Bagian 26

833 71 19
                                    

Saga mengusap rambutnya dengan frustasi, sudah hampir seminggu dirinya tidak bisa menemukan keberadaannya Gilang. Sudah berbagai cara ia lakukan untuk mencari keberadaanya Gilang, begitu juga dengan keluarganya.

Terutama Riska yang terus termenung, memandang foto Gilang dengan air mata yang terus saja mengalir tanpa henti. Bagaimanapun juga ia sudah membesarkan Gilang meskipun ia bukanlah ibu kandung Gilang.

Untuk sesaat Saga pernah berfikir untuk menyerah, namun sekali lagi Gilang adalah segalanya baginya. Karena itulah apapun yang terjadi ia takkan menyerah seperti seorang pengecut. Dengan segala tekat bulatnya ia mengambil tas ranselnya dan pergi keluar dari kamarnya.

"Saga kamu mau kemana?'' Riska berjalan menghampiri Saga yang akan membuka pintu rumah mereka. Terlihat raut khawatir di wajah ayu Riska.

''aku mau keluar sebentar ma'' Saga mencoba tersenyum ke arah Riska yang kini tengah menatapnya dengan tatapan sendunya. Entah apa salah keluarga mereka hingga keluarga yang dulu sangat bahagia, kini berubah menjadi kacau balau. Seharusnya ia dulu tak harus pindah kesini jika berakhir seperti ini.

''badan kamu masih hangat sayang, jangan dulu keluar ya? Mama gak mau kamu kenapa-napa'' Riska menyentuh wajah Saga yang langsung di sambut hawa panas menjalar di telapak tangannya. Saga dari tadi malam demam. Dan sekarang sudah mau keluyuran lagi, meskipun ia tahu betul alasan apa Saga nekat tak betah di rumah.

''untuk Gilang kita percayakan dulu sama papa ya? Mama yakin dimanapun Gilang berada ia akan baik-baik saja''.

Saga menggeleng  mendengar perkataannya Riska. Baginya papanya juga pasti lelah dengan semuanya. Sebagai anak sulung mereka,  ia seharusnya juga bisa bertanggung jawab untuk keluarganya yang kini juga tengan dalam pencarian Gilang.

Riskapun hanya pasrah dengan semuanya. Kedua orang yang ia sayangi sangat sulit untuk di atur. Dengan perasaan khawatir iapun hanya bisa pasrah melihat kepergian Saga dengan mobilnya.

Di pandanginya ponsel yang sedari tadi berada di tangannya. Lagi-lagi ia menghela nafasnya karena jengkel kepada no ponsel yang sudah beberapa hari ini tak dapat ia hubungi.

''ARRGGHH'' Riska membanting ponselnya ke sofa ruang tamu. No ponsel Vina yang tak bisa lagi ia hubungi semenjak kepergiannya Gilang membuatnya benar-benar frustasi.

Naluri keibuannya mengatakan ini semua adalah perbuatan keluarga kandung Gilang. Gilang menghilang dan merekapun pindah entah kemana. ''hiks hiks kamu dimana Gilang? Pulang Gilang pulang ke rumah. Jangan tinggalin mama kayak gini'' rancau Riska sambil terus memukul dadanya yang kian hari kian sesak.

Saga menghentikan mobilnya di sebuah perusahaan besar yang tampak ramai, karena memang sudah waktunya karyawan kantor untuk pulang ke rumah mereka masing-masing.

Tak hentinya ia menatap banyaknya orang-orang yang hilir mudik jauh dari mobilnya. Kali ini ia berharap akan menemukan hasil yang memuaskan. Dan benar saja tak lama dari itu ia bisa melihat mobil Nic yang keluar dari parkiran dan langsung melaju dengan cepat meinggalkan bangunanbesar itu.

Tak mau ketinggalan Saga langsung mengikuti mobil itu dengan penuh kehati-hatian. Sebab ia takut Nic akan menyadari keberadaannya dan akan menggagalkan rencananya untuk bisa menemukan keberadaanya Gilang.

Saga bingung sebab mobil yang di tumpangi Nic memasuki gang sepi dan juga memasuki seperti kawasan hutan. Mobil Nic berhenti di sebuah rumah yang tak terlalu besar tapi tampak terawat, Saga bahkan tak habis pikir. Bisa-bisanya mereka menyembunyikan Gilang di tempat seperti ini. Pantas saja ia tak pernah menemukan jejak sang adik. Sepertinya mereka sudah menyiapkannya dengan matang.

Nic sendiri tak menyadari keberadaannya Saga karena terlalu khawatir saat Vina mengabari Gilang lagi-lagi berontak dan membuat kondisinya semakin menghawatirkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

We Are DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang