Tumit kaki itu menapak dengan keras,sosok pria masuk keruangan itu,dengan pakaian yang sederhana namun terlihat elegan, dibaluti jas dengan warna kesukaan nya, terlihat jelas badan pria itu yang bisa dikatakan sebagai ideal,wajah yang tampan,alis tebal,mata yang tajam serta kulit yang putih
Tangan pria itu segera menggerakkan knock ganggang pintu,sadar seseorang akan masuk,apo segera berpura-pura tertidur
"Hanya itu yang ku urus?"
"Baiklah yah,serahkan dia padaku,akan ku buat di lebih menderita akibat tindakan ayahnya pada perusahaan kita". pria itu berbicara dengan nada serius pada seseorang yang berada di balik telfon
Bisa dikatakan umur pria itu tidak terlalu jauh dari apo hanya berkisar 2 atau 3 tahun lebih,apo mendengarnya,yang dibicarakan oleh pria itu pasti dirinya,hanya dirinya yang berada disana,tidak berselang lama telfon dari pria itu terputus.
Pria itu berjalan ke arah meja nya,membuka laptop,mata nya yang tajam mulai menatap ke arah laptop, jari-jari itu mulai mengetik dan menimbulkan bunyi irama,apakah ia tidak sadar bahwa apo disana?Sudah lebih 1 jam apo masih belum bergerak,bukan tidak ingin tapi berusaha agar tidak bergerak, mencari aman
Pria itu mulai berjalan ke arah apo,duduk didekat apo,telinga pria itu mencoba mendengar deru nafas apo yang tidak stabil,mulut pria itu mulai tersenyum simpul
"Apakah kau masih ingin berpura-pura pingsan?"
Tidak ada balasan dari ucapan pria itu,apo masih bertahan dengan dirinya yang berpura-pura pingsan
...
Pria itu keluar,tidak lama membawa nampan berisi makanan
Pria itu menyeruput mie itu dengan santai,apo berusaha kuat agar ia tidak bangun,lebih tepatnya agar perutnya tidak menjerit kelaparan karena dari kemarin siang perut itu belum diisi oleh makanan hanya diisi oleh pukulan-pukulan yang amat keras"Kau yakin tidak mau?akan ku habiskan sendiri"
Tidak ada respon
"Hufft sayang sekali padahal aku membawa makanan ini sangat banyak,berharap kau bangun,ah tapi harapkan ku terlalu tinggi,kau tidak akan bangun, mungkin akan tidur selamanya"
Sadar dengan hinaan itu,mata coklat itu terbuka dengan perlahan,mengizinkan cahaya masuk secara perlahan ke kornea mata indah itu,terbuka sedikit demi sedikit
"Kupikir kau mati karena tindakan ayahku"
Apo hanya menatap lesu pria disamping nya
"Kau ingin?makanlah"
Tidak ada pergerakan dari apo
"Kau merasa aku meracuni makanan ini?ah benar sekali bahwa kau pria dungu",ucapnya tanpa beban
Kening apo berkerut,siapa yang kau sebut dungu dasar sialan?!!!
Apo berusaha bangkit,tapi jujur rasa perih dibadannya sangat besar daripada rasa lapar itu,dia tidak bisa bangkit,badan itu sangat sakit"Kenapa?!"
"Heiii pria dunguu"
Apo hanya diam,dia ingin makan tapi badan dilukanya sangat tidak bersahabat"
"Kau tuli?bisu atau apa??!!",geram pria itu
"Aku mendengar semuanya" suara apo mulai terdengar
"Kau lama sekali,makanan ini telah habis,hanya ada sisa bekas ku", senyum tipis yang diberikan pria itu sangat aneh
Sosok pria itu berdiri dengan tegak,keluar tanpa rasa bersalah,bukankah tadi pria itu bilang dia membawakan makanan yang banyak untuk dimakan bersama apo?lantas kenapa makanan itu dihabiskan?!
Pria itu keluar tanpa membawa nampan dan sisa makanan nya,ia mengunci ruangan itu,apo yang masih didalam hanya diam,kapan perih ini akan hilang tuhan?
....
Hari terasa sangat cepat,Cahaya yang tadinya terik berganti dengan gelap,matahari turun dari arah barat,menampakkan bulan yang belum terlalu utuh hanya setengah yang terlihat,tidak ada suara,hanya rintihan perih dari mulut apo yang sedari tadi terdengar"Tuhan,kapan ini berakhir?apo capek"
Sudah setengah 12 malam ia masih berada diruangan itu,duduk di sofa, melihat-lihat ruangan itu tanpa bergerak sedikit pun,mencari apakah ada ventilasi atau lubang agar dia bisa keluar,jika ada mungkin dia akan memaksakan diri untuk berjalan dan memasuki lubang itu
Namun,yang ia temukan hanya kaca besar yang mungkin ketebalan nya sangat tidak terduga,mencari dimana tempat terbuka nya kaca itu,tidak ada yang terlihat,apa kaca ini memang sengaja ditempelkan begitu saja tanpa bisa dibuka??Perut apo sedari tadi berbunyi bising,meminta agar sang pemilik segera mengisi makanan pada perutnya, cacing-cacing diperutnya seakan ingin keluar secara paksa,menuntut agar diberi asupan,namun apo hanya bisa menahannya,dia tidak mungkin memakan bekas sisa makanan yang dimakan oleh pria itu,itu sangat menjijikkan
Apo berjalan sempoyongan, memegangi semua barang-barang yang bisa dipegang agar tubuh itu tidak terjatuh,terlalu lama ia berkeliling ditempat yang sama terus menerus sampai ia merasa bosan,untung saja ruangan itu terdapat kamar mandi jika tidak apo tidak segan-segan untuk buang air kecil di sofa itu.
Apo membuka knock ganggang pintu kamar mandi,membuka celananya perlahan dan membuang air kecil di closet,sungguh nikmat,mata nya melihat sesuatu yang mungkin tidak akan pernah ia lewatkan,ada lubang yang lumayan besar di kamar mandi itu,jika ia bisa membuka besi tempat tertutupnya lubang itu dia pasti bisa keluar untuk kabur
Ia mengambil salah satu kursi dari ruangan itu dan mulai menaiki kursi itu,susah payah tangan mungil itu mengorek agar besi itu terbuka,tidak tunggu lama,besi itu akhirnya bisa diatasi,lubangnya tidak terlalu buruk
Badannya mulai masuk kelubang itu sedikit demi sedikit,akhirnya ia bebas,tapi tunggu,ada suara seseorang yang membuka knock ganggang pintu
Ia segera buru-buru agar badan nya masuk seutuhnya,akhirnya badan yang lumayan kurus itu masuk sepenuhnya walaupun luka-luka itu saling bergeseran namun setidaknya dia tidak terlihat
"Dimana anak itu??!!!!!!!
Nada suara dari pria itu sangat menakutkan"Kalian!!!! kemariii!!!cepat kalian cari anak yang tadi bersama ku!!!
Teriakan itu bergeming sangat keras di penjuru ruangan pada sang bodyguard"Ouh kau senang bermain-main dengan ku?akan ku tunjukkan cara yang sebenarnya padamu apo nattawin"pria itu membanting pintu dan melangkah keluar
Disatu sisi apo mulai merangkak,badannya mengikuti secara paksa agar luka-luka itu tidak semakin parah,tinggal satu jalur lagi agar dia bisa bebas,dia mempercepat gerakan tubuhnya
satu.....
dua.....
tiga.....
akhirnya dia bisa keluar, syukurlahDia berlari sekuat tenaga agar bisa pergi dari rumah yang menyeramkan itu
Tapi tunggu,ada mobil yang mengikuti nya, apakah hanya firasat nya atau itu benar,ia mempercepat jalannya walaupun dengan susah payah,ia masuk kesebuah jalan yang sangat sempit,berlari dengan aneh,jangan tertawa,dia lagi menahan rasa perih itu,itulah yang dia lakukan
Kemana langkah pertama nya skrg?pulang ke rumah?atau ke perpustakaan tua tempat ia bekerja?jika dia pulang kesana akan kah sang ayah menemukan nya dan membawa nya kembali kerumah itu lagiiii?ayolah dia butuh jawabann yang pastiii
Udahh ah cape mikirin alurnya makin ngawurr njir😭😭😭😭
Kalau ada saran bisa tulis di komen yaaaaaaaaa🤍