🥀
Selama diperjalanan Seokjin masih terus mengingat tangisan Park Won bersamaan dengan itu ingatan tentang ibunya juga kembali muncul. Seokjin tidak bisa fokus untuk berkendara saat ini, Seokjin juga masih ingin menenangkan dirinya jadilah dia pergi kepantai terlebih duluDibawah sebuah pohon Seokjin duduk tanpa beralas, kepalanya bertumpu pada kedua tangan yang dilipat diatas lututnya dan tubuhnya terlihat bergetar, Seokjin menangis
" Eomma hiks.. hiks.. " Seokjin mengingat ibunya kembali
Matahari sudah berpindah tempat bahkan sudah hampir tenggelam, cahaya orange mengambil alih birunya langit siang tadi, Seokjin bangun dan masuk kedalam mobilnya kemudian melesat pergi
Seokjin baru saja sampai dirumah Park Won langsung disambut Yoongi yang memang sedang duduk diteras dengan Namjoon
" Hyung kau kenapa? " Yoongi menyadari wajah Seokjin yang pucat
" Aku tidak papa Yoon " suara serak Seokjin tidak bisa menyembunyikan keadaannya, Seokjin bahkan masih merasakan kepalanya berdenyut sesekali
Dengan cekatan Yoongi menopang tubuh Seokjin dan membantunya duduk disofa, Namjoon segera berlari mengambil air dan memberikannya pada Seokjin
" Ini minumlah hyung " Namjoon memberikan segelas air pada Seokjin
" Kau darimana saja hyung, kenapa tidak menjawab telfon dariku? " Yoongi mengomel dengan wajah hawatir
Seokjin merebahkan tubuhnya disofa tanpa memperdulikan pertanyaan dari Yoongi, lengan kanannya dia gunakan untuk menutupi matanya
" Sudah hyung, biarkan Seokjin hyung tidur dulu, setelah dia bangun baru kita tanyai dia " Namjoon
Yoongi tidak bisa tenang sebelum Seokjin menceritakan padanya, tapi melihat keadaan Seokjin seperti sekarang membuat Yoongi mengalah dan mengikuti saran dari Namjoon
Seokjin terbangun setelah 3 jam dia tertidur. Seokjin masih menetralkan pandangannya, sedikit denyutan dikepalanya membuatnya mendesis nyeri
" Ssst.. " Seokjin memegang kepalanya dan melihat ada selang infus yang terpasang ditangan kanannya
" Kau sudah bangun Jin-a? " Woo Bin yang bertanya
" Paman? " Seokjin terkejut saat Woo Bin tiba-tiba muncul dan membawa segelas air putih
" Kau demam dan mengeluarkan keringat dingin tadi, jadi paman memasangnya " Woo Bin menjelaskan
Seokjin bergerak akan melepaskan selang infusnya namun segera Yoongi memegang tangan kiri Seokjin
" Kau mau apa hyung? Kau masih belum boleh melepasnya " Yoongi bicara dengan tegas
" Benar Jin-a, kau masih pucat dan terlihat lemas, biarkan itu terpasang sampai besok pagi " Woo Bin
" Aku baik-baik saja paman " jawab Seokjin lemas dengan suara seraknya
" Kau bahkan tidak sadar saat paman menusuk jarum ditanganmu, bagaimana kau bisa bilang baik-baik saja, eoh? Istirahatlah sampai besok pagi " Woo Bin
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORIST (END)
БоевикPenghianatan, manipulasi kasus perselingkuhan, perusahaan yang bangkrut, kematian kedua orantuanya, semua tersimpan diingatannya sejak masih kecil dan tidak pernah dia lupakan hingga dia dewasa. Dendam dan amarah yang selama ini dia simpan, dia bers...