7. Balapan

37 5 0
                                        

FOLLOW DULU SEBELUM BACA!!

Oya guys mohon untuk meninggalkan jejak setelah kalian membaca cerita ini dengan cara memberi vote. Supaya aku merasa karyaku di hargai dan supaya aku lebih rajin lagi Up nya🧡🧡

MOHON MAAF JIKA TERJADI EJAAN ATAU TANDA BACA YANG KURANG TEPAT🙏🏻

SELAMAT MEMBACA🧡🧡

Khawatir? Kenapa lo bersikap aneh ke gue?
Mega RatriAnjani












🦋🦋🦋

"Gue rasa gue hampir gila,"ucap pasrah Langit begitu sampai di kamarnya.

Ia menggantung jaket yang baru ia pakai tepat di atas meja belajarnya. Memandanginya hampir lima belas menit lamanya. Langit tidak menyangka ia akan memakai jaket yang sama seperti yang Mega pakai.

Langit lalu mengambil selembar kertas yang menuliskan sesuatu diatasnya. Tahukah apa yang Langit tulis. Tulisan besar berbunyi "Jangan di sentuh. Jangan di cuci.!!!

Ia menempelkan hasil tulisannya ke jaket itu kemudian kembali memandanginya lagi.

"Gue nggak bakal cuci jaket bersejarah ini sampai kapanpun. Kalau bisa besok gue pigura juga nih jaket," monolognya.

Lantas Langit bergeser pada cermin di kamarnya. Ia mengamati keseluruhan wajahnya dengan teliti. Kemudian berhenti di sudut bibir yang tadi di olesi obat merah serta alkohol oleh Mega.

"Mimpi apa gue semalem. Hari ini gue benar-benar hoki anjr! Kalo perlu nih bibir tiap hari aja luka dah, nggak papa gue, ikhlas lahir batin kalau habis luka bakal di obati oleh Mega," ucapnya lagi.

"Sayang aja bibir gue nggak bisa di laminating. Coba kalau bisa, udah gue laminating dari tadi supaya buat kenang-kenangan kalau bibir ini pernah di sentuh oleh jemarinya Mega,"

"Anjng! Gue salbrut ini laah,"

Seperti bukan sosok Langit yang cool dan menakutkan. Pria ini mendadak berubah menjadi pria yang sangat kekanak-kanakan hanya karena di perlakukan baik oleh Mega.

"Hacimmm"

Sejak ia pulang sampai saat ini, Langit sudah berpuluh kali bersin. Mungkin ini gejala flu atau masuk angin. Lagipula siapa suruh naik motor hanya pakai kaos dan sok jagoan memberikan jaketnya pada Mega.

Apalagi sore tadi mendung, dan sedikit gerimis. Sangat memungkinkan jika ia bisa terserang flu karena kedinginan.

"Bersin sialan!" Langit merasa kesal.

Ia berinisiatif memeriksa handphone nya karena sejak tadi pesan masuk terus berbunyi.

Ando Kusuma
Nanti malam jangan lupa
Jam 8 start....

Langit menutup lagi aplikasi berwarna hijau itu kemudian ia langsung pergi mandi bersiap menjawab tantangan Jaggos untuk balapan malam ini.

🦋🦋🦋🦋



Malam ini Dani sebagai ketua Jaggos menantang Langit untuk balapan motor di jalanan pinggir kota. Dingin nya angin menyapa sampai kulit. Suasana tempat balap pun memang sudah sunyi. Sampai inti Lions datang dengan beberapa juniornya. Rendi, Aksa, Biru, Keenan dan Cakra juga ikut serta disana. Suara deruman motor saling beradu. Seseorang membuat garis finish dengan menggunakan pilox warna putih yang di semprotkan ke aspal.

Dia Langit ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang