🍁 36 - Kami Bakal Bantu Lo,Jen

572 86 20
                                    






Seperti yang udah aku rencanakan, cerita ini bakal tamat dengan chapter yang gak lebih dari 38.

Jadi mau lanjut cerita yang ketiga
atau
enggak ?

Kalau lanjut,mau nya gimana?
kalau enggak,aku bakal up cerita terbaru yang beda sama ini tapi tokohnya masih ada Renjun dong,

tentukan pilihanmu !

Aku tunggu ya


"Rasain tuh !"

Kertas yang disobek dan digulung itu di lemparkan tepat mengenai kepala belakang Danu. Pelakunya sudah jelas Renza.

Padahal guru yang mengajar hanya ke kantor untuk mengambil buku yang tertinggal tapi lihatlah,baru beberapa menit di tinggal kelas ini seperti medan perang.

"Awas Lo ya,!"

Biarkan saja kelakuan Renza dan Danu yang saling melempar satu sama lain. Sebenarnya bukan hanya mereka berdua melainkan anak satu kelas. Bahkan dari mereka ada yang sampai berlari keluar untuk menghindari pukulan temannya.

Danu mengambil kertas gulungan yang terjatuh lalu melemparkannya ke arah Renza tapi Renza berhasil menghindar. Dengan bangganya,Renza menjulurkan lidahnya mengejek Danu.

"Hu! Payah Lo!" ejek Renza.

"Woi ! Cekgu datang cekgu datang !" anak yang semula bermain di luar kini masuk ke kelas seraya berlari membuat semua anak langsung kembali ke tempat masing-masing dan langsung duduk manis.

"Baru ditinggal sebentar sudah ramai begini" keluh guru itu.

...

Bel pulang sudah berdering 15 menit yang lalu dan kondisi kelas saat ini sudah cukup sepi karena semua anak sudah pulang ke rumah mereka masing-masing.

Begitu pula dengan empat sekawan yang kini berdiri antri untuk membeli siomay di depan sekolah Arsena.

Entahlah,empat anak ini justru terlihat seperti anak SD yang saling menunggu ketika pulang sekolah.

"Bang punya gue jangan dikasih kentang" ujar Jenovan dan tiba-tiba Renza ikut menyambar perkataannya.

"Gue juga gak pake kentang bang"

Beberapa menit kemudian,siomay sudah mereka dapat dan di bungkus dimana plastik itu ditenteng oleh Danu.

"Jangan Lo cium-cium juga itu bau nya!" kesal Arsena ketika Danu mendekatkan hidungnya pada plastik lalu tersenyum aneh.

"Bau nya enak. Gue jadi laper"

"Ke kosan Jenovan aja dulu,kita makan tuh siomay" saran Renza dan ternyata semua setuju.

...

"Jen,ada orang baru ya di sebelah kosan Lo?" tanya Danu yang tadi dari luar.

"Kagak deh kayaknya. setahu gue disebelah gue udah ada yang nempatin semuanya" jawab Jenovan.

"Tapi barusan pemilik kosan itu mau kesini sama dua orang" jelas Danu panjang lebar.

"Masa sih? Keluarga dari kosan sebelah kali"

"Udah deh! Lo gak usah kebanyakan omong ! Gue mau menikmati siomay!" kesal Renza.

"Tau tuh"

Tok tok tok

Semesta untuk RenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang