6. Raka

3.1K 359 33
                                    

Happy reading!!


"Gila gak nyangka gue"

Reyhan berdecak dengan tangan yang berkacak dipinggang, ia menggeleng kepalanya menatap kedua orang itu bergantian.

"Semalam tuh benda kagak ada, berarti lo berdua gini gini gitu gini gitu gitu nya pagi pagi ini?"

"Ini sejak kapan anjeng"

Jezyan menghela nafasnya pasrah, sudah ia tebak Reyhan akan mengomeli dirinya jika mengetahui hal ini. Disana juga ada Auryn, Jezyan melirik perempuan yang ikut terdiam itu sekilas.

Menyadari mimik wajah Auryn yang terlihat gelisah membuatnya tersadar, pagi ini gadis itu ada mata kuliah jam 10, dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 9 lewat 40 menit.

"Rey.."

"APA? GILA YA LO BERDUA, BISA BISANYA PAGI PAGI UDAH KESETANAN AJA. INI MASIH JAM BERAPA JEZ BUSET LO TINGGAL SENDIRIAN JADI BEGINI NIH. KAGAK BERES LO... Dan lo juga Auryn istigfar neng istigfar"

"Gue kristen" sahut Auryn cepat.

"Istigfar versi agama lo" balas Reyhan masih dengan tangannya dipinggang layaknya seorang ibu ibu yang menasehati anak gadisnya.

Jezyan mendengus menatap Reyhan yang seperti akan lama mengomeli nya dan Auryn "Gue tau lo lagi marah, tapi bisa gak dipending dulu? Ini masih pagi, lo gak liat gue mau ke kantor dan Auryn juga ada mata kuliah pagi..."

"..gue harus nganterin dia ke kampus sekarang" jelasnya

Reyhan menatap kedua orang itu lagi bergantian lalu berdecak kesal "Yaudah nanti aja gue interogasi lo berdua" balasnya.

Jezyan mengangguk lalu menghampiri Auryn yang masih tertunduk, lelaki itu mengusap lengannya pelan "Gapapa, urusan si Reyhan biar gue yang urus... sekarang ke kampus dulu nanti telat" katanya.

Auryna mendongak menatap mata teduh yang terpancar dari wajah Jezyan, ia mengangguk kecil lalu membalikkan badannya dan segera keluar dari apartemen Jezyan dengan membawa tas kecil miliknya yang berisikan notebook dan beberapa alat tulis.

Membiarkan Auryn keluar lebih dulu dari apartemennya, menyisakan dirinya dan Reyhan diruangan itu.

Jezyan menghembuskan nafas beratnya "Gue tau lo berniat baik buat marah ke gue soal ini, tapi keputusan gue sama Auryn udah matang buat ngejalanin hubungan fwb kayak gini" katanya.

Reyhan ternganga, ia mengerjapkan matanya "Fwb? Hubungan yang gak jelas statusnya tapi tidur bareng? Lo jangan berpikir pendek Jez, anak orang bisa hamil nanti" balasnya dengan nada pelan sedikit tak percaya mendengar kalimat Jezyan barusan.

"Gue sama Auryn udah sepakat punya peraturan dalam hubungan kita Rey, gue sama dia bakal selalu hati hati setiap berhubungan"

Reyhan menggelengkan kepalanya, benar benar tak habis pikir dengan sahabatnya yang satu ini "Pakai pengaman pun bisa aja lolos Jez, jangan cuma mikir enaknya doang" katanya frustasi.

Jezyan mengulum bibir nya "Gue bakal tanggung jawab kalau suatu saat Auryn Hamil, lo gak perlu khawatir soal itu" ucapnya serius seakan menekan kata tanggung jawab dikalimatnya.

Tak ada suara lagi dari Reyhan ia menghela nafasnya pasrah, Jezyan selalu memiliki jawaban saat dirinya berusaha memberitahu lelaki itu untuk berhati hati menjalani hubungan yang tidak jelas statusnya seperti ini.

"Lo jangan sampai kayak Navan yang kecanduan tidur sama perempuan" gumam Reyhan.

Jezyan mengangkat sebelah alisnya lalu tersenyum tipis "Kalau pun kecanduan, gue gak bakal ganti perempuan sampai kapanpun" balasnya.

Paper HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang