FOLLOW DULU SEBELUM BACA!!
Oya guys mohon untuk meninggalkan jejak setelah kalian membaca cerita ini dengan cara memberi vote. Supaya aku merasa karyaku di hargai dan supaya aku lebih rajin lagi Up nya.🧡🧡
MOHON MAAF JIKA TERJADI EJAAN ATAU TANDA BACA YANG KURANG TEPAT.🙏🏻
SELAMAT MEMBACA.🧡🧡
Saat Jaggos punya rencana. Di sanalah Lion punya racikan taktik.
Ando Kusuma.🦋🦋🦋🦋🦋
Gadis itu terhenti di ujung pintu. Hampir saja ia menjerit kaget karena ternyata ada orang di balik pintu kelas yang sepertinya sedang menunggu seseorang. Pria dengan kedua tangan di dalam saku celana. Seorang pria dengan kemeja putih berantakan dan kaos hitam di dalamnya. Dan seorang pria yang menatapnya datar ketika Mega menempatkan tangan di dadanya karena terkejut.
"Astaghfirullah," ucap Mega.
"Kenapa kemarin tiba-tiba pergi dari WarMan?"
Sangat tidak the point', satu pertanyaan berhasil meluncur begitu saja dari bibir Langit. Membuat Mega terpaksa berhenti di hadapannya ,padahal hari ini Mega berniat menghindarinya dengan pergi dan mengabaikannya. Namun seperti nya akan susah jika belum apa-apa pria ini sudah ada di depan kelasnya dengan sengaja. Sialnya.
"Nggak mau jawab pertanyaan gue?" tanya Langit.
Butuh beberapa detik hingga akhirnya Mega mau menjawab tanya itu.
"Nggak apa, gue cuman mau pulang duluan aja," balas Mega.
Langit semakin memperhatikan gadis yang sedang menunduk di depannya. Sepertinya ada yang salah kali ini, tapi apa? Apa mungkin Mega cemburu karena melihat Langit menemui Mesya kemarin sore? Tidak mungkin.
"Kenapa nggak nunggu gue dulu?" tanpa di sadari intonasi suara Langit sedikit di perpelan.
"Gue capek banget kemarin Lang,"
Langit mendekat, "Lo lihat yang kemarin?"
"Lihat apa?"
Merasa tidak ingin basa basi dengan topik pembicaraan yang ia ambil, Langit memutuskan untuk menanyakan langsung supaya jelas.
"Lihat gue ketemu orang,"
"Oh iya lihat..." sahut Mega cepat seperti tanpa berpikir atau mungkin Mega sudah tahu arah pembicaraan Langit akan kemana.
"Lo nggak pengen tahu itu siapa dan kenapa gue temuin dia?," tanya Langit.
"Buat apa?"
"Siapa tahu lo penasaran kan," kata Langit.
"Enggak sih, bukan urusan gue juga," balas Mega.
"Bener? Lain kali kalau mau tahu sesuatu tentang gue tanyain aja langsung, gue pasti akan ceritain semuanya. Sampai lo ngerti, tahu, dan paham," kata Langit.
"Tapi memangnya lo nggak bisa tunggu sebentar? Samperin gue kalo perlu, bisa?" kata Langit.
"Untuk?" satu pertanyaan singkat yang mampu membuat Langit tertegun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Langit ku
Fiksi RemajaFOLLOW DULU SEBELUM BACA. Mengagumi perempuan selama dua tahun dan tak berani menyatakannya memang seperti pengecut. Begitulah yang Langit Megandriano rasakan. Leader dari geng terkuat dan terkenal se SMA Angkasa. Bersikap dingin dan tidak bisa di u...