# 22. 𝐂𝐫𝐮𝐬𝐡 𝐄𝐫𝐢𝐜𝐤?

16 12 1
                                    

"ᴅɪᴇᴍ, ᴀʏ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ᴅɪᴇᴍ, ᴀʏ. ʟᴀɢɪ ɴᴀɴᴅᴀɪɴ ᴅɪᴀ ɢᴜᴇ"

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠...

"Pengumuman! Panggilan ditujukan untuk ananda Erick sergio Bramanto, dan ananda Aylla Ayudia Pradipto, Untuk segera menuju ruang BK secepatnya!"

Aylla melepaskan earphonenya, merasa namanya terpanggil dari arah sudut atas ruang kelasnya. Kemudian ia melirik kearah tempat duduk Erick, mengeryit saat seseorang yang ia cari tidak ada ditempat. Kemana pria itu? Tidak biasanya dia pergi saat jam pelajaran berlangsung. Gadis itu mengela napasnya hendak kembali pada posisis awal, sebelum--

"Cari gue?"

Ia tersentak saat Erick tiba tiba berada didepan tempat duduknya, tempat dimana Cio duduk. Sedang apa dia tiba tiba disana, membuat dirinya kaget saja. Gerutu gadis itu membatin. Erick hanya menarik salah satu sudut bibirnya menyaksikan ekpresi Aylla. Saking fokusnya pada buku sampai gadis itu tidak menyadari bahwa ia sudah lama duduk ditempat Cio.

"Sialan lo Rick," ketus Aylla yang tidak dipedulikan pria itu." Mau pergi sekarang?"

"Hm. Bu Alza jam kos kan? Sekarang aja."

Keduanya beranjak berdiri dari tempat duduk mereka. Melangkahkan kaki menuju tempat yang dipinta salah satu guru disekolahnya. Tepat dihadapan 5 murid dan 2 guru, Aylla mau pun Erick duduk disebuah soffa dengan tatapan mereka datar plus sebal.

"Kami berdua cuma tinggal beberapa bulan lagi disini. Dan seharusnya lebih difokuskan lagi untuk menghadapi ujian yang akan datang. Bukan malah mengajari mereka untuk menghadapi sebuah perlombaan," jelas Aylla menolak mewakili Erick. Yap, mereka dipanggil hanya untuk diminta mengajari adik kelasnya mengikuti cerdas cermat seperti yang pernah mereka lakukan dulu.

Tentu saja keduanya menolak. Mengapa mereka tidak belajar bersama guru guru saja. Atau pun belajar sendiri sama seperti yang mereka alami dulu, dikarenakan guru yang biasa mengajari tiba tiba pindah. Namun itu tidak membuat Aylla maupun Erick menyerah. Mereka berlatih sendiri dan membuktikan pada guru yang kini sudah pensiun merasa bangga dengan semua kerja keras mereka.

"Bapak ngerti Aylla. Tapi apa kalian tidak kasian dengan adik adik kalian? Mereka benar benar fustasi tidak ada yang memimpin mereka belajar. kami memawakili sekolah sangat meminta tolong atas kerja samanya. Bantu mereka ya?"

"Gimana Rick?" tanya Aylla menoleh kearah rekannya itu. Tampak pria itu justru fokus menatap salah satu dari 5 murid dihadapannya. Erick menolah saat menyadari Aylla menatapnya dengan tatapan heran. "Terserah lo aja. Gue ngikut."

🌹🌹🌹

"Yuhu! Aya kuu!"

Suara yang tidak asing ditelinga Aylla itu terdengar mendekat. Membuat dia dan Erick langsung menoleh kearah belakang. "Oy yeorobun! Dua duaan aja nih! Panas gak Sa?!" pekikan Alfan tepat ditelinga Aksara itu pun lantas mendapat timpukan maut dari sang empu.

TEMARAM [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang