15. Senja Date

32 5 0
                                        

FOLLOW DULU SEBELUM BACA!!

Oya guys mohon untuk meninggalkan jejak setelah kalian membaca cerita ini dengan cara memberi vote. Supaya aku merasa karyaku di hargai dan supaya aku lebih rajin lagi Up nya🧡🧡

MOHON MAAF JIKA TERJADI EJAAN ATAU TANDA BACA YANG KURANG TEPAT🙏🏻

SELAMAT MEMBACA🧡🧡









Terimakasih sudah membagi rasa senang kepada ku yang merasa sepi. Hal kecil dari mu sangat berharga bagiku.
Mega RatriAnjani













🦋🦋🦋🦋

Terhitung sudah genap tiga hari Dean tidak berangkat ke sekolah. Di hari ke empat ini Dean sudah di perbolehkan kembali ke sekolah. Walaupun wajahnya masih ada lebam di beberapa bagian namun cowok itu tetap berangkat untuk mengejar ketertinggalan pelajaran.

"Muka lo masih sakit nggak De?"tanya Hendra duduk di depan bangku Dean.

"Menurut lo?."jawabnya datar.

"Pasti masih, kasian tingkat kegantengan lo jadi berkurang karena lebam."kata Hendra miris.

"Mau gue bagi kegantengan gue nggak, biar lo tetep kelihatan ganteng walaupun dengan muka boyok kayak gitu." lanjut nya.

"Makasih. Nggak minat."

"Lo beneran udah mendingan? Harusnya lo istirahat dulu aja dirumah. Supaya lo lebih enakan badannya." ujar Ando perhatian.

"Gue udah nggak apa."

"Badan lo masih ngilu nggak? Bawa obat kan lo? Mau gue ambilin minum biar lo bisa minum obat pagi ini nggak?." kata Bagas.

"Atau lo mau sarapan dulu? Gue beliin bubur ayam depan sekolah ya. Bentar. Tunggu disini."lanjutnya heboh.

"Apaan sih. Gue cuma luka lebam bukan habis sekarat atau kena penyakit mematikan. Nggak usah lebay gitu reaksi lo!" keluh Dean merasa risih dengan perhatian yang berlebihan dari teman temannya.

"Ya kan gue cemas bego! Lo ini gimana sih, gue perhatiin malah marah-marah," decak Bagas.

"Makanya nggak usah lebay. Lo tuh apa apa di bikin heboh. Ya pantes kalo Dean risih. Mulut lo kayak perempuan,"cela Ando.

"Salah lagi gue." pasrah Bagas.

"Sehat bro? Welcome back. Akhirnya dewa contekan kembali ke sekolah." sapa Iyan, ia baru masuk kelas bersama Langit serta Adhy.

"Gimana keadaan lo?." tanya Langit.

"Lumayan membaik. Thanks."

"Sorry karena telat nolongin lo waktu itu. Setau gue lo nggak pernah kalah ataupun lengah jadi gue tenang. Tapi kemarin..."

"Bukan salah siapa pun Lang. Kemarin keadaanya beda. Waktu itu kondisi badan gue lagi capek jadi sekali serang langsung ambruk." potong Dean.

"Jangan di paksain masuk sekolah kalo masih sakit, lo pasti masih butuh banyak istirahat."saran Adhy.

"Udah gue bilangin tadi tapi ngeyel," imbuh Ando.

Dia Langit ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang