28.Serangan balik

5 0 0
                                    


FOLLOW DULU SEBELUM BACA!!

Oya guys mohon untuk meninggalkan jejak setelah kalian membaca cerita ini dengan cara memberi vote. Supaya aku merasa karyaku di hargai dan supaya aku lebih rajin lagi Up nya🧡🧡

MOHON MAAF JIKA TERJADI EJAAN ATAU TANDA BACA YANG KURANG TEPAT🙏🏻

SELAMAT MEMBACA🧡🧡













🦋🦋🦋🦋🦋

Kalau sedang badmood Langit biasanya tidak akan pulang ke rumah. Ia tidak mau mendapat pertanyaan banyak orang di rumahnya. Biasanya ia akan menenangkan dirinya dengan cara menginap di markas Rebbelions.

Dan sesuai dengan kebiasaanya, Langit tiba di depan markas. Ia melepas helm kemudian mengamati sekitar. Kekacauan ini membuat Langit semakin penasaran.

"Woy ini ada apa......" pertanyaan itu terhenti begitu saja saat Langit melihat keenam inti anggota Lions menatapnya penuh tanya.

Pria itu lalu melihat beberapa anggota yang tergeletak di sofa dan di beberapa tempat, Mereka terlihat sangat kacau. Luka lebam di semua area wajah, kaki yang pincang, serta luka bekas darah yang baru saja di perban.

Langit melangkah perlahan "Ada apa Gas?"

"Gue nggak tau," balas Bagas.

"Ando.... Ada apa do? Kenapa bisa...." Langit menuntut jawaban.

Ando maju, ia menarik kerah baju Langit dan mengangkatnya "Anjng lo bngsat! Kemana aja lo dari tadi sore, gue hubungin nggak ada jawaban sama sekali. Jangan gara-gara masalah perempuan lo jadi lupa sama kita semua bngst!"

"Do jangan.... Lang tahan emosi lo," Ady mendekat untuk berjaga-jaga.

"Hp gue mati anjng! Lo kenapa hah?" Langit menyingkirkan tangan Ando dari lehernya lalu menghempaskan Ando dengan mudah.

"Kita semua butuh lo disini! Tapi lo malah ngilang sesuka hati lo!"

"Lo sendiri yang bilang kalau punya cewek jangan pernah lupain Rebbelions. Selalu nomor satukan Lions diatas segalanya. Tapi apa sekarang? Lo abaikan kepentingan Lions karena lo habis berantem sama Mega kan? Iya? Munafik lo?"

Rasa kecewa memang pantas Ando rasakan. Partnernya dalam mengambil keputusan malah lalai dalam tugasnya. Sudah lama mereka menunggu namun tak ada kabar sedikitpun dari Langit.

Langit menyadari kesalahannya kali ini. Benar yang di katakan Ando, seharusnya ia tidak lalai dalam menjalankan tugasnya sebagai ketua Rebbelions.

"Oke sorry gue salah. Tapi gue nggak tau apa apa, ada apa?" tanya Langit lagi.

"Markas hancur Lang, anak Jaggos kayaknya menyerang kita," ucap Hendra.

"Ada buktinya?"

"Kita nemuin ini di ruangan belakang," Dean memberikan kain bertuliskan Jaggos membuat Langit mengambilnya untuk di periksa.

"Keparat! Beraninya mereka mengusik tempat gue!"darah Langit seolah mendidih.

"Gimana keadaan yang lain?"

"Dua anggota terpaksa rawat inap di rumah sakit, tadi Hardi udah urus semuanya." kata Ady.

"Terus?"

"Sisanya ya mereka ini, luka ringan sih ada beberapa yang bisa kita obati sendiri tadi," kata Hendra memperlihatkan anggota lain yang sedang kesakitan serta ada pula yang tidur di sofa.

"Tapi saran gue Lang, sebaiknya kita cari tempat yang lebih layak untuk sementara mereka tinggal. Mereka nggak mungkin pulang kerumah dengan keadaan begini," Dean memberi saran.

Dia Langit ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang