Happy reading!!
"Kenapa lo"
"Pusing"
Jezyan Novandra, lelaki tampan itu kini sedang berada di sebuah cafe bersama teman temannya. Disana ada Harsa, Navan juga Reyhan yang menemaninya.
"Siang siang ngajakin ke cafe gak jelas banget lo"
"Gue lagi pengen ditemenin"
Reyhan dan Navan saling bertukar pandang, jika sudah seperti ini pasti temannya itu sedang ada masalah entah itu tentang keluarga atau cinta.
"Gue kayaknya balik duluan deh, senior gue lagi ngajak buat rapat soal tempat praktek besok"
Reyhan, Navan dan Jezyan serentak mendongak menatap lelaki berkulit eksotis itu, Harsa namanya.
"Yaudah hati hati" balas Jezyan.
"Gue duluan" pamit Harsa menepuk satu persatu punggung teman temannya, yang langsung mendapat anggukan sebagai balasannya.
Seperginya Harsa meninggalkan ketiga cowok lain disana. Jezyan masih dengan wajah yang ditekuk karena bete dengan pesan yang dikirim Auryn, sedangkan dua temannya yang lain ikut bingung dengan tingkahnya yang aneh.
Mengajak ke cafe tapi sampai sekarang tidak memesan apapun disana, Jezyan hanya diam merenung menopang dagunya memainkan tisu lalu membuangnya begitu saja.
"Lo kenapa sih anj, lebih galau dari pas putus kemarin kayaknya" ujar Navan yang sudah kesal dengan tingkah Jezyan yang sangat tidak jelas.
"Auryn punya pacar"
"Seriusan?"
Jezyan mengangguk.
"Terus kenapa lo uring uringan gini? Kan cuma fwb doang" sahut Navan, Jezyan mendelik padanya.
Reyhan yang kebetulan duduk disamping Navan seketik menoyor kepala temannya itu "Tolol! Kan dia pernah bilang mau deketin si Auryn, ah punya otaknya dipake buat gombal cewek mulu begini nih" ucapnya mulai ngegas.
"Emang dongo yang satu ini" cibir Jezyan, ia bangkit dari sana lalu mengambil kunci mobilnya.
Reyhan menoleh, ia berdecak "Ck konsekuensi lo punya hubungan saling menguntungkan ya begini Jez, lo sama Auryn memang sama sama mau soal hubungan kasur tapi kalau hati belum tentu jalannya lurus. Lo suka dia sekarang, tapi dia suka yang lain..."
"...menurut gue wajar wajar aja sih, dari awal kan kalian sebatas teman tapi ngamar doang. Bumerang ke diri lo sendiri jadinya" jelasnya penuh tenaga untuk mengeluarkan pemikiran ini.
Jezyan mendengus, ia mengambil kunci mobilnya "Gue balik duluan" katanya berlalu begitu saja meninggalkan dua orang yang masih diam dan cengo menatapnya.
"Lah?"
Reyhan menghela nafasnya, Jezyan kalau sedang ada masalah selalu saja seperti itu. Mengajak ketiga temannya untuk nongkrong diluar dan berakhir akan pulang lebih dulu meninggalkan yang lain.
Jezyan keluar dari cafe itu, ia berdecak kesal masuk ke dalam mobilnya. Tak lama handphone nya berdering.
Tertera nama mamahnya disana. Ia lagi lagi hanya bisa membuang nafasnya pasrah, masalah apa lagi sekarang?
"Halo mah"
'Kamu bisa pulang sekarang? Mamah mau ngomong sama kamu'
"Mau ngomongin apa? Ngomong sekarang aja, aku lagi dijalan mau balik. Capek mau istirahat" ucapnya dengan nada malas.
'Jezyan jangan banyak tingkah, tinggal pulang sebentar! Mamah mau bicara sama kamu!'
Suara wanita itu terdengar sedang marah, Jezyan benar benar malas jika sudah disuruh pulang dan berkumpul dengan keluarganya. Terlalu banyak drama dirumah itu sampai ia memilih untuk pindah dan tinggal sendirian di apartemennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Hearts
Fiksi Umum▪︎ on going Tentang bagaimana seorang gadis bernama Auryna Floretta berniat menolong lelaki yang sekedar ia tahu namanya sejak masa SMA dulu. Berakhir mereka terjebak didalam hubungan yang sejak awal tidak jelas arahnya akan dibawa kemana. "Gue baka...