▪︎ on going
Tentang bagaimana seorang gadis bernama Auryna Floretta berniat menolong lelaki yang sekedar ia tahu namanya sejak masa SMA dulu.
Berakhir mereka terjebak didalam hubungan yang sejak awal tidak jelas arahnya akan dibawa kemana.
"Gue baka...
Berjalan menuju apartemen nya, sore ini lelaki tampan bernama Jezyan Novandra itu membawa beberapa makanan yang lumayan banyak di kedua tangannya.
Wajahnya tak henti hentinya tersenyum, ia akan menghabiskan waktunya bersama kekasihnya malam ini.
Perempuan cantik yang selalu tersenyum dan ramah bernama Derhana Seraya, berambut hitam panjang. Gadis itu memang sangat cocok dengan kriteria tipe idamannya, itulah alasan mengapa ia memacari nya.
Walaupun sejujurnya, hati nya belum sempurna untuk gadis itu. Tetapi selama 5 bulan ini yang terus berusaha agar bisa benar benar mencintai Hana yang selalu menemaninya saat ia sedang membutuhkan sesuatu.
Ia tidak memiliki pengalaman soal percintaan, itulah alasan mengapa sampai sekarang ia belum bisa mengatakan dirinya benar benar cinta pada kekasihnya, perasaannya hanya sekedar ingin menjaga dan menyayangi gadis itu saja.
"Gak cinta bukan berarti gak sayang kan? Gue harus lebih banyak ngabisin waktu berdua sama Hana biar perasaan gue jelas dan beneran cinta ke dia" gumam Jezyan sembari menenteng bungkusan makanan di kedua tangannya.
Jezyan menyipitkan matanya, langkahnya perlahan berhenti "Loh? Itu kan Auryn? Kenapa lagi dia?" Tanya nya entah pada siapa.
Dengan langkah tergesa gesa ia akhirnya memutuskan untuk menghampiri perempuan yang sepertinya sedang gelisah berdiri didepan pintu.
"Lo kenapa?" Tanya Jezyan saat ia benar benar berada di belakang Auryn.
Auryna lantas menoleh "Astaga, Jez ini pintu gue gak bisa dibuka" jawabnya ragu.
Jezyan melirik pada pintu apartemen milik perempuan itu "Udah lo masukin kode nya?" Tanya nya lagi, perempuan itu mengangguk.
"Coba gue buka" ucapnya lagi, dengan cepat Auryna menggeserkan badannya mempersilahkan Jezyan untuk melihat pintu nya lebih dulu.
"Bisa gak?" Tanya Auryn memastikan.
Jezyan masih mencoba membukanya, tetapi hasilnya nihil. Pintu itu bukan seperti pintu kos kosan, mereka tinggal diapartemen yang lumayan terkenal dan sudah pasti fasilitasnya sangat baik.
Ting
Alisnya bertaut, lelaki itu merogoh saku celananya lalu mengambil ponsel miliknya yang seperti nya baru saja menerima pesan masuk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terdengar helaan nafas dari Jezyan, cowok yang masih dengan setelan kantor itu tiba tiba menjadi tidak mood atau bisa dibilang suasana hatinya jadi kurang baik. Ia memasukkan kembali benda itu ke dalam saku celananya.
Jezyan kembali melirik Auryna sekilas "Lo udah coba lapor?" Tanya nya
"Udah, katanya sih bakal datang malem. Nah gue mau istirahat sekarang" jawab Auryn.