#Part 18

87 14 3
                                    

🥀

Jungkook, Taehyung dan Jimin baru saja menyelesaikan makan siang mereka, lalu satu orang perawat masuk dengan tiga orang polisi dibelakangnya

" Permisi apakah anda Jimin-si? Saya Go Han dari kepolisian pusat kota Busan yang sedang melakukan penyelidikan tentang kasus pembunuhan yang menimpa saudari Jin Hae beberapa hari yang lalu. Apakah benar anda dirawat oleh orang ini? " menunjukan selembar foto Hoseok pada Jimin

" Nde benar. Dia yang merawatku setiap hari " Jimin terkejut dan tak bisa berkata-kata

" Apakah dia orang yang datang kerumah anda saat hari dimana bibi anda dibunuh? " Go Han kembali memastikan

" Entahlah aku tidak yakin bahwa dia orangnya, lelaki itu mengenakan pakaian serba hitam, aku tidak dapat melihat dengan jelas wajahnya karena dia mengenakan masker dan juga topi " Jimin mengerutkan dahinya berusaha mengingat kejadian yang mengerikan hari itu

" Baiklah, kami akan simpan kesaksian yang sudah anda berikan. Kalau begitu kami permisi " Go Han dan rekannya yang lain pergi meninggalkan kamar rawat Jimin

Setelah pintu tertutup Taehyung dan Jungkook mendekati Jimin yang sedang memegang kepalanya

" Jim, gwencana? " Taehyung tampak hawatir

Wajah Jimin tidak bisa berbohong, dia sedang kesakitan karena denyutan dikepalanya tiba-tiba datang saat ingatannya kembali ke kejadian hari dimana Jin Hae terbunuh

Flashback on

Jimin berhati-hati saat membuka pintu kamarnya, berharap agar Jin Hae tidak mendengar

" Mau kemana kau anak kurangajar? " Jin Hae berteriak dengan penampilan yang bisa dibilang berantakan . Rambutnya yang kusut, eyeliner dibawah matanya yang luntur, dan lipstik yang sudah pudar mengotori dagunya

" A-aku m-mau kesekolah, bi " Jimin menjawab dengan terbata-bata

" Heh (smirk) untuk apa kau kesekolah? Siapa yang akan membayar sekolahmu yang mahal itu? Aku? Aku tidak sudi mengeluarkan uang untukmu, kau tau? " Jin Hae menunjuk wajah Jimin

Jimin bergerak mundur satu langkah, karena dia tidak tahan dengan aroma alkohol yang masih sangat ketara ditubuh Jin Hae

" Aku akan bekerja, bi " Jimin

" Mwo? Memangnya apa yang bisa dilakukan anak ingusan sepertimu? Sejak kecil saja hidupmu tidak pernah susah, hanya bisa merengek saat menginginkan sesuatu, dan apa aku tidak salah dengar? Kau akan bekerja? Hahaha" Jin Hae tertawa meremehkan

" Setidaknya aku tidak menghabiskan uang hanya untuk pamer dan berfoya-foya seperti bibi " Jimin berteriak, dia kesal

Jin Hae melebarkan matanya, tangannya mengepal kuat

" Jaga ucapanmu brengsek ! Kau sudah berani padaku hah? Dasar tidak tau diri! " Jin Hae sangat marah hingga melemparkan semua barang yang ada didekatnya kepada Jimin

Sedangkan Jimin hanya berlindung dibalik kedua tangannya berusaha menghindari barang yang dilempar kearahnya

" Kau sama saja dengan ayahmu, kalian sama-sama tidak berguna yang bisanya menghabiskan uang hanya untuk wanita penyakitan seperti ibumu, tapi akhirnya mati juga, heh (smirk) " Jin Hae

MEMORIST (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang