"Bu,tolong hadiah dispen SPP nya buat Renza aja" ucap Danu pada bendahara sekolah .Ya,hari ini adalah hari bahagia untuknya. Ia berhasil memenangkan olimpiade berkat kerja kerasnya juga kegigihan Renza yang setiap hari mengajarinya.
"Kenapa? Kan yang menang kamu?" tanya bendahara itu malas. Lagi pula, bendahara itu kadang sudah terlalu jengah pada Renza yang selalu telat membayar uang SPP.
"Saya menang karena Renza yang tiap hari ngajarin saya" jelas Danu.
"Kamu beneran? Ikhlas?"
"Saya ikhlas,Bu"
"Ya sudah kalau begitu,saya tulis di administrasinya Renza ya" Danu mengangguk mantap.
Setelah bendahara itu menceklis daftar pembayaran di buku nota nya, Danu meletakkan sebuah amplop berwarna cokelat di atas map.
"Ini apa?"
"Itu uang buat kekurangan Renza."
"Kamu yang bayarin?"
Danu menggeleng,"Bukan. Itu titipan dari keluarga Renza. Mereka lagi sibuk nungguin Renza di rumah sakit jadi dititipin ke saya"
Bendahara itu mengangguk lalu membuka amplop itu dan mulai menghitung lalu mencatatnya.
Satu hal yang harus kalian tahu. Danu berbohong. Mana ada keluarga Renza menitipkan uang pembayaran padanya. Uang itu 100% pemberian Danu.
Danu juga tidak mungkin mengatakan pada bendahara jika uang itu adalah pemberiannya.
"Gimana sama keadaan Renza?" tanya bendahara itu basa-basi sambil mencatat.
"Sama kayak biasa. Tidak lebih baik ataupun buruk."
Bendahara itu memberikan kwitansi pembayaran pada Danu .
"Nanti berikan ke Renza ya"
"Iya Bu. Saya permisi,"
...
Keadaan saat ini masih sama dengan keadaan sebelumnya.
Hari ini,Kak Ama lah yang menjaga Renza dan selama ia duduk di sana, perempuan itu hanya terdiam dengan tatapan kosong. Tapi tidak dengan pikirannya.
"Maafin kakak. Kakak gak bisa ngelindungi kamu" Kak Ama mengusap rambut yang menutupi dahi sang adik.
"Kamu gak capek hm,kamu gak kangen ya sama Mama?"
Detik berikutnya Kak Ama terkekeh,"Benar. Kamu pasti capek. Kamu malas bangun buat nemuin Kakak kan? Kakak tahu. Kami terlalu buruk"
Tangan perempuan 22 tahun itu mengepal,"Akan ada saatnya sesuatu yang lama disembunyikan kembali bangkit,"
Maksud ucapan Kak Ama adalah tentang dirinya sendiri. Sebelum ia menerima dan menyayangi Renza layaknya saudara, perempuan itu adalah pribadi yang kasar.
Ia berusaha merubah sikap buruknya dan itu berhasil. Ia bisa mengendalikan emosinya tapi setelah ia melihat bagaimana keadaan sang adik juga Kak Salsa yang begitu memancing amarah,Kak Ama tidak berjanji jika ia masih bisa mengendalikan emosinya.
Sementara itu Danu yang tengah duduk di kelas hanya menatap sendu bangku kosong yang ada di sampingnya. Sepi,sudah satu Minggu ia duduk sendirian.
Biasanya anak yang duduk di bangku itu akan aktif mengganggu ataupun membantunya. Sekelibat bayangan ketika ia berlaku kasar kembali menghantam kepalanya.
Andai saja ia tidak pernah melakukan itu.
"Lo satu-satunya orang lain yang pertama kali nerima gue. Lo satu-satunya orang yang paling tahu semuanya tentang gue. Lo ngajak gue bangkit dan melawan tapi sekarang? Kenapa Lo justru menoreh apa yang udah Lo tutup?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta untuk Renza
Roman pour Adolescents"Emang ada yang sayang sama aku? Orang terdekatku aja ngehancurin aku." Series kedua "Malaikat untuk Renza" (Bisa dibaca secara terpisah) 1 Juli 2022 - 19 Agustus 2022