAN Kekuatan bisa membuat seseorang merasa hebat, seolah mampu menaklukkan dunia, tapi kekuatan juga bisa membuat seseorang menjadi serakah. Apakah kekuatan sejati itu benar-benar ada? Tentang tujuh bola kristal yang memiliki kekuatan istimewa...