18. I miss this moment

1.7K 268 31
                                    

Happy reading!!



Jezyan menghela nafasnya, setelah melihat Anggita yang masuk kedalam rumah Auryn lagi. Ia membalikkan badannya lalu beranjak menghampiri teman temannya yang kebetulan sedang meliriknya juga sejak tadi.

"Kenapa lo?" Tanya Navan memberikan kursi untuk Jezyan.

"Gue liat dari sini tadi lo kayak lagi berantem sama Anggita?" Tanya Harsa yang juga penasaran karena memang sejak tadi mereka memperhatikan Jezyan dari jauh.

Jezyan hanya mengangguk saja lalu menduduk kursi yang diberikan Navan untuknya tadi "Gue lagi pusing" balasnya mulai frustasi.

"Pusing kenapa?"

Jezyan berdecak lalu menyandarkan punggungnya dengan malas "Gausah nanya dulu" jawabnya pada Juan yang baru saja bertanya padanya.

Ya sudah lah, jika memang Jezyan belum mau bercerita juga teman temannya pasti akan berusaha mengerti. Mereka akhirnya kembali melanjutkan pembahasan mereka tadi yang sempat tertunda karena teralihkan oleh Jezyan dan Anggita yang sangat menarik perhatian.

"Jadi kita mau nginap dimana?" Tanya Navan mulai stres memikirkan tempat mereka akan menginap beberapa hari kedepan.

Harsa yang menjadi tuan rumah jelas ikut bingung karena jujur saja ia bahkan tidak pernah berpikir teman temannya ini akan sekalian berlibur dan menginap ditempatnya.

"Lo pada emang tai semua, gue kira mah langsung pulang selesai acara. Tau gini gue ngomong sama emak gue kemarin kemarin" sahut Harsa mulai mengeluarkan uneg unegnya.

Navan menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal, ini sebenarnya salahnya karena mengajak teman temannya menginap disini sampai seminggu kedepan.

"Maaf Sa, gue kira mah keluarga lo gak banyak ternyata hampir sekampung" balasnya pada Harsa yang baru saja mengomel.

Reyhan mendekat memukul punggung Navan keras "Gara gara lo semua nih, segala pengen nginap seminggu... tuh gue udah bawa koper kalau gak jadi nginep awas lo ya" ujarnya ikut mengomel pada Navan yang memang sangat sembrono anaknya.

"Hadeh ini gimana jadinya?" Tanya Cakra yang juga bingung dengan akhir dari perdebatan didepannya.

"Ya terpaksa..."

Semuanya menoleh pada Harsa yang baru saja menyahuti teman temannya lagi.

-----

"Anjing ada capung"

"Capung doang bangsat! Gue kira gajah"

Para lelaki itu, Cakra, Navan, Reyhan, dan Juan kini sedang berada di depan rumah Harsa. Bergelar tikar micky mouse milik si tuan rumah, keempatnya tiduran disana.

"Tai banget banyak nyamuk gini"

Tak henti hentinya mereka mengeluh karena harus tidur diteras rumah Harsa karena memang tidak ada tempat lain untuk mereka tidur, didalam rumah sudah penuh dengan keluarga Harsa yang tidak mungkin mereka suruh keluar. Reyhan hanya bisa diam sembarin menepuk tangan nya digigit nyamuk.

"Gak lagi gue kayak gini, stres yang ada" sahut Reyhan akhirnya.

Juan dan Ckara mengangguk setuju, mendengar atau mengiyakan ajakan Navan sama saja mencari masalah baru, contohnya seperti skearang ini, bukannya bersenang senang tapi malah dapat musibah harus tidur diluar beralaskan tikar dan ditemani nyamuk nyamuk nakal.

"Itu Jezyan mau tidur disana?" Tanya Navan akhirnya pada teman temannya, menunjuk Jezyan yang duduk di tempat mereka berkumpul siang tadi. Gelagatnya sudah seperti orang yang merenung menerima nasib jelek hidupnya.

Paper HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang