16. I can't go on

1.5K 237 14
                                    

Happy reading!!



Langkah kakinya lemas, Jezyan menutup matanya lalu akhirnya menutup pintu apartemennya dengan tenaganya yang terbilang terkuras habis hanya karena mendengar berita buruk dari tante Lita tadi.

Banyak hal yang akan ia lakukan untuk Auryn tetapi kenapa harus ada kenyataan menyakitkan seperti ini? Yang lebih menyedihkan lagi gadis itu tidak ada disampingnya sekarang.

"Anjing banget dunia becandanya gak lucu bangsat"

"Gue baru ngerasain jatuh cinta malah harus nerima kenyataan kayak gini"

Cowok yang masih dengan setelan kantor itu mengacak rambutnya frustasi, ia benar benar dilanda rasa stres yang hebat karena harus mendengar kenyataan Auryn yang tengah sakit.

"Lo dimana Ryn..."

"Biasanya kalau gue lagi stres gini lo datang peluk gue sampai gue ketiduran"

Tidak ada yang bisa dilakukan Jezyan selain terus menyesali perbuatannya kemarin malam, bahkan ia sering menyumpah serapahi dirinya sendiri karena telah berbuat hal bodoh karena perasaan egois yang menyelimuti dirinya malam kemarin.

"Gue bener bener nyesel udah ngelakuin hal itu Ryn"

"Gue harusnya bisa nahan nafsu sama rasa egois gue, gue harusnya nenangin lo bukannya malah maksa lo ngelakuin hal bodoh itu"

Ia terus mengoceh, memarahi dirinya sendiri dan terus meminta maaf pada seseorang yang bahkan raganya tidak ada disana. Jezyan sudah seperti orang yang kehilangan akal sehatnya sekarang.

Dan pada akhirnya ia hanya bisa menghela nafas beratnya lalu membaringkan tubuhnya dikasur besar tempat ia beristirahat.

Mengusap ruang kosong disampingnya "Gue kangen sama lo Ryn" ucapnya lalu tersenyum tipis mengingat bagaimana cerewetnya Auryn yang setiap hari mengomeli dirinya karena masalah sepele, mulai dari handuk basah yang ia letakkan disembarangan tempat, makanan yang kadang tidak habis ia makan karena terlanjur capek, memarahinya karena sering menyentuh area area sensitif wanita itu.

Jezyan mengulum senyumnya ketika bayangan wajah Auryn yang sedang tersenyum tiba tiba saja melintas di pikirannya.

Sedetik berikutnya Jezyan melompat dari tempat tidurnya, berlari membuka lemari pakaiannya.

"Kayaknya gue sempet nyimpen baju nya Auryn" katanya mulai membongkar satu persatu pakaiannya yang tersusun rapih karena memang Auryn lah yang mengatur dan melipat seluruh pakaian milik lelaki itu.

Senyumnya mengembang sempurna ketika mendapati cardigan putih rajut milik Auryn, ia menghirup aroma cardigan itu "Gue suka banget sama aroma tubuh lo Ryn, syukur lo sering ninggalin barang barang lo di apart gue" katanya masih terus menatap cardigan putih itu.

Menghembuskan nafas beratnya, akhirnya Jezyan membawa benda itu menuju tempat tidur miliknya "Gue kangen sama lo Ryn" ucapnya lagi.

Mengingat bagaimana perhatiannya Auryn padanya membuat Jezyan terus dilanda rasa khawatir dan merasa bersalah karena kejadian malam itu.

Apa Auryn sudah mengomel hari ini? Apa Auryn sudah makan? Apa Auryn sudah minum obat?

Perihal obat, Jezyan jadi teringat lagi tentang penyakit Auryn yang diberitahu oleh Tante Lita tadi. Pertanyaan lain kini muncul dibenaknya.

Apa Auryn masih merasa sakit kepala? Bagaimana kalau dia lupa minum obat? Atau sedang sendirian dan sakit kepalanya kambuh?

Jezyan bisa gila karena memikirkan kemungkinan kemungkinan buruk yang terjadi pada Auryn. Perempuan itu tidak berada dekat dengannya, itu sebabnya ia merasa dua kali lebih khawatir dari biasanya.

Paper HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang