11. Hopes and goals that I must realize!

2K 308 10
                                    

Happy reading!!

Jezyan menutup pintu lemari nya, mendekati Auryn yang tengah memperhatikan beberapa helai rambut dibenda itu.

"Lo kenapa gak bilang sering sakit kepala? Kita kerumah sakit aja?" Tawarnya.

Auryn mendongak melirik Jezyan sekilas lalu menghela nafasnya "Kayaknya sih karena gue ganti shampo aja deh, gapapa kok Jez" balasnya diakhiri dengan senyuman tipis.

Jezyan mengulum bibirnya, mengusap rambut Auryn pelan. Benar ternyata, bahkan hanya disentuh begitu saja beberapa helai rambut hitam itu menempel ditangannya.

"Ganti baju, kita kerumah sakit sekarang" ucapnya final.

"Jez gak usah.."

"Kalau emang karena shampo pun harus ditanyain lo cocoknya pakai shampo apa"

Setelahnya Jezyan kembali membuka lemari nya, mengambil kemeja flanel kotak kotak miliknya lalu melengos begitu saja dari hadapan Auryn, membuat gadis cantik itu hanya bisa diam menatap kepergiannya.

Melihat raut wajah Jezyan yang terlihat serius kini Auryn hanya bisa diam lalu segera keluar dari kamar itu, menuju apartemennya dan mengganti pakaian disana.

Hampir 30 menit sudah, Auryn belum juga kembali ke apartemennya. Jezyan akhirnya memutuskan untuk menghampiri gadis itu ke apartemen disebelah, apartemen Auryn tentunya.

Menekan angka yang menhadi password apartemen Auryn, Jezyan akhirnya masuk lalu tak lupa menutup kembali pintu itu.

"Ryn?"

Tak ada jawaban, Jezyan berjalan ke arah dapur. Mengedarkan pandangannya pada setiap sudut ruangan itu.

"Auryn dimana?" Panggilnya lagi.

"Ryn"

Jezyan menelan saliva nya, perasaannya mulai panik. Ia berjalan menuju kamar Auryn yang masih tertutup, seperti nya perempuan itu ada didalam sana.

Brakk

"JEZ LO NGAPAIN?!"

Jezyan benar benar menendangan pintu itu dengan tenaga nya, tidak peduli dengan kerusakan atau semacamnya. Otaknya sudah dipenuhi pikiran negatif karena Auryn tidak menjawab panggilannya sejak tadi.

Lelaki itu mendongak setelah pintu yang ia tendang barusan terbuka paksa dengan gagang serta engsel nya yang rusak. Benar benar sekuat itu tenaga yang ia keluarkan.

Ia akhirnya bisa bernafas lega ketika melihat sosok Auryn yang sedang menatapnya tak percaya dengan memegang kemeja dikedua tangannya.

"Lo gak papa kan?"

Auryn mengernyit, Jezyan mndekati nya lalu memeriksa seluruh tubuhnya bahkan sampai memutar dirinya. Benar benar cowok aneh.

"Gue gak kenapa kenapa" jawab Auryn melepas kedua tangan Jezyan yang masih berasa dikedua bahu nya.

Lelaki itu tampak lega "Lain kali kalau dipanggil tuh nyaut! Gue jadi mikir lo kenapa kenapa tadi" balasnya sedikit berdecak setelahnya.

"Gak kedengeran"

Jezyan mengangkat kedua alisnya menatap gadis didepannya, ia baru sadar Auryn belum memakai pakaian yang utuh. Hanya dalaman atas juga celana pendek diatas lutut berbahan tipis.

Jezyan seketika memalingkan wajahnya, berusaha agar tak terpancing dengan bentuk tubuh Auryn "Lo kenapa gak pake baju?" Tanya nya.

Auryn melirik Jezyan sekilas lalu tersenyum licik "Bukannya lo suka?" Tanya nya.

"Gak usah aneh aneh, ntar gue tidurin lagi lo kecapean"

"Halah, gaya lo udah kayak si paling pro"

Jezyan menghela nafas, kembali menatap Auryn mendorong pelan bahu perempuan itu sampai punggung itu bertabrakan dengan lemari putih dibelakangnya. Jezyan benar benar mengunci tubuh Auryn dengan kedua tangannya.

Paper HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang