Happy reading!!
Harsa, Navan, Juan juga Cakra tiba tiba saja mendongak serentak ketika melihat Reyhan yang tiba tiba saja bangkit dari duduknya.
"Mau kemana lo?" Tanya Harsa
"Nyamperin Auryn" jawab Reyhan tanpa berbalik menoleh pada teman temannya, ia memilih untuk terus melangkahkan kakinya menghampiri gadis yang sedang duduk dengan tenang dipojokan sambil memegang piring dan juga mengunya makanannya.
Melihat bagaimana pucatnya wajah Auryn sejak tadi membuat Reyhan penasaran dan akhirnya memutuskan untuk menghampiri gadis itu.
"Hai Ryn"
Auryn tersentak, lantas menoleh pada seseorang yang baru saja menyapanya.
"Eh.." perempuan itu membulatkan matanya, disini ada Reyhan dan mungkin saja Jezyan juga ada disekitar sini. Ia dengan cepat melirik ke arah belakang Reyhan, disana ada beberapa cowok seumurannya yang sedang berbincang bincang, dan Auryn tahu itu semua adalah teman secircle Jezyan sejak SMA dulu.
Tetapi matanya tidak menangkap sosok Jezyan disana, hanya ada Navan, Juan juga Cakra dan Harsa juga yang sudah pasti ada karena ini adalah pesta pernikahan kakak kandungnya.
Keningnya berkerut bingung memikirkan ketidakhadiran Jezyan dilingkaran circle nya itu.
"Nyari Jezy ya?" Tanya Reyhan yang sudah menarik sebuah kursi yang letaknya tak jauh dari posisi Auryn sekarang. Ia duduk tepat didepan Auryn dengan jarak yang tidak begitu dekat juga tidak begitu jauh.
Auryn menggeleng pelan lalu tersenyum tipis sebagai jawaban dari pertanyaan Reyhan padanya.
"Lo masih ingat gue kan?" Tanya Reyhan lagi.
"Iya ingat" jawab Auryn seadanya.
Reyhan mengangguk paham, bingung ingin memulai obrolan dengan perempuan ini bagaimana. Karena jujur ia sedikit canggung karena pernah menceramahi Auryn dan Jezyan beberapa minggu yang lalu.
"Lo kenal sama Harsa ya?"
"Iya tetangga gue dia disini"
"Oh gitu"
Auryn mengulum bibirnya, melirik Reyhan sekilas "Lo kenapa gak gabung sama temen temen lo?" Tanya nya balik.
"Lagi gak enak perasaan gue, soalnya kepikiran yang gak dateng"
Auryn mengernyit "Siapa?" Tanya nya.
This! Reyhan berhasil memancing Auryn untuk membahas Jezyan. Itulah alasan utama ia ingin menjauh dari teman temannya dan memilih untuk mengobrol dengan Auryn.
"Jezyan" jawab Reyhan dengan helaan nafas diakhir katanya.
Auryn hanya mengangguk saja, enggan bertanya lebih dalam walaupun hatinya juga ingin tahu bagaimana keadaan lelaki itu setelah ia pergi 3 hari yang lalu.
Giliran kening Reyhan yang berkerut bingung karena gadis didepannya tidak bertanya lebih lanjut mengenai sahabatnya yang sedang dilanda rasa galau ditempat lain.
Apa Auryn benar benar tidak punya perasaan lebih untuk Jezyan? Mengapa ia terlihat tenang saja ketika Jezyan tidak datang ditempat ini?
Reyhan terus bertanya tanya, ingin bertanya langsung pada Auryn tapi ia juga ragu. Takut jika pertanyaannya malah membuat gadis ini tersinggung.
"Eh iya Ryn"
Dan pada akhirnya Reyhan memberanikan dirinya lagi untuk mengajak Auryn untuk sekedar berbincang hal hal random agar keduanya tidak selimuti perasaan canggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Hearts
Fiksi Umum▪︎ on going Tentang bagaimana seorang gadis bernama Auryna Floretta berniat menolong lelaki yang sekedar ia tahu namanya sejak masa SMA dulu. Berakhir mereka terjebak didalam hubungan yang sejak awal tidak jelas arahnya akan dibawa kemana. "Gue baka...