part 3

2.4K 226 4
                                    

Disinilah apo sekarang,ditempat yang tidak ia kenali,ukuran rumah yang sangat luas seperti sebuah gedung,berbeda dengan rumah lainnya,rumah ini seperti rumah lama yang terawat, memiliki taman yang indah dibelakang nya namun tidak banyak orang yang mengagumi taman itu,hanya tukang bersih-bersih saja yang sering berada dan menikmati keindahan taman tersebut,ia belum sempat pamit kepada bi ina pasti bi Ina cemas dengannya

"Kau,ikuti aku",ucap sang ayah

Apo berjalan dibelakang,mengikuti sang ayah yang berjalan didepannya tanpa berbicara sepatah katapun,ia harus menahan erangan perut kosongnya yang sedari tadi seharusnya sudah diberi makan,mengapa ia harus berada disini?apa tujuan sang ayah?

"Tuan,aku membawa ganti ruginya"

Ganti rugi?-batin apo

Tampak seorang pria tua datang menghampiri sang ayah,pria itu menatap apo dari atas ke bawah

"Apakah ini ganti rugimu?pria ini?"ucap nya sambil menunjuk ke arah apo

"Ayah?"apo memanggil nama sang ayah dan membuat mereka berdua menoleh ke arah apo

"Aku tidak ayahmu skrg,jadi berbakti lah kepadanya jika kau masih ingin berada didunia"

"Maksudmu yah?"

"Kau anak sialan yang harus ku jual dengan uang,skrg berbakti lah pada tuanmu"

sang ayah pergi keluar dari rumah tersebut dan melajukam mobilnya,meninggalkan sang anak dan pria tua itu di rumah trsbt

Pria itu berjalan ke arah apo,mengangkat dagu sang anak dan menampar pipi itu tanpa sebab

Apo yang shock akibat perilaku pria itu tanpa sebab menamparnya segera mundur perlahan,ia masih tidak mengerti maksud sang ayah membawa nya sebagai ganti rugi,apakah ia akan dibuang lalu disiksa?

Pria itu menatap apo,tubuh apo yang masih belum bisa dikatakan sembuh akibat pelampiasan sang ayah membuat tubuhnya mengerikan,dan muka itu juga masih ada memar

"Ini untuk kerugian ku"lalu ia menonjok pipi apo hingga berdarah,apo yang selalu tidak memberi perlawanan terhadap dirinya sendiri membuatnya ketakutan

"Ke-e-ru-giann?"suara gemetar itu secara tiba-tiba muncul

"Kau belum mengetahui nya?ouh sangat kasihan,seorang ayah menjual anak kandungnya sendiri sebagai ucapan ganti rugi"

Apo diam,ia mencerna setiap kata-kata dari pria itu

Pria tua itu memanggil bodyguard dan menyuruh bodyguard itu mengurus apo karena skrg apo adalah ganti rugi sang ayah

Apo ditarik paksa ke sebuah ruangan kosong,ia dipukuli habis-habisan oleh bodyguard disana,ia menangis, pukulan itu mengenai pukulan yang baru semalam ayah nya lampiaskan,apo tidak diberi oksigen,tangan nya dipegang oleh salah satu bodyguard kebelakang dan yang lain memukuli perutnya yang dari tadi kosong,tidak ada perlawanan bahkan ia hampir pingsan,sadar sang anak tidak bergerak para bodyguard mulai pergi meninggalkan dirinya sendiri

Apo tidak sadarkan diri,tubuhnya sedari tadi bergetar hebat,ia takut, trauma itu datang kembali,trauma atas semua orang, trauma atas kekerasan,ia tidak tahan, mata itu perlahan tertutup

Mulut itu mulai tersenyum dengan sendirinya
"Hei mama?mama disana"

Wanita itu memberikan senyuman

"apa itu mama?"
"mama,apo ingin peluk mama"
"mama jangan lari,apo capek"
"bi Ina dimana mama?"
"mama apo takut"

Mata yang tertutup itu tidak sengaja menjatuhkan air mata

"mama apo tidak tahan,bawa apo pulang"

"apo kemari sayang"
"mama disini"

Apo berlari terus menerus

"mama berhenti"
"apo mau ikut mama"

"apo harus bertahan"
"apo anak kuat,semua orang sayang apo"
Perlahan bayangan itu hilang
"mama bawa apooo"

Ceklekk

Tiba-tiba pintu terbuka dan membuat cahaya masuk kedalamnya,mimpi itu terusik,membuat mata sang anak merasa tidak nyaman akibat cahaya tersebut

Salah satu bodyguard datang menghampiri apo

"Bangun sialan!!"

Ia menegakkan tubuh apo dengan sangat kasar,badan yang belum bisa digerakkan kini diangkat dengan paksa untuk berdiri

"Cepat ikuti akuuuu!!!!"

Bodyguard itu meninggalkan apo,apo yang susah berdiri akibat semua luka dipaksa berjalan,apo dengan perlahan melangkah satu demi satu,tembok disana sebagai pegangannya,dia tidak kuat dan harus menahan keseimbangan nya

Ruangan itu, ruangan dimana dia masuk pertama kali dengan sang ayah

Tok tok

Bodyguard itu masuk dan menarik badan apo dengan kasar,ia membanting badan apo ke sofa,apo hanya bisa meringis kesakitan,tidak peduli,dia ingin pulang tuhan

"Jangan bergerak,tunggulah tuan besar dtg"

Bodyguard itu pergi meninggalkan apo diruangan trsbt,ruangan itu sangat persis seperti ruangan kerja hanya saja aura nya sangat tajam,sunyi,cahaya yang masuk tidak begitu jelas
apo tidak bergerak dari tempat duduk itu,bukan tidak ingin,hanya saja badannya sudah hancur, pakaian yang dipakai nya sudah dipenuhi oleh darah,rambut nya bahkan mukanya semuanya berantakan,apo tidak bisa menggerakkan tubuhnya,setiap ia menggerakkan nya rasa perih itu muncul,tidak ada gunanya ia menangis,tapi tenang ia masih bisa meringis kesakitan,hanya itu yang bisa ia lakukan

Ia melirik semua tepi yang ada diruangan itu,tertarik karena adanya cermin besar berdiri dengan kokoh dan Ia mencoba berdiri,mencoba bangkit kearah cermin,susah payah ia berdiri dan harus memegangi semua barang baik meja,kursi bahkan semua nya ia pegang agar ia bisa mencapai cermin disana, kaki itu seakan tidak bisa bergerak,akibat pukulan benda yang lumayan tajam,ia mulai berjalan ke arah cermin,berdiri dengan susah payah tanpa pegangan apapun,ia tersenyum lebar dengan dirinya

"Apo kuat"
hanya itu yang bisa ia ucapkan didepan cermin setelah melihat tubuh nya sendiri

Ia terjatuh dengan kuat menimbulkan bunyi yang lumayan besar karena kaki itu tidak sanggup lagi menahan keseimbangan,air mata itu menetes,ia mengibas kasar air mata yang terus menetes dengan tangannya

"Tidak boleh menangis,apo kuat"
ia tersenyum kembali

Ia masih terduduk dilantai,ia mulai bangkit,takut seseorang datang,dengan sekuat tenaga yang masih ada,ia berjalan ke sofa kembali,menatap luka-luka ditubuh nya satu persatu

"Bi Ina,apo kangen,luka ini sangat perih"

"Bibi jangan cemas,apo tidak menangis,apo hanya kesakitan"

"Bibi, trauma itu datang kembali"

"Bibi tadi apo bertemu mama"

"Bibi,mama bilang apo harus bertahan"

"Bibi,apo capek"

Suara itu muncul dengan sangat pelan,apo menangis,air mata itu menetes dengan deras

"Tuhan,ambil apo"

Segitu dulu yaa bestie,kagak enak bikin WP ditempat kerjaaaa
Makasiiiii,see u

Trauma Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang