"ɢᴜᴇ ᴇᴋᴀʟ sᴇᴘᴜᴘᴜ ᴀʏʟʟᴀ. ᴏʀᴀɴɢ ʏᴀɴɢ ᴘᴀʟɪɴɢ ᴛᴀᴜ ᴛᴇɴᴛᴀɴɢ ᴀᴘᴀ ʏᴀɴɢ ᴅɪᴀ ʀᴀsᴀᴋᴀɴ
"
Happy reading..."Hanphone lo kasih Jihan, cepet."
"Bentar dulu, Astaga. Kita aja belum ngobrol,"
"Kasih."
Wajah Aksara tampak kesal. Dengan wajahnya yang ditekuk, ia beranjak dari duduknya, berjalan menghampiri brankar Jihan dan menyodorkan ponselnya.
"Nih,"
"Siapa?"
"Masa depan gue,"
"Kuburan?" Sontak Aksara yang memasangkan wajah sebal itu, melototkan matanya hingga Jihan tergelak dibuatnya. Gadis itu pun mengambil alih ponsel itu dengan sedikit terkikik.
"Hallo Ay,"
"Gimana sekarang?" Tanya Aylla disebrang sana. "Gue udah gak apa apa kok. Lo gak usah khawatir,"
"Sorry..., gue gak bisa ikut kerumah sakit kemarin."
"Gak apa apa kok. Gue..., turut berduka cita ya. Semoga almarhum om lo, ditempatkan ditempat yang terbaik."
"Aamiin. Makasih Ji,"
"Udah dulu ya? Kasian Ayang lo nih, mewek. Udah kayak bocah aja,"
"Alay,"
Jihan menyerahkan phonsel kepemiliknya, yang masih cemberut seperti anak kecil. "Puas?! Ayang lo gak tau aja, dari semalam gue nunggu lo online. Tapi lo malah mentingin Jihan dulu. " Ucap Aksara kesal.
"Dia lagi sakit. Dan gue emang gak pernah peduli sama lo." Balas Aylla santai, yang semakin membuat pria itu mengerucutkan bibirnya, kesal.
"Dosa, durhaka sama suami."
"dih, gaje."
"Lo kapan pulang?"
"Insyaallah, minggu depan."
"Aaa..., lama bangettt..., anak anak kita pasti nyariin bundanya terus Ayang," ujar Aksara merengek. Disebrang sana Aylla pun hanya menggeleng heran dan merasa jijik sendiri.
"Halu. Sejak kapan kita punya anak? Nikah aja enggak."
"Makanya, ayo nikah. Ntar gue gak maksa kok bikin anak cepet cepet. Soalnya gue udah adopsi dua anak."
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMARAM [Selesai]
أدب المراهقينHidup selalu bertahap. Terkadang manusia mengalami hal ini terlebih dahulu Untuk melanjutkan hal yang orang lain rasakan. Seperti yang dirasakan gadis bernama lengkap Aylla Ayudia Pradipto, seorang remaja SMA sudah harus merasakan jauhnya dia dari o...