🥀
Jungkook, Taehyung dan Jimin baru saja menyelesaikan makan siang mereka, lalu satu orang perawat masuk dengan tiga orang polisi dibelakangnya
" Permisi apakah anda Jimin-si? Saya Go Han dari kepolisian pusat kota Busan yang sedang melakukan penyelidikan tentang kasus pembunuhan yang menimpa saudari Jin Hae beberapa hari yang lalu. Apakah benar anda dirawat oleh orang ini? " menunjukan selembar foto Hoseok pada Jimin
" Nde benar. Dia yang merawatku setiap hari " Jimin terkejut dan tak bisa berkata-kata
" Apakah dia orang yang datang kerumah anda saat hari dimana bibi anda dibunuh? " Go Han kembali memastikan
" Entahlah aku tidak yakin bahwa dia orangnya, lelaki itu mengenakan pakaian serba hitam, aku tidak dapat melihat dengan jelas wajahnya karena dia mengenakan masker dan juga topi " Jimin mengerutkan dahinya berusaha mengingat kejadian yang mengerikan hari itu
" Baiklah, kami akan simpan kesaksian yang sudah anda berikan. Kalau begitu kami permisi " Go Han dan rekannya yang lain pergi meninggalkan kamar rawat Jimin
Setelah pintu tertutup Taehyung dan Jungkook mendekati Jimin yang sedang memegang kepalanya
" Jim, gwencana? " Taehyung tampak hawatir
Wajah Jimin tidak bisa berbohong, dia sedang kesakitan karena denyutan dikepalanya tiba-tiba datang saat ingatannya kembali ke kejadian hari dimana Jin Hae terbunuh
Flashback on
Jimin berhati-hati saat membuka pintu kamarnya, berharap agar Jin Hae tidak mendengar
" Mau kemana kau anak kurangajar? " Jin Hae berteriak dengan penampilan yang bisa dibilang berantakan . Rambutnya yang kusut, eyeliner dibawah matanya yang luntur, dan lipstik yang sudah pudar mengotori dagunya
" A-aku m-mau kesekolah, bi " Jimin menjawab dengan terbata-bata
" Heh (smirk) untuk apa kau kesekolah? Siapa yang akan membayar sekolahmu yang mahal itu? Aku? Aku tidak sudi mengeluarkan uang untukmu, kau tau? " Jin Hae menunjuk wajah Jimin
Jimin bergerak mundur satu langkah, karena dia tidak tahan dengan aroma alkohol yang masih sangat ketara ditubuh Jin Hae
" Aku akan bekerja, bi " Jimin
" Mwo? Memangnya apa yang bisa dilakukan anak ingusan sepertimu? Sejak kecil saja hidupmu tidak pernah susah, hanya bisa merengek saat menginginkan sesuatu, dan apa aku tidak salah dengar? Kau akan bekerja? Hahaha" Jin Hae tertawa meremehkan
" Setidaknya aku tidak menghabiskan uang hanya untuk pamer dan berfoya-foya seperti bibi " Jimin berteriak, dia kesal
Jin Hae melebarkan matanya, tangannya mengepal kuat
" Jaga ucapanmu brengsek ! Kau sudah berani padaku hah? Dasar tidak tau diri! " Jin Hae sangat marah hingga melemparkan semua barang yang ada didekatnya kepada Jimin
Sedangkan Jimin hanya berlindung dibalik kedua tangannya berusaha menghindari barang yang dilempar kearahnya
" Kau sama saja dengan ayahmu, kalian sama-sama tidak berguna yang bisanya menghabiskan uang hanya untuk wanita penyakitan seperti ibumu, tapi akhirnya mati juga, heh (smirk) " Jin Hae
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORIST (END)
ActionPenghianatan, manipulasi kasus perselingkuhan, perusahaan yang bangkrut, kematian kedua orantuanya, semua tersimpan diingatannya sejak masih kecil dan tidak pernah dia lupakan hingga dia dewasa. Dendam dan amarah yang selama ini dia simpan, dia bers...