Ada yang kangen sama kegemesan Renza gak?Gini ya, Renza itu aslinya gemesin banget tapi untuk saat ini sisi Renza yang gemesin belum terlalu terlihat karena dia lagi tertimpa permasalahan. Gitu.
Oke, happy reading
...
Renza tengah bersiap-siap karena ia sebentar lagi akan menuju ke kosan Jenovan. Kenapa? Renza akan menjenguk Arsena sekalian ia juga akan menginap di sana.
Jangan ditanya kenapa Arsena berada di tempat Jenovan. Alasannya sangat sederhana, Renza dan Jenovan takut jika Arsena akan kembali terluka ketika anak itu ada di rumahnya sendiri.
Menurut kalian Renza akan ke sana sendiri? Tentu saja tidak. Renza itu sangat keras kepala dan sulit diberitahu. Buktinya,anak itu justru berdiri tegap di depan gerbang menjulang yang ada di rumah Danu.
"Om! Saya mau ketemu sama Om Willie" ucap Renza pada Pak Satpam.
"Sebentar,saya akan tanyakan dulu apakah tuan besar mau bertemu kamu atau tidak,ya" ujar Pak Satpam itu lembut namun Renza mengabaikannya.
"Penting Om! Boleh ya"
"Waduh,maaf nih tapi bukan saya yang berhak di rumah ini nak,tapi tuan besar" tolak Pak Satpam. Lalu sesuai peraturan,ia memanggil bodyguard lalu menyuruhnya untuk bertanya terlebih dahulu pada Willie membuat Renza menatap dengan tatapan kesal.
Tak lama kemudian, bodyguard itu kembali dan mengajak Renza masuk yang artinya Willie menerima kehadiran Renza.
Jika dulu mereka bertemu di salah satu di ruangan kerja maka sekarang keduanya bertemu di ruang tamu. Renza diperlakukan seperti tamu pada umumnya.
"Saya tahu kamu pasti punya tujuan,jadi katakan apa mau mu" ucap Willie setelah Renza duduk dihadapannya.
"Saya mau ngajak Danu nginep di rumah temen Om, gimana? Boleh kan?"
"Danu tidak punya waktu untuk bermain-main dengan anak sepertimu" tolak Willie.
"Ck! Lagian cuma nginep doang kok. Gak usah dilarang-larang terus om, kasian Danu nya" ujar Renza dengan gayanya yang dibuat membela Danu.
"Tahu apa kamu tentang Danu?"
"Semuanya. Om pikir siapa yang selalu nemenin Danu kalau ga ada om? Saya lah" sombongnya .
"Dan kamu juga yang membuatnya terjatuh,kan?" sinis Willie.
"Ck! Om,kalau pinter ya pinter walaupun gak belajar! Lagian sekali aja kok" Renza belum menyerah, keberaniannya begitu besar.
"Kalau saya tidak mengizinkan?"
"Saya maksa" tuntut Renza.
Willie menghela nafasnya kasar,lalu memanggil salah satu bodyguard yang berdiri di belakangnya.
"Panggil Danu"
Renza mengerjap tak percaya. Apakah pria iblis ini mengizinkan Danu untuk menginap bersamanya ? Wow! Semudah ini? Renza kira akan ada perang fisik dulu.
"Kerasukan apa Ini setan?" batin Renza.
Danu datang dengan wajah penuh tanda tanya juga tersirat ketakutan disana apalagi ketika ia melihat ada Renza di depan sang ayah.
"Ada apa Yah?" tanya Danu.
"Pergilah" ucap Willie membuat Danu membulatkan matanya tak percaya sekaligus kaget bukan main.
"A-ayah ngusir Danu?"
"Dia mengajakmu menginap." ucap Willie lalu bangkit dan berjalan menuju kamarnya, meninggalkan Danu yang masih terbengong melihat hal aneh di depan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta untuk Renza
Fiksi Remaja"Emang ada yang sayang sama aku? Orang terdekatku aja ngehancurin aku." Series kedua "Malaikat untuk Renza" (Bisa dibaca secara terpisah) 1 Juli 2022 - 19 Agustus 2022