extra 3

942 66 1
                                    

Sangwoo yang sudah terbiasa sendiri tanpa pengawal tapi sekarang harus berurusan dengan jay yang mengikutinya kemanapun dia pergi setiap hari. Awalnya sangwoo senang namun sekarang dia kesal, bahkan jay jarang bekerja dan hanya sibuk mengikutinya dikampus.

"Hyung apa kau akan terus mengikutiku sampai aku lulus?"

"Gak kok, sampai aku benar-benar yakin kalau disini aman"

"Sudah sebulan sejak aku kuliah, dan kau terus menempel padaku seperti ini, lagipula ini kampus pasti aman"

"Aku terbiasa berada disekitarmu, rasanya aneh kalau tidak melihatmu"

"Kan kita setiap hari juga bertemu, sudah sana kembali kerja, kau mau perusahaanmu gagal lagi karena kerjamu tidak becus begini?"

"Ada gyeong tak, dia sudah mengatur segalanya dengan baik"

Pembicaraan mereka terpotong karena sangwoo melihat jihye dijemput yuna.

"Sejak kapan mereka akur??"

"Sangwoo-ya 3 tahun kau pergi tentu banyak hal yang berubah, mereka sudah pacaran sekarang"

"Waah berani sekali nuna tidak cerita padaku, tunggu saja nanti aku pasti akan marah dengan mereka"

"Sudah sudah tidak usah marah dengan mereka, sekarang sudah jam kelasmu, ayo masuk"

"Aku tidak mau masuk kalau hyung tidak pergi"

Jay memanyunkan bibirnya, tapi sangwoo tidak bergeming.

"Sanaaa kerjaaaaa, kalau kau miskin aku gamau lagiiiii pacaran denganmu"

"Jadi kau hanya cinta padaku kalau aku punya uang?"

"Iyaaa!!!"

"Aisssh baiklah tapi nanti aku jemput 30 menit lebih awal"

"Okee!!" Sangwoo tersenyum senang akhirnya si anggrek besar yang selalu menempel padanya 24 jam mau memisahkan diri.

Sore hari jay datang menjemput sangwoo. Jay berjalan menuju kelas sangwoo dan melihat dia sedang mengobrol dengan pria tampan. Hal ini membuat jay cemburu dengan cepat dia menghampiri namun sampai disana sangwoo sudah selesai bicara dan pria itu pergi.

"Siapa dia?" Tanya jay dengan tatapan tidak suka

"Teman"

"Teman? Teman apa mengobrol begitu dekat"

"Dekat gimana? Cuma ngobrol biasa, emang ada orang ngobrol jarak 1 meter?!"

"Dia juga pegang2 tangamu tadi"

"Gausah berlebihan deh, gak ada dia pegang2 tangan"

Sangwoo langsung pergi dan kesal karena jay tiba-tiba datang dan mengintrogasinya.

"Makanya aku gamau kamu sendirian tuh begini" jay kesal

"Lalu?? Aku tidak boleh kenal dengan siapapun? Tidak boleh berteman?! Gausah berlebihan"

Sangwoo berjalan dengan cepat dan keluar dari kampus, dia mengambaikan jay dan pergi naik taksi.

Jay berusaha mengejar tapi taksi itu melaju cepat, akhirnya jay kembali kemobilnya dan berusaha mencari taksi itu, tapi tidak ketemu. Jay langsung kerumah sangwoo tapi dia tidak ada. Jay menelpon sangwoo tidak diangkat. Jay mencoba kerumah utama juga tidak ada.

Karena panik jay tidak bisa memikirkan kemana sangwoo pergi.

Akhirnya jay menelpon yuna dan menanyakan kira-kira pergi kemana sangwoo ketika sedang marah.

Sebenarnya tidak ada spesifik lokasi yang biasa sangwoo datangi, dia hanya pergi ketempat yang kira-kira enak untuk menyendiri dan tidak menganggu orang lain saat dia sedang marah-marah.

Karena tidak tau mau kemana jay akhirnya pergi kesemua tempat yang pernah mereka datangi bersama, sambil terus menelpon sangwoo namun hasilnya nihil.

Jay kembali kerumah dan sangwoo sudah ada disana dengan tatapan tidak enak. Dengan cepat jay berlutut dan meminta maaf pada sangwoo.

"Maafkan aku, aku cemburu jadinya begitu"

"Hmmm"

"Aku tidak akan melarangmu berteman dengan siapapun tapi aku harus mengenalnya juga"

"Hmmm"

"Apa aku dimaafkan?"

"Tidak"

Jay beranjak dan duduk disamping sangwoo sambil memeluknya.

"Maaf yaaa"

"Hmm"

Jay pun senang karena ucapan "hmm" dari sangwoo tandanya iya.

Sejak kejadian sangwoo pergi ke US jay memang sedikit over protective, dan sering melarang sangwoo untuk pergi. Ketakutan dan trauma ditinggalkan sangwoo masih sangat membekas dihati jay. Hal ini sebenarnya membuat sangwoo tidak nyaman, namun sangwoo berusaha perlahan agar jay tidak perlu khawatir ditinggalkan lagi karena sangwoo tidak akan pergi kemanapun lagi tanpa jay. Dan juga jay menemui psikolog untuk berkonsultasi.

Keesokkan harinya jay mengantarkan sangwoo kekampus dengan pakaian yang sangat rapi, parfum yang harum, berangkat dengan mobil mahalnya.
saat turun dari mobil semua orang menatap kearah jay karena tinggi badan, pakaian dan juga wajah tampan jay sangat menarik perhatian, dia bertemu dengan teman kampus sangwoo dan berkenalan.

Sangwoo sebenarnya sedikit malu dengan tindakan jay yang berlebihan, tapi mau bagaimana lagi begitu lah jay.



outfit jay pagi ini 😳

 Outfit sangwoo kuliah (Ekspresi sangwoo melihat outfit jay)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Outfit sangwoo kuliah (Ekspresi sangwoo melihat outfit jay)

 Outfit sangwoo kuliah (Ekspresi sangwoo melihat outfit jay)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TUAN MUDA (semantic error alternative universe) suamchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang