FOLLOW DULU SEBELUM BACA!!
Oya guys mohon untuk meninggalkan jejak setelah kalian membaca cerita ini dengan cara memberi vote. Supaya aku merasa karyaku di hargai dan supaya aku lebih rajin lagi Up nya🧡🧡
MOHON MAAF JIKA TERJADI EJAAN ATAU TANDA BACA YANG KURANG TEPAT🙏🏻
SELAMAT MEMBACA🧡🧡
Gue emang brengsek. Gue emang bangsat. Gue emang urakan. Tapi gue nggak pernah kurang ajar sama perempuan.
Langit Megandriano.🦋🦋🦋
Suara tepuk tangan bergemuruh saat Dinda menaiki panggung beserta Dimas di sisinya. Cowok itu berjalan ke arah alat musik yang akan dia mainkan. Sementara Dinda berjalan anggun menuju kursi yang tak jauh dari sebelah Dimas. Memang sudah di persiapan untuk Dinda.
Semua pasang mata mengarah pada keduanya. Lampu panggung seketika meremang, sementara lampu dari arah penonton memang sengaja di matikan. Suasana sekeliling mendadak sendu terbalut dinginnya malam yang semakin pekat.
Dinda serta Dimas seringkali di sebut sebut sebagai pasangan serasi oleh banyak orang. Pasangan yang sama sama cocok satu sama lain. Kabar yang beredar Dimas sempat mengungkapkan perasaanya pada Dinda. Namun gadis itu menolaknya secara halus.
"GILA , DINDA CANTIK BANGET." seorang cowok yang ada di depan kawanan Langit setengah berteriak pada teman temannya.
"Nggak sia-sia gue belain jauh jauh kesini buat nontonin dia," lanjutnya.
"Abis ini gue mau minta kontaknya, bener bener cewek idaman gue itu," balas yang lain.
"Brisik lo pada. Pacar gue mau nyanyi tuh, dengerin dulu tuh," kata yang lain.
Kemudian mereka larut dalam alunan musik yang mulai membuka acara. Suasana malam yang dingin menambah syahdu atmosfer di lapangan ini.
"Pensi kali ini emang bener tambah ramai banget. Banyak anak-anak dari sekolah lain juga yang dateng. Coba di pakein tiket masuk pasti untung besar kita," kata Bagas.
"Yee duit mulu lo. Mending lo jualan esteh keliling aja biar dapet fulus. Mau gue temenin?" tawar Iyan.
"Lah anjir, gue udah dandan metal begini masa suruh jualan esteh. Emang otak lo rada rada Yan," Bagas memasang ekspresi kesal.
Cowok itu memang mengenakan celana juga kaos serba hitam belum lagi sepatu metal yang pasti berat.
"Lagian kenapa sih Lo mikirnya tentang duit mulu. Ini tuh acara malam akrab buat semua yang hadir, dan keakraban itu nggak bisa di ukur dengan uang," lanjut Iyan.
"Iya iya, gue juga tahu kali. Gue kan cuma ngomong 'seandainya', sensi amat sih lo," kata Bagas.
"Nanti pas band terakhir gue mau moshing. Awas aja kalo sampai ada yang ngelangin gue. Metal broo metall......!" seru Bagas sembari jari nya membentuk lambang metal.
"Jual ale-ale aja sama gue Gas, nanti kosmisinya bagi dua dah. Daripada lo nongkrong disini nggak ber faedah. Atau kita jual kacang rebus gimana?"kata Adhy ikut meledek.
![](https://img.wattpad.com/cover/297882720-288-k242005.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Langit ku
Fiksi RemajaFOLLOW DULU SEBELUM BACA. Mengagumi perempuan selama dua tahun dan tak berani menyatakannya memang seperti pengecut. Begitulah yang Langit Megandriano rasakan. Leader dari geng terkuat dan terkenal se SMA Angkasa. Bersikap dingin dan tidak bisa di u...