Happy reading!!
"Ryn bangunn"
Jezyan bangun lebih dulu, ia memang sengaja mengaktifkan alarm agar mereka bisa bangun lebih pagi dan pulang kerumah sebelum matahari terbit.
Bukannya apa apa, takutnya orang rumah khawatir karena Auryn bersama dirinya. Ditambah lagi teman teman Auryn yang sangata cerewet dan galak. Jezyan juga tidak mau merusak citra yang sudah ia bangun didepan orang tua serta adik laki laki Auryn.
"Ryn, udah jam 5" panggilnya lagi.
Jezyan juga sudah membereskan barang baramg mereka, sekarang hanya perlu membangunkan Auryn saja.
"Rynn"
Lelaki itu mendekati gadis cantik yang masih tentram dengan mimpi indahnya, wajah lelah juga rambut yang berantakan justru menambah kesan cantik dimata Jezyan.
Kalau sudah bucin memang seperti itu.
Senyumannya perlahan terukir hanya dengan melihat wajah Auryn, katakan lah Jezyan sudah gila. Memang ia gila.
Jezyan menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah cantik gadis itu, lalu mengecup pipi Auryn sampai akhirnya lenguhan Auryn terdengar.
Auryn membuka matanya perlahan, matanya masih sedikit kabur karena efek baru saja bangun dari tidur nyenyaknya "Jez, jam berapa?" Tanya nya.
"Jam 5 lewat 10 menit" jawab Jezyan setelah melirik jam dinding yang berada tepat didepan kasur hotel dikamar itu.
Auryn menghela nafas beratnya, ia menjatuhkan kepalanya di pangkuan Jezyan "Ngantuk" adu nya.
Bukannya kesal, Jezyan malah menelan saliva nya yang terasa sangat sulit untuk ditelan. Posisi yang canggung juga suara serak Auryn jelas membuat nya panik juga gelisah "Ehm.. Ryn kayaknya kita harus pulang sekarang, nanti dicariin sama yang lain" balasnya dengan suara kecil.
Gadis didepannya itu akhirnya mendongak dengan bibir yang di manyunkan ke bawah "Kita naik apa pulangnya?" Tanya nya lalu mengubah posisinya bersandar di dada Jezyan.
"Taksi" jawab Jezyan mulai gelisah lagi, ia berusaha mengalihkan pikirannya dengan cara meraih handphone dan memesan taksi di salah satu aplikasi disana.
"Hmm"
Tak ingin berbuat dosa dipagi hari, lelaki itu hanya melirik Auryn sekilas saja karena tangannya pun sibuk mengutak atik ponsel.
"Tangan nya Ryn tolong kerja samanya" tegur Jezyan karena Auryn mulai melancarkan aksi mesumnya dipagi hari.
Entah apa yang terjadi dengan perempuan itu sampai berani memancingnya dipagi buta seperti ini. Kembali lagi pada poin awal, perempuan sulit ditebak dan dimengerti.
Si pelaku hanya bisa terkikik geli mendengar teguran dari Jezyan, ia menatap lelaki itu dengan lamat. Sampai tak sadar matanya terpancar rasa kagum dengan pahatan wajah Jezyan yang ternyata begitu tampan.
"Kamu ganteng juga ternyata"
Jezyan mengangkat kedua alisnya lalu menatap Auryn, jarak mereka sangat dekat "Baru sadar?" Tanya nya sombong.
Tatapan kagum itu berubah seketika menjadi kerutan dikening "Sok ganteng!" Balas Auryn lalu beranjak dari pangkuan Jezyan dan mengambil sweater miliknya.
"Cewek aneh"
-----
"Kayaknya belum pada bangun deh Jez, pintu pagar masih dikunci gini"
Jezyan mendekati Auryn lalu memeriksa pagar yang ternyata benar benar dikunci, ia menghela nafas pasrah lalu menarik tangan gadis itu untuk duduk di depan pintu pagar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Hearts
General Fiction▪︎ on going Tentang bagaimana seorang gadis bernama Auryna Floretta berniat menolong lelaki yang sekedar ia tahu namanya sejak masa SMA dulu. Berakhir mereka terjebak didalam hubungan yang sejak awal tidak jelas arahnya akan dibawa kemana. "Gue baka...