"maafkan mommy sayang, mommy tidak bisa membela mu atau bahkan membela salah satu dari kalian karena kalian adalah orang yang terpenting bagi mommy,mommy tidak bisa banyak menahan Daddy mu"
"Benar"ucap mile sembari membalas gandengan sang mommy dengan erat." _tidak bisa memilih"_
Untungnya sang mommy tidak mendengar keluhan dari suara kecil mile"Mommy dan Daddy ingin mengatakan sesuatu padamu,tapi mommy mohon bisakah kau mendengarkannya sampai akhir dan jangan terlalu marah pada mommy"kerut kening mile bertanya,mengapa dia harus marah pada sang mommy
"Daddy semalam bercerita bahwa ia bertemu dengan keluarga Robinson"
"Lalu?"
"Mereka berencana mengatur perjodohan mu dan Alexa"
"Mommmm"tukas mile telak, mile menghembus kan nafasnya dengan berat,berusaha tenang.
"Mommy bahkan tidak mengetahui kapan Daddy pergi dengan keluarga Robinson,awalnya mommy menolak,bagaimana bisa?sedangkan kau dan gadis itu baru saja bertemu di acara saat itu,namun Daddy terus menerus memohon pada mommy"
Mile tersenyum, mendengar kan semua perkataan sang mommy,menahan amarahnya,ia juga sudah muak dengan semuanya,apa yang harus ia lakukan?apakah ia masih ingin berdiam diri disini?apakah ia tidak berminat bertemu dengan anak manis itu lagi??
"Daddy dan mommy minta maaf sayang"
Mile mengambil coktail petit lutin Avec acool bernuansa hijau itu dan meminumnya
"Aku tidak marah,hanya sedikit kecewa,atur saja yang terbaik untuk ku" ia segera pergi dari hadapan sang mommy,tersenyum dengan paksa.
.....
Hari berlalu begitu cepat,sudah saatnya untuk apo kembali ketempat kediaman nya sendiri,sang dokter berpesan jangan biarkan anak manis ini sendirian,tetap tuntut dia agar ingatannya kembali tanpa harus dipaksa
Tak lama apo dan bi Ina telah sampai ketempat kediaman nya,rumah kittisawat.mereka menggunakan transportasi umum,bukan karena alasan yang tidak jelas,bi Ina sengaja meminta waktu berduaan dengan apo dan menolak tawaran ketiga sahabat mile untuk mengantarkan mereka ke kediaman kittisawat
Mata apo berbinar saat pertama kali melihat rumah besar yang bahkan tidak ia kenali,rasanya tidak asing dengan rumah ini namun ntah kenapa ia tidak mengingatnya
"Rumah siapa ini bi?"mata coklat itu bahkan tak menatap lawan bicaranya hanya fokus menatap rumah besar yang berada didepannya
"Ini rumahmu sayang,kita berada dirumah kediaman orang tuamu"
"Lalu dimana kedua orang tua apo?"
DEGH...
Kenapa pertanyaan itu harus ditanyakan disaat sekarang?rasanya bi Ina tidak mampu menjawab pertanyaan yang keluar dari mulut anak manis ini"Bisakah kita masuk terlebih dahulu,mereka telah menyambut mu sayang"dengan paksa bi Ina harus mencari alasan agar apo melupakan pertanyaan yang baru saja ia tanyakan dan syukur lah apo menyetujui nya
Sepasang kaki milik apo menginjakkan keramik putih rumah itu,matanya sesekali berbinar melihat seisi rumah mewah itu,namun ada keganjalan yang terus ia tatap aneh, _mengapa dirumah ini sangat banyak pengawal yang memakai jas berwarna hitam pekat?bahkan para pengawal itu berjalan dengan sangat santai di hadapan mereka seperti sedang mengerjakan urusan masing-masing,namun ada juga yang menyambut kehadiran mereka,itu sangat aneh,apakah keluarganya sangat terkenal?apakah ia seorang anak kaya raya?ini seperti rumah seorang mafia_batinnya
"Ayo" bi Ina menggenggam erat tangan apo,menyuruh apo mengikuti nya,dengan perlahan bi Ina menuntut apo menuju kamar milik anak manis ini
Pintu kamar apo terbuka,sedangkan sang pemilik kamar tampak nya sangat heran,kamar siapa ini?mengapa ia dibawa kemari?
"Apa kau ingat?ini kamarmu"bi Ina mengambil boneka bear white milik apo,menyuruh apo menyentuh tangan Mungil sang boneka
"Imut"apo terkekeh dengan pelan,tapi ia tidak tau boneka siapa yang baru saja ia pegang
Bi Ina membiarkan apo melihat seluruh bagian kamarnya sendiri,berjalan menyusuri setiap sudut,apo tak sengaja melihat foto masa kecil dirinya disamping ranjang itu,anak itu tersenyum manis sembari memeluk boneka yang tadi ia pegang,menyentuh foto itu dengan lembut
"Itu dirimu"sebelum apo bertanya bi Ina sudah tau pasti apo akan bertanya siapa anak kecil yang berada dibalik foto kaca itu,matanya terus menyusuri tiap foto,tidak heran mengapa ia tidak bertanya lagi karena sisanya hanya foto dirinya sendiri yang telah dewasa,ia tersenyum lebar setiap melihat satu persatu foto itu,namun keningnya berkerut,ada foto wanita dan pria disana,wanita itu sangat cantik dan sedangkan si pria sangat tampan dan elegan, tersenyum tanpa ada masalah di balik kamera,wanita cantik itu sedang mengandung dan pria itu memegangi perut sang wanita
Apo mengambil foto itu,mencoba mengingat siapa mereka,sebelum akhirnya mata apo menuju menatap bi Ina
"Bi,mereka siapa?"
"Mereka adalah orang tuamu,wanita yang mengandung itu adalah mama mu,pria itu adalah ayahmu sedangkan yang dikandung itu adalah dirimu"
Apo masih mencoba mengingat nya,namun tanpa aba-aba kepala nya tiba-tiba terasa sangat berat,sungguh sakit,ia sudah mencoba menahan rasa sakit itu namun erangan dari suara nya sungguh tidak bisa berbohong,itu sangat sakit.ia hampir terjatuh sebelum bi Ina menangkap diri nya,namun tangan apo masih menggenggam erat foto keluarga kecil itu.
Bi Ina mengambil dua butir obat yang berbeda, mungkin itu adalah obat yang diberikan oleh sang dokter jika kepalanya mulai terasa sakit,apo meminum obat itu,dengan cepat obat itu bereaksi pada tubuh sang anak,membuat tubuh sang anak sedikit melemas dan mata nya mulai mengantuk
Paham akan situasi yang terjadi,bi Ina menuntut apo dengan baik menuju kasurnya,bi Ina berpesan agar apo beristirahat terlebih dahulu,setelah itu bi Ina akan kembali,ia harus membuat makanan untuk sang anak sebelum anak itu terbangun kembali
Tangan itu masih memeluk bingkai foto keluarga kecil miliknya,matanya tertutup rapat,bulu mata yg tidak terlalu lebat dan panjang itu tampak sangat indah jika matanya tertutup,bibir yang berwarna merah muda seperti Cherry dan sedikit berkilau mendadak mencibir dengan sendirinya, sepertinya ia sangat imut jika tertidur pulas seperti ini.
.....
Bible masih berada di kantor milik nya mengurus beberapa berkas dengan telaten,matanya terus menatap ke arah jarum jam di tangan nya,ia berjanji pada bi Ina akan mengunjungi mereka di rumah sakit dan mencoba menuntut apo mengingat semuanya,jika tanpa dirinya siapa lagi?hanya Bible yang apo ingat
Berkas itu tampaknya telah usai di urus olehnya,ia menuju kerumah sakit,sedikit terburu buru karena ia sudah lumayan telat sekiranya 20 menit,sesampai nya dirumah sakit romsaithong,ia melangkah kan kakinya menuju kamar VIP apo,gelagat nya tampak bingung,pria itu sepertinya belum mengetahui bila apo telah kembali ke rumah nya sendiri, tidak ada wujud apo dan tampaknya kamar itu sangat sunyi,hanya ada seorang suster yang membersihkan kain yang berantakan diranjang kasur itu
"Sus,pasien yang berada disini dipindahkan dimana ya?"
"Ouh apo,anak manis itu telah diperbolehkan untuk pulang,pihak keluarga nya menyetujui nya,jadi ia telah kembali kerumahnya"
Bible berterima kasih dan pergi ke area parkir,menyalakan mobilnya,menjauh dari rumah sakit,lagian ini sudah malam kemungkinan besar apo pasti sudah tidur karena kelelahan,mungkin lebih baik jika dirinya datang besok pagi kerumah itu