10. We need each other

2.5K 317 56
                                    

Happy reading!


"Lo masih mau balik ke kantor?"

Jezyan menggeleng pelan, ia menjatuhkan tubuhnya di kasur milik Auryn. Siang ini mereka hanya akan berdiam diri di apartemen Auryn.

"Lo masak gak Ryn?"

Auryn mengangguk, melepas tas serta cardigannya lalu ikut berbaring disamping Jezyan. Ia melirik sekilas, lelaki itu benar benar tampan dan berkarisma.

Jezyan yang merasa diperhatikan lantas menoleh "Kenapa? Muka gue aneh?" Tanya nya sembari meraba wajahnya sendiri.

"Enggak"

Jezyan mengangguk kecil lalu berali lalu menagap langit langit kamar Auryn, helaan nafasnya membuat gadis disampingnya menoleh lagi dengan kening yang berkerut.

"Lo kenapa? Ada masalah?" Tanya Auryn.

Hanya anggukan kecil yang dilakukan Jezyan untuk menjawab pertanyaan Auryn tadi. Ia mengulum bibirnya, ingatannya kembali berputar tentang kejadian sore tadi. Mamahnya akan menjodohkan nya dengan seseorang, Jezyan memang tidak peduli dengan apapun yang dikatakan orang tuanya itu tapi saat mendengar kata perjodohan ingatannya langsung tertuju pada Auryn.

Lelaki itu menoleh pada gadis disampingnya, mata mereka bertemu. Auryn menaikkan alisnya bingung dengan tatapan yang ditujukan Jezyan untuknya.

"Tadi mamah datang ke kantor gue"

Auryn memperbaiki posisinya, menyandarkan punggungnya pada bantalan yang tersusun rapih dibelakangnya. Matanya masih fokus pada Jezyan.

"Gue mau dijodohin katanya"

Auryn mengernyit "Sama siapa" tanya nya.

"Gue gatau sama siapa"

Perempuan itu mengangguk "Bagus dong, biar lo juga gak kesusahan lagi buat cari pacar" balasnya enteng.

Jezyan tersenyum kecut, perempuan yang satu ini memang berbeda. Bodoh dan tingkat kepekaan nya sudah tidak bisa tertolong lagi.

"Malah senyum, bener kan?"

"Gue suka sama orang lain Ryn, gue udah nolak mentah mentah juga kok permintaan Mamah tadi" kata Jezyan dengan suara tenangnya.

"Suka sama siapa?"

"Kalau gue bilang suka sama lo gimana?"

"Ngaco ah..."

Jezyan tersenyum masam, ia sudah bisa menebak jawaban dari Auryn. Ia akui untuk kali ini dirinya benar benar merasa terikat dengan gadis disampingnya itu. Hubungan mereka memang tidak ada kejelasan, tapi menurut Jezyan sejauh ini perasaannya sudah jelas untuk Auryn. Ia memiliki perasaan lebih untuk partner nya ini, pesona Auryn tidak bisa ditolak Jezyan.

Pada akhirnya ia mengubah posisinya menghadap Auryn, menatap wajah cantik itu dari samping.

Kalau boleh jujur, ini pertama kalinya Jezyan merasa candu akan sesuatu. Mungkin hal ini lah yang dikatakan mantan pacarnya dulu, menyenangkan dan candu setiap saat.

Perempuan bernama Hana, yang pernah mengisi hari hari nya beberapa bulan yang lalu. Ternyata ini maksud dari perkataan wanita itu.

'Kalau kamu udah rasa, pasti bakalan terus terusan mau. Soalnya rasanya itu candu dan pasti menyenangkan'

Kalimat itu tiba tiba saja terlintas dipikiran Jezyan saat matanya tak sengaja menatap bibir Auryn, benda itu yang membuat pikirannya kadang menjadi kalang kabut dan membuat hormon itu bangkit.

Tapi Jezyan sampai sekarang tidak pernah menyesal karena selalu menolak keinginan mantan pacarnya dulu, ada banyak faktor yang membuatnya selalu berpikiran untuk tidak melakukan hal itu dulu.

Paper HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang